650 Prajurit TNI Berangkat ke Papua dengan KRI Banda Aceh

( Ilustrasi/ edukasi.kompasiana.com)
Jakarta, (Rasudofm) - Pangdivif-1 Kostrad Maj. Gen. Daniel Ambat act as Inspector departure ceremony at the release ceremony of 650 Warrior Battalion-321 Kostrad to the assignment in order Pamtas RI-PNG, at Kolinlamil, North Jakarta, Monday (28/01/2013 ). Such releases are sent to the editor Tribunnews.com.

In his speech, Pangdivif-1 Kostrad asked Kostrad-321 Infantry soldiers to always adhere to the Sapta Marga, Soldier's Oath and 8 Compulsory military in any task, especially in the approach to the local community, in-depth study of customs and habits. At the end of its mandate, Pangdivif-1 Kostrad advised that each individual's health care and pay attention to the safety factor for the task in the area of ​​operations.

Battalion-321 Kostrad set using KRI Banda Aceh and will travel for ± 2 weeks to arrive in Papua.



source: tribunnews 


DRAF NASIB BANGSA WEST PAPUA YANG DI GANTIKAN OLEH AMERIKA DAN PBB

SEJARAH TANAH PAPUA DAN TIMUR LESTE ADALAH SAMA, NEGARA MERDEKA YANG SUDA DI DAFTAR OLEH BELANDA DAN PORTUGIS DI AGENDA PBB DALAM MASA YANG BERBEDA.
HANYA SAJA PAPUA SEBELUM MENGADAKAN NEW YORK AGREEMENT 15 AGUSTUS 1962, SETELAH KONTRES PERTAMA 1961 BELANDA TELAH DI DAFTARKAN DRAF KENEGARAAN BANGSA PAPUA BARAT DI AGENDA PBB, TETAPI DRAF KENEGARAAN BANGSA PAPUA BARAT TESEBUT DI GANTIKAN DENGAN DRAF NASIB BANGSA PAPUA OLEH AMERIKA DAN PBB DEMI KEPENTINGAN KEKAYAAN ALAM PAPUA.
SETELAH BERHASIL DI GANTI DRAF TERSEBUT, PRESIDEN SUKARNO MENYERAHKAN GUNUNG EMAS DI PAPUA SEBAGAI KADO KEPADA AMERIKA DAN PBB.
NEW YORK AGREEMENT ADALAH SEBUAH PERJANJIAN ANTARA PBB, AMERIKA, DAN BELANDA UNTUK MENYERAHKAN PAPUA MELALUI UNTEA KEPADA INDONESIA.
SEBELUM 2 TAHUN INDONESIA DI NYATAKAN SAH KNRI AMERIKA DAN INDONESIA MENGADAKAN KONTRAK KERJA PT FI AWAL. INTINYA PAPUA DAN TIMUR LESTE ADALAH SAMA, NEGARA MERDEKA , MUNGKIN HANYA ZAMAN SAJA YANG BEDA.
KINI DUNIA MASIH MENGAKUI DENGAN DRAF NASIB BANGSA PAPUA YANG PERNAH DI GANTIKAN OLEH AMERIKA DAN PBB DENGAN DRAF KENEGARAAN ITU.
SAAT INI KITA ORANG PAPUA PUNYA TUGAS MENJELASKAN SEJARAH BANGSA PAPUA KEPADA SIAPA SAJA, JANGAN SIFATNYA MEMBENARKAN DRAF NASIB HIDUP BANGSA PAPUA YANG PERNAH DI GANTIKAN OLEH AMERIKA DAN PBB SEBELUM NEW YORK AGREEMENT ITU, TAPI JELASKANLAH SEJARAH BANGSA PAPUA YANG BENAR PADA SIAPA SAJA, AGAR MEREKA PUN MEGETAHUI SEJARAH KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA SECARA UTUH. (VOT/Piche)
(MAT JUANG UNTUK BANGSA PAPUA)
MERDEKA....





Kontras: Inpres Kamnas Cermin Kegagalan Pemerintah

Haris Azhar. (Antarafoto)
Jakarta : Banyak kasus kekerasan yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah membuat aparat keamanan kewalahan seperti kerusuhan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.

Karena itu, pemerintah berencana mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Keamanan Nasional (Kamnas) untuk mengatasinya. Inpres ini sebagai bentuk penegasan aparat dalam menghadapi tindakan anarki yang dilakukan kelompok tertentu.

Namun, usulan inpres yang digagas Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi ini ditentang sejumlah LSM seperti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Koordinator Kontras Haris Azhar, menyebut inpres tersebut lebih menunjukkan kegagalan polisi dan pemerintah daerah dalam mencegah kasus kekerasan.

"Pembuatan Inpres Kamnas lebih cenderung untuk merespons gagalnya tanggap polisi dan pemerintah daerah dalam mencegah dan menangani rusuh atau konflik kekerasan di berbagai tempat belakangan ini," ujar Haris di Jakarta, Senin (28/1/2013).

Menurutnya berbagai situasi politik dan keamanan di Indonesia pada dua tahun terakhir ini menunjukkan situasi yang meresahkan. Padahal idealnya situasi ini harus mendapat penanganan komprehensif dari negara dengan melihat penyebab sebenarnya.

Haris berpendapat pemerintah harus melakukan penanganan secara komprehensif, memaksimalkan ruang koordinasi dan profesionalisme kerja dari masing-masing unit pemerintah untuk menghadapi gejolak di tengah masyarakat.

Kendati gejolak itu semakin tidak terjaminnya pelayanan publik, perlindungan hukum, keadilan sosial, dan pemenuhan hak-hak sipil, Haris menekankan bahwa situasi itu lebih dari persoalan keamanan belaka.

Dalam berbagai isu ketiadaan hak masyarakat sipil, lanjut Haris, pendekatan negara kerap condong ke model penanganan keamanan belaka. Isu konflik agraria, teror, konflik berbasis kekerasan minoritas, konflik yang dipicu karena ketidakadilan dan sederet konflik lainnya dijawab dengan menurunkan jumlah pasukan bersenjata berskala besar.

"Lihatlah bagaimana Pemerintah menangani konflik di Aceh, Poso, Papua, hingga Timor Timur juga selalu dimulai dengan hal-hal yang sifatnya eksesif," tuturnya.

Inpres Nomor 4 Tahun 2001 tentang Langkah-Langkah Penyelesaian Komprehensif dalam Penyelesaian Masalah Aceh, lanjut Haris, diikuti dengan operasi darurat militer besar-besaran. Begitu pula, di Timor Timur melalui Keppres No. 107/1999 tentang Penetapan Keadaan Darurat Militer di Timor Timur, Poso dan yang tidak pernah diakui hingga kini, Papua.

Menurutnya, peristiwa kerusuhan terbaru di Sumbawa, NTB, Selasa 22 Januari lalu menjadi contoh mutakhir, yakni penangangan berorientasi keamanan, di tingkat pusat akan memunculkan penetapan Inpres Kamnas.

"Hal itu tidak sinkron dengan persoalan aktual yang menjadi 'bom waktu'," kata Haris.

Dalam kasus Sumbawa, minimnya akses informasi, transparansi, dan tidak profesionalnya penangangan kasus kematian Arniyati menjadi pemicu bagi masyarakat untuk menumpahkan rasa ketidakadilan dalam bentuk kekerasan terhadap kelompok atau etnis tertentu. Hal ini didukung oleh minimnya kebijakan pemerintah setempat dalam pencegahan dan penanganan konflik sosial.

Menurut dia, situasi di Sumbawa menegaskan bahwa konflik sosial dipicu oleh rasa ketiadakadilan yang dirasakan masyarakat akibat dari tidak profesionalnya kinerja aparat keamanan, polisi, dan aparat pemerintahan setempat.

Karena itu, Haris mengingatkan, bagi Kontras tidak ada kondisi dan situasi yang mendesak bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencari celah dalam menetapkan Instruksi Presiden tentang Keamanan Nasional pada tanggal 28 Januari 2013.

"Justru pemerintah harus menghentikan idenya menambah tumpang-tindih aturan sektor keamanan seperti Inpres Kamnas," katanya.

Ia memandang perlu Pemerintah segera melakukan evaluasi dan perbaiki kinerja, kebijakan keadilan, keterampilan, dan akuntabiitas aparat keamanan dan aparat daerah di berbagai daerah. Kemendagri, menurutnya, bisa mengambil peran itu bersama dengan Mabes Polri, Komnas HAM, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), praktisi dari masyarakat sipil, dan komunitas akademik.

Khusus untuk situasi Sumbawa pada saat ini, tambah Haris, Polda Nusa Tenggara Barat harus memberikan informasi yang jujur dan transparan mengenai kematian korban dan menindaklanjuti kasus kematian korban sesuai dengan prinsip dan aturan hukum yang berlaku.

"Pemerintah harus kembangkan kebijakan perlindungan dan jaminan hak setiap warga negara, bukan memberikan restriksi lewat aturan keamanan (lagi)," kata Haris. (Ant/Adi)


Liputan6.com




Persipura Ditahan Persib & Persita, Jacksen F. Thiago Kecewa

Persipura Jayapura gagal meraih poin penuh di dua laga tandangnya, yakni saat melawan Persib Bandung dan Persita Tangerang. Kehilangan empat poin di partai away membuat pelatih tim Mutiara Hitam, Jacksen F.Thiago, merasa kecewa. Terlebih lagi saat menghadapi Persita, pelatih asal Brasil itu meyakini bahwa seharusnya tim-nya yang menang karena menguasai jalannya pertandingan.
“Seharusnya kami bisa memenangkan pertandingan tersebut. Kami mendominasi permainan dan banyak peluang yang berhasil kami ciptakan,” tukas Jacksen F. Thiago mengomentari hasil laga melawan Persita.
Meskipun menguasai pertandingan, namun Persipura sempat kaget karena gawangnya kebobolan sangat cepat di awal babak pertama. Legiun asing asal Korea Selatan milik tim Pendekar Cisadane, Kim Dong Chan, sukses menceploskan gol ke gawang Persipura di menit pertama. Untungnya, Boaz Solossa mampu menyamakan kedudukan di menit ke-14. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.
“Kami mendapat pengawalan ketat dari para pemain Persita. Kami sudah berusaha keras membuka peluang. Tapi itulah, beberapa peluang gagal dimaksimalkan,” keluh Jacksen F.Thiago.
Sebelumnya, Persipura juga bermain imbang 1-1 saat dijamu Persib Bandung. Tim Mutiara Hitam yang sempat unggul lewat Bio Pauline gagal menang lantaran disamakan oleh Mbida Messi yang mencetak gol untuk tuan rumah di penghujung laga.
“Kami harus akui kalau kurang beruntung sehingga kami harus puas membawa pulang dua poin dari dua laga tandang ini,” tutup Jacksen F. Thiago.(by Iswara N Raditya)

Sumber: sidomi.com




Kena Gas Beracun, Satu Karyawan PT Freeport Tewas dan Tiga ‘Koma’ di RS Tembagapura

Foto, tpn:  Area penambangan PT. Freeport di Tembagapura.
/Foto: Getty Images
 /@MS
Timika,
Papua – Empat orang karyawan PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (19/1) siang, terkena gas beracun di areal tambang. Satu meninggal di tempat, tiga lainnya berhasil dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Tembagapura.

Data yang dihimpun majalahselangkah.com, korban tewas bernama Dony Asmon (38), karyawan di Departemen Geologi. Ia diduga kuat keracunan gas di terowongan Midle Low Area (MLA), Cross Cut 25 Amole Under Ground.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait belum mengungkap fakta ke publik. Namun, menurut kepolisian, selain Dony Asmon pemilik ID 895458, nasib sama dialami pekerja lain, Pahma, Awa Mardiana, dan Hery Purwanto. Mereka segera mendapat pertolongan. Dugaan sementara, tiga orang karyawan di perusahaan raksasa itu juga akibat terkena semburan gas beracun.
“Mereka tiga sedang dirawat di rumah sakit. Kalau yang satunya, sudah meninggal,” kata sumber majalahselangkah.com di Timika, Minggu (20/1).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, sesuai laporan yang diterima dari Polres Mimika, empat orang karyawan PT Freeport itu diduga keracunan gas di terowongan Kucing Liar.
Tiga orang yang telah dievakuasi ke rumah sakit, menurut Sumerta, sedang menjalani perawatan. Sedangkan, korban meninggal masih di terowongan. Menunggu koordinasi dengan pihak medis, kepolisian dan manajemen perusahaan.
Untuk mengungkapnya, Polda Papua langsung memerintahkan Polres Mimika segera menangani insiden ini.
Pasca peristiwa naas itu, aktivitas para karyawan sempat terhenti.
Foto, tpn:  Tembagapura Hospital terendam lumpur, Selasa (15/1) lalu.
/Foto: Reuters
 /@MS
Lima hari sebelumnya, Fernandus Wakerkwa yang sore itu sedang bermain di kompleks perumahan karyawan PT Freeport, terseret arus. Dicari selama beberapa hari, belum juga ditemukan.
Kejadian tragis itu menimpa keluarga Wakerkwa setelah tanggul air sungai Aijkwa, jebol akibat diterjang banjir, Senin (14/1) sekira pukul 16.00 WIT.
Air dan lumpur “menghantam” perumahan karyawan dan Tembagapura hospital.
Seluruh karyawan PT FI dan perusahaan kontraktor bersama sanak keluarga terpaksa dievakuasi ke beberapa tempat yang dianggap aman sambil menunggu redahnya banjir bandang di kota Tembagapura. Diketahui. tahun 1991,  1995, dan 2011 pernah terjadi peristiwa yang sama.
Selasa 2 Agustus 2011, longsor melanda areal PT FI, tepatnya di Mile 73. Seorang warga Australia, Davis Wayne tewas. Longsor menghempaskan mobil Ford yang dikemudikan karyawan PT Redpath itu. Davis terjatuh ke jurang sedalam 150 meter. Ia ditemukan tewas mengenaskan di dalam aliran Kali Kabur.
Selama ini, keberadaan perusahaan asing tersebut tak pernah luput dari sorotan banyak pihak. Sorotannya termasuk soal keselamatan para karyawannya. Kawasan di bawah areal pertambangan memunyai tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor. Tanggal, 9 Oktober 2003, terjadi longsor di bagian Selatan area tambang terbuka Grasberg, menewaskan 13 orang karyawan.
Walhi mensinyalir, longsor itu terjadi akibat lemahnya kepedulian PT Freeport terhadap lingkungan. Padahal, lokasi penambangan Grasberg adalah daerah rawan bencana akibat topografi wilayah serta tingginya curah hujan.
Foto, tpn:  Sampah produksi PT Freeport mengalir di sungai, depan Bandara Moses Kilangin.
/Foto: Markus You/@MS
Tahun 2000,  penampungan tailing di Danau Wanagon jebol. Empat orang karyawan sub-kontraktor PT Freeport tewas dalam bencana itu dan merusak tempat tinggal 12 Kepala Keluarga di Desa Banti.
Sejak 1998 hingga 2000, sudah tiga kali tempat penampungan limbah batuan (tailing dam) jebol. Kasus yang kedua kalinya terjadi pada 22 Juni 1998.
Catatan Reuters yang dilansir www.miningindo.com, pada 19 Oktober 2003, setidaknya 9 orang karyawan Freeport meninggal saat sedang bekerja. (MY/Ist/MS)
Ditulis oleh Mateus Ch. Auwe 
Sumber: Majalah Selangkah


Gara-gara Tulisan Berita Bupati Kaimana, Wartawan di Papua Diancam

JAYAPURA - Wartawati media cetak  Radar Sorong, Dominika Hunga Andung (Wartawan Radar Sorong)  diancam  juga diintimidasi 4 orang yang mengaku suruhan Bupati Kaimana  diteras rumahnya Kampung Baru Sorong Papua Barat, Sabtu (19/1) sore sekitar pukul 16.14 WIT.  Kepada SP, Senin (21/1) malam,  

Dominika mengaku kini ada  6 aparat kepolisian yang berjaga-jaga dirumahnya terkait ancaman tersebut. “Saya didatangi ke rumah saya sebanyak 4 orang. Dua perempuan itu yakni Oce Latuperisa dan Mince Titirlalobi. Sedangkan dua laki-laki lainnya, saya tidak kenal. Mereka langsung mengancam saya untuk tidak boleh lagi menulis pemberitaan tentang kasusnya Bupati Kaimana. Saya ada rekamannya, saat mereka melakukan pengancaman tersebut. Meski saya sudah jelaskan bahwa kami tidak menulis berita itu, tetapi mereka tetap ngotot dan mengancam untuk tidak menulis lagi,” ujarnya.   

Kata-kata ancamannya dia ingat betul.  “Kali ini kami datang di rumah, dan  meliput kegiatan. Dan  jangan sampai  lihat kamu di Kota Sorong  jika saya lihat kamu berkeliaran di jalan maka kamu akan tahu akibatnya nanti,”kata dia menirukan ancaman seorang diantara mereka.

Dia juga mengakui, setelah ancaman tersebut, dirinya langsung melaporkan hal itu ke Polres Kaimana. Laporan dengan nomor polisi /LPK/08/1/2013/Papua/Res Kaimana/SPKT tertanggal 19 Januari 2013. Selain dirinya ancaman serupa diterima Yakob Onweng (Wartawan Fajar Papua).  

Kasus pemalsuan gelar ini, katanya sudah lama tercium media sejak April 2012 lalu. Dirinya pun sudah pernah memuatnya serta sudah diklarifikasi pihak kuasa hukum bupati. Namun minggu terakhir ini berita tersebut dimuat kembali oleh wartawan nasional sehingga tayang di beberapa TV nasional.   

“Berita itu sudah lama sekali, kira-kira setahun lalu. Namun berita ini terekspos kembali  oleh  media TV nasional yaitu TV One, Metro TV dan RCTI serta ANTV. Pemberitaan ini ternyata membawa dampak kepada semua wartawan yang meliput di wilayah Kabupaten Sorong.Bupati menganggap berita tersebut telah disebarluaskan  dirinya kepada seluruh wartawan di Kota Sorong,”ujarnya.  

Merasa terintimidasi inilah  melaporkan ke aparat kepolisian,  hari  Sabtu juga sekitar pukul 17.00 WIT  Yakob Onweng (Wartawan Fajar Papua)  yang mendapatkan ancaman yang sama, mengatakan , persoalan identitas Bupati Kaimana tersebut, tidak lagi ditulis pihaknya, pasca keterangan yang disampaikan Kuasa Hukum Bupati, Yan Christian Warinussy, SH setahun yang lalu.             

“Kami ini menjadi korban dari pemberitaan pekan lalu, yang dilansir di media televisi soal identitas Bupati Kaimana Drs. Matias Mairuma. Padahal, kami sudah hentikan pemberitaan itu sudah sejak setahun yang lalu, karena kami pikir ini persoalan politik saja,” ujar Yakob Onweng.

Dia mengaku, dirinya diancam sekitar pukul 17.00 WIT, Jumat (18/1) oleh beberapa orang yang mengaku, orang dekatnya Bupati Kaimana. “Mereka ancam saya dengan umpatan bahwa stop sudah kamu tulis-tulis kasusnya Bupati. Ini sudah keterlaluan,” ujar Yakob menirukan umpatan tersebut.             

Dia juga mengaku, rumahnya dicat oleh orang tak dikenal dengan sejumlah tulisan dengan umpatan. “Saya karena takut dengan kasus tersebut, akhirnya saya cabut papan itu dan bawa ke Polres. Saya langsung laporkan kasus itu Jumat, (18/1) lalu,” ujarnya. [suarapembaruan.com]                      

Wakil Ketua MPR Setuju Ibukota Pindah ke Papua

Jakarta - Wakil ketua MPR RI, Hajriyanto Y Tohari menyatakan setuju dengan wacana pemindahan ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Kota lauin atau ke pulau lain. Hal itu guna mengurangi kepadatan penduduk yang semakin tidak tercover oleh kota Jakarta. Menurutnya, sebaiknya ibukota dipindahkan ke Kalimantan atau ke Papua.

"Segera bentuk UU, Inspres atau Keppres. Soal ibukota baru, saya rasa pilihan paling baik adalah di Pulau Kalimantan. Alternatif yang kedua adalah di Papua," kata Hajriyanto melalui pesan singkatnya, Jumat (18/1).

Dirinya mengatakan, wacana tentang pemindahan ibukota itu sudah terlalu lama berlangsung di berbagai forum. Bahkan, kata dia, Presiden pun sudah membentuk tim pengkajian. "Pimpinan MPR sudah setuju dan sudah lama pula mewacanakan. Ketua DPR (juga) menyatakan setuju. Pemerintah Daerah juga sudah setuju. Para pengamat juga sudah sepakat," kata dia.

Akan tetapi, politikus Golkar itu menyangnya semua persetujuan dan dukungan itu dilakukan di luar forum-forum yang resmi dan formal. Persetujuan tersebu dikatakan dalam forum-forum yang informal. Hal itu jelas aneh, bahkan aneh bin ajaib.

Sebab, lanjutnya, sesuatu yang sedemikian penting dan strategis dibicarakan secara informal saja di dalam forum-forum yang informal pula. Budaya informalitas memang telah membudaya secara luas di negeri ini, dan bahkan sudah menjadi penyakit bangsa, penyakit informalitas, bahkan soal bangsa dan negara pun dikelola secara informalitas.

"Tak heran jika wacana-wacana saja yang berkembang. Wacana pemindahan ibukota juga telah berkembang menjadi wacana yang berkepanjangan alias berketiak ular tanpa hasil sama sekali," kata dia.

Menurutnya, saat ini yang diperlukan adalah kesepakatan secara formal dan offisial serta langkah nyata dan jangan hanya wacana-wacana saja. (ipk/WartaNews)

Warga Papua desak selesaikan kasus HAM

Bendera Negara Papua yang dibawa massa

Komisi HAM PBB diminta turuntangan

Warga Papua desak selesaikan kasus HAM



Manokwari-- Ratusan warga Manokwari, Papua Barat, kembali berunjuk berunjuk rasa menuntut penyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Mereka juga mendesak Komisi HAM PBB untuk turun tangan menyelesaikan berbagai persoalan di bumi cendrawasih tersebut.

Ratusan bendera bintang kejora berbagai ukuran, dibawa massa yang tergabung dalam West Papua National Authority. Mereka melakukan aksi longmarch sepanjang jalan utama di Kota Manokwari, menuju Gereja Elim, Kwawi.

Dalam aksinya, massa menuntut penuntasan berbagai persoalan yang selama ini terjadi di Papua, terutama kasus pelanggaran HAM berat.

Selain membawa bendera, warga lainnya juga memperlihatkan tarian adat dan grup suling tambur.

Massa juga mendesak dibebaskannya Presiden dan Perdana Menteri Negara Federasi Republik Papua Barat yang saat ini masih ditahan di Jayapura, Papua.

Massa juga mendesak dewan HAM PBB untuk melakukan investigasi seadil-adilnya guna menyelesaikan masalah Papua.

Aksi ini dikawal ketat ratusan personel Polres Manokwari, dibantu Brimob Polda Papua meski awalnya sempat dilarang turun ke jalan.

Meski berjalan aman dan lancar, demo damai ini sempat memacetkan arus kendaraan di beberapa jalan protokol. Polisi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke jalan alternatif.

Sementara, sejumlah toko dan kios ditutup pemiliknya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (ysw)

Sumber : Sindonews

Sekda Papua Barat Divonis 1 Tahun

MANOKWARI - Sekda Papua Barat, Marten Luther Rumadas, divonis setahun penjara dalam sidang putusan kasus korupsi Dana Bagi Hasil, Minyak gas dan Bumi Papua Barat, tahun 2006 dan 2007. Putusan ini lebih ringan dari tuntutan 2 tahun penjara oleh jaksa.

Ketua Hakim Tipikor Papua Barat, Tarima Saragih, SH menilai, terdakwa Rumadas melanggar pasal 3, junto pasal 18 Undang undang Korupsi pasal 20 tahun 2001. Terdakwa juga dikenakan denda sebesar Rp.250 juta rupiah.

Putusan tersebut diprotes keluarga terdakwa. Hakim dinilai keliru dan harus membebaskan terdakwa dari tuduhan. Namun, aksi ini berhasil diredam hingga tak meluas. Puluhan personil Polres Manokwari berhasil menenangkan situasi.

Kuasa hukum Rumadas menegaskan siap menempuh banding terhadap putusan terhadap kliennya. Ia berpendapat kliennya tidak melakukan tindakan korupsi, melainkan melakukan langkah tepat untuk mempertahankan eksistensi provinsi Papua Barat.

Untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan, sekitar 600 personil Polisi dan Brimob dibantu TNI, menyebar di sekita kantor pengadilan. Pengamanan ini dilengkapi Baracuda dan Water Canon yang diparkir tak jauh dari lokasi sidang. (Red)


 Sumber: RADARPAPUA.COM


KRISIS BBM: Harga BBM di Mulia, Papua, capai Rp150.000/ liter

MULIA, Puncak Jaya: Harga BBM di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, terutama jenis bensin dan solar saat ini ditingkat pengecer mencapai 150.000/liter.

Mahalnya harga BBM di Mulia disebabkan terbatasnya transportasi baik melalui udara maupun darat. Beberapa tukang ojek yang ditemui mengakui terpaksa membeli dengan harga mahal karena susah mendapatkannya.

"Kami terpaksa membeli dengan harga tinggi karena di agen sudah tidak ada persediaan," ungkap Umar, salah satu tukang ojek.

Sementara salah satu agen penyaluran BBM yang beroperasi di Mulia yakni agen penyaluran minyak solar (AMPS) Alda Chris Papua secara terpisah mengakui terjadinya kelangkaan BBM akibat keterbatasan angkutan.

"Kami kesulitan angkutan, padahal BBM yang menjadi tanggung jawab kami untuk disalurkan saat ini sudah berada di Wamena," aku pelaksana tugas AMPS Alda Chris Papua Devi Thenu

Dia menambahkan, informasi yang diterima terakhir BBM sudah diangkut melalui jalan darat Wamena-Mulia yang diharapkan segera tiba di Mulia.

AMPS Alda Chris Papua sendiri mendapat alokasi penyaluran bensin sebanyak 30 kl dan solar 8 kiloliter. Di tingkat agen, harga BBM yakni jenis bensin dan solar mencapai Rp 4.500/liter.

Lama perjalanan Wamena-Mulia biasanya dapat ditempuh selama sekitar delapan jam, namun saat ini lebih lama akibat jalan rusak dan cuaca tidak bersahabat akibat hujan yang senantiasa turun. (Antara/Bsi)




Persipura Dibantu Freeport, Semua Rakyat Papua Menangis!

Semua rakyat Papua menangis karena PT Freeport Indonesia (PTFI) membantu Persipura Jayapura. Itulah yang diungkapkan oleh Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, setelah tim Mutiara Hitam resmi melanjutkan hubungan kerjasama dengan perusahaan tambang emas tersebut selama dua tahun ke depan untuk mendukung kiprah Persipura di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Namun, yang dimaksud oleh Benhur Tomi Mano dalam pernyataannya adalah rakyat Papua bukan menangis sedih karena kerjasama Freeport dan Persipura. Sebaliknya, Benhur Tomi Mano yakin bahwa semua orang Papua akan menangis bahagia karena Freeport bersedia melanjutkan dukungannya terhadap Persipura.
“Semua orang Papua menangis karena Freeport mau membantu Persipura. Banyak orang bersuka cita dengan masuknya Freeport ke Persipura. Tidak ada lagi demo di Freeport karena mereka mau bekerjasama dengan Persipura,” ujar Benhur Tomi Mano usai penandatangan MoU dengan PTFI di Jakarta, Selasa (15/1/2013).
“Kami bersyukur ada kerjasama ini. Satu musim kompetisi ini, kami harus menghabiskan dana Rp 23 miliar. Meski dana dari Freeport tak banyak, namun kami tetap berterima kasih dengan kerja sama ini,” lanjutnya.
Pihak Freeport sendiri menyambut baik atas berlanjutnya kerjasama dengan Persipura. Meskipun sering dikabarkan kerap bermasalah dengan orang penduduk lokal, namun Freeport ingin turut membesarkan sepakbola di tanah Papua.
“Di antara sekian banyak kegiatan PTFI, Persipura menjadi salah satu yang penting untuk kami. Pada April tahun lalu, ada penandatanganan MoU untuk satu tahun. Pada Januari ini, kami berkomitmen bekerjasama lagi dengan Persipura dalam dua tahun,” terang Presiden Direktur PTFI, Rozik B Soecipto.
“Persipura menjadi pilihan pertama kerjasama kami dalam bidang olahraga. Kami ingin membina pemain-pemain muda di seluruh Papua, tak hanya di Persipura,” pungkasnya.
Sumber: sidomi.com



Koteka Nan Eksotic, Berikan Untung Fantastic

Jayapura - Bisnis  Sovenir  Khas Papua bisa dibilang tidak kenal Musiman. Dalam banyak kesempatan barang tersebut banyak diburu baik Masyarakat Lokal maupun Turis mancanegara . Disamping Itu tingkat merugi juga kecil karena usaha souvenir khas Papua tersebut  tahan lama sehingga tidak cepat lapuk serta usang dimakan usia

Karena factor itulah  banyak pelaku usaha yang mencari keberuntungan dari bisnis tersebut,salah satunya fadil,setiap hari kita bisa melayani pembeli 5 kadang 7 orang bahkan bisa lebih kalau lagi rame kata  Fadil ketika  bertemu Bintang Papua senin 13/1 ,ditempat usahanya kemarin,

Kebanyakan yang  dicari disini adalah koteka dimana barang tersebut dicari sebagai buah tangan kerabat di luar Papua atau pesanan. Salah satunya adalah Risma mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Yogya tersebut membeli Koteka karena  mendapat pesanan dari rekanya di Yogya . “ Iya ni mas malu juga perempuan beli ginian tapi gimana lagi ada rekan yang pesan jadi yah terpaksa saya beli dari pada ntar bikin kecewa mereka,” ujarnya .

Untuk Koteka ukuran Kecil dihargai rp 50 ribu sedang ukuran besar rp 75 ribu,kalau beli diatas 3 Pc ntar dikasih discount jelasnya, dalam sehari  koteka bisa terjual  5 hingga 7 buah, bahkan kadang lebih kalau lagi rame, ditambah dari penjualan barang lainya seperti Noken dll , rata rata dalam sehari pendapatan sekitar rp 2-3 juta , koteka merupakan pakaian adat pria dewasa Disebagian pedalaman pegunungan Papua, dan koteka juga  sebagai  pakaian yang berfungsi untuk menutupi kemaluan laki laki . Hingga kini, pakaian adat  tersebut masih digunakan oleh sebagian dari mereka untuk menutup kemaluannya. Sedangkan  Koteka terbuat dari kulit labu air, isi dan biji labu tua dikeluarkan lalu kulitnya dijemur.,
 secara harfiah koteka bermakna “pakaian”, kata ini berasal dari bahasa salah satu suku Papua di daerah Nabire yaitu suku Paniai. Namun di daerah wamena orang-orang setempat menyebutnya dengan sebutan “Horim , Untuk ukuran dan bentuk pun sangat beragam , perbedaan ini berhubungan dengan jenis acara Contohnya, koteka berukuran panjang digunakan untuk upacara adat, atau jika terjadi perang suku, dan biasanya sudah diberi ornament  atau ukiran terlebih dahulu. Untuk koteka ukuran pendek digunakan untuk kegiatan sehari-hari misal pada saat bekerja di hutan atau di ladang. Bentuk koteka pun bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong, ada juga yang berbentuk seperti huruf L.

Seiring waktu, koteka saat ini kurang populer untuk dipakai sehari-hari. jarang sekal iditemukan  orang yang memakai koteka,sekali waktu dalam acara tertentu jasa masih bisa kita lihat  apalagi,Saat ini ada larangan memakai koteka di kendaraan umum, sekolah, atau jika ingin ke gereja. Namun sekarang koteka lebih banyak ditemukan tergantung di toko-toko suvenir. Jika kita  ingin membelinya, tidak perlu menjadikannya sebagai pakaian untuk dipakai, namun bisa sebagai buah tangan atau sebagian untuk dikoleksi
Selain menyediakan Kotega dengan berbagai ukuran Baliem Shop Juga Menyediakan noken , Lukisan Khas papua dari Kulit Kayu,Topi Kulit Kayu,Topeng kayu dan Aksesories seperti gelang dan Kalung etnic Papua, Untuk Harga Terendah dari Gelang Dan Kalung Rp 5 rupiah sedangkan tertinggi dari Topeng Kayu ukuran Besar Dibandrol Hingga rp 1,5 juta untuk satu topeng.

Besar harapan Fadil  dan  beberapa penjual Sovenir  Etnic Papua lainya  agar  kegiatan yang berskala nasional di Jayapura lebih sering diadakan seperti  Raimuna kemarin hal tersebut bertujuan agar,kerajinan tangan khas Papua ini lebih dikenal diseantero Negeri. “ Dan tidak kalah pentingnya hal tersebut juga akan mampu mendongkrak omset penjualan lebih besar lagi,” pungkasnya . ( Ady/don/lo1)

 Sumber: BINPA


 

Thomas Tigi Berharap Situasi Dogiyai Segera Pulih

Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai Thomas Tigi Herman Auwe (Jubi/Alex)
DOGIYAI (15/1) — Situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai baru-baru ini sempat memanas pasca keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK), diharapkan segera pulih agar program pembangunan dan pelayanan publik dapat terlaksana seiring terbentuknya pemerintah definitif.

Hal ini diungkapkan Bupati Dogiyai, Drs. Thomas Tigi di sela-sela acara syukuran bersama masyarakat di Moanemani, Distrik Kamuu, Selasa (15/1) siang.

Ditegaskan, soal sengketa Pemilukada Dogiyai sudah berakhir dengan sendirinya setelah ada putusan MK serta pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dilaksanakan di Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua, Selasa (18/12).

“Semua sudah selesai, dan sekarang kita mau kerja, bangun daerah dan masyarakat Dogiyai. Ada visi dan misi kami, program pembangunan pada lima aspek penting, itu yang akan kami lakukan,” ujarnya.

Dari lima program prioritas itu, tiga diantaranya yang bersifat mendesak adalah pendidikan di semua jenjang, kesehatan, dan peningkatan ekonomi kerakyatan. “Saya dengan saudara wakil bupati sendiri nanti turun langsung ke kampung-kampung di sepuluh distrik, kita bicara dengan masyarakat, mau mereka apa, supaya kita tinggal laksanakan. Yang paling penting adalah dukungan dari semua pihak dan terciptanya situasi keamanan yang benar-benar kondusif, agar ini semua bisa berjalan untuk mewujudkan harapan selama ini,” tutur Thomas Tigi.

Acara syukuran atas pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai periode 2012-2017 dilaksanakan di Aula Koteka Moge, Moanemani. Dihadiri para pejabat daerah, pegawai dan masyarakat. Tampak aparat keamanan bersiaga di beberapa titik rawan, juga di sekitar tempat acara syukuran.

Tiba di Moanemani, Senin (14/1), Bupati Thomas Tigi dan rombongan dijemput masyarakat dengan tarian. Istirahat sebentar, Bupati dan wakilnya Herman Auwe, S.Sos berkesempatan memantau kesiapan acara syukuran itu. Bupati juga mengunjungi masyarakat Distrik Mapia di Bomomani.

Khusus masyarakat dari kampung-kampung, perayaan syukuran akan dilaksanakan di masing-masing ibukota distrik. Bentuk acaranya dan tempat syukuran, diserahkan sepenuhnya pada masyarakat bersama kepala distrik. (Jubi/Markus You)


Penulis : Markus You
Victor Mambor
Sumber: http://tabloidjubi.com/?p=9570




Persipura Lanjut Kontrak dengan Freeport Rp 18 M

FOTO:detiksport/lucas
Jakarta - Persipura Jayapura memastikan perpanjangan kerja sama dengan PT Freeport Indonesia. Skuat 'Mutiara Hitam' akan terus disponsori perusahaan tambang emas itu hingga 2014.

Bertempat di Mango Bistro, Kuningan, Jakarta, Selasa (15/1/2013) siang WIB, dilakukan penandatanganan Mutual of Understanding (MoU) antara pihak Persipura dan Freeport.

Penandatanganan dari pihak Persipura diwakili oleh ketua umumnya, Benhur Tomy Mano, sedangkan pihak Freeport dilakukan presiden direktur, Rozik B. Soetjipto.

"PTFI menjadi sponsor utama Persipura untuk dua musim kompetisi pada 2013 dan 2014. Semoga (jalinan kerja sama) itu semakin panjang," kata Rozik dalam sesi jumpa pers.

"Dukungan tersebut diprioritaskan untuk pembinaan para pemain, fasilitas bagi pemain dan pengurus untuk bisa mengikuti pertandingan yang telah dijadwalkan, serta penyediaan bonus bagi para pemain berprestasi," imbuhnya.

Perpanjangan kontrak dengan Freeport sebagai sponsor untuk mengarungi kompetisi ISL ini disambut dengan suka cita. Hal itu seperti diungkapkan oleh Benhur dalam sambutannya.

"Freeport bisa bantu Persipura. Orang Papua menangis karena telah dibantu. Semua orang bersuka cita. Dengan jalinan kerja sama ini peristiwa-peristiwa besar (prestasi) akan hadir," katanya.

Nilai kontrak antara Freeport dengan Persipura ini bernilai Rp 18 miliar selama dua musim. Senilai Rp 8,5 miliar untuk pembiayaan kompetisi musim ini, sisanya untuk kompetisi 2014. ( cas / a2s )


Jubir KNPB: Kami Tidak Pernah Mengajarkan Cara Merakit Bom

Jayapura-- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) melalui juru bicaranya Wim R. Medlama dengan tegas mengatakan, penemuan bom di sekeretariat KNPB Wamena dilakukan oleh oknum tertentu.

Hal itu disampaikan jubir KNPB kepada majalahselangkah.com di kediamannya Perumnas 3 Waena, Jayapura, Papua Senin (14/1).

“Penemuan bom di sekretariat KNPB wilayah Baliem di Wamena pada hari Sabtu, 29 September 2012 lalu adalah sebuah skenario yang dimainkan oleh oknum tertentu. Bom rakitan sengaja diletakkan di sekretariat KNPB untuk mengkambinghitamkan organisasi ini. Karena kami tidak pernah belajar tentang cara menakit bom,”katanya.

“Kami menerima laporan dari ketua KNPB wilayah Baliem bahwa penemuan bom tersebut telah di klarivikasi saat diintrogasi di Polres Jayawijaya. Kami telah mendapat laporan langsung melalui surat pengakuan dari Simion Dabi bahwa dirinya telah menyampaikan secara jujur tentang kepemilikan bom tersebut,” ujar Wim.

Lanjut Medlama, laporan yang diterimanya dari Simion mengatakan ada skenario oknum tertentu yang dimainkan di sana dengan motif dan kepentingan apa hingga kini pihaknya belum tau.

Dikatakan Wim, secara terbuka Simion Dabi mengatakan kalau ia baru mengetahui pemilik bom tersebut. Pemilik dan pemboman di Wamena beberapa waktu lalu diduga dilakukan oleh Heri Kosay atas peritah oknum tertentu yang ingin mencemarkan nama baik KNPB di mata rakyat Papua.

Oleh sebab itu,  sesuai dengan program nasional yaitu memediasi rakyat secara damai dan menuntut hak penentuan nasib sendiri untuk Papua Barat maka kami mennyatakan sikap bahwa:

Pertama kami KNPB tidak bertanggung jawab aksi pemboman di Wamena Kedua Polda Papua segera menyelidiki motif dan kepentingan di balik oknum yang menaruh dan mengatasnamakan KNPB untuk melakukan pemboman. Ketiga kami mendesak agar hentikan upaya mengkambinghitamkan KNPB dalam aksi teror tersebut karena KNPB berjuang secara damai dan tidak pernah punya program rakit bom atau pun melakukan pemboman. Keempat Segera mebebaskan Simion Dabii ketua KNPB Wamena dkk yang ditangkap tanpa bukti yang jelas.



Dikatakan Wim pula bahwa, “Komite Nasional Papua Barat (KNPB) merupakan media penyambung lidah rakyat yang berjuang secara damai, bermartabat dan rasionalisasi sesuai mekanisme internasional, sehingga tuduhan kapolda beberapa bulan yang lalu kepada organisasi KNPB adalah pelaku bom di Wamena adalah sangat tidak benar karena selama ini KNPB tidak pernah mengajarkan cara merakit bom kepada anggota kami,” Tungkasnya. 
Hengky Yeimo - Majalah Selangkah.com
 
 
 

PSSI Keleim Pemain Papua Akan Gabung Timnas

Jakarta, (Rasudofm) - PSSI mengklaim dua klub Indonesia Super League (ISL) yaitu Persipura Jayapura dan Persidafon Dafonsoro akan melepas pemainnya untuk menjalani seleksi Timnas untuk Pra-Piala Asia (PPA) 2015. Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengatakan, sedikitnya ada delapan pemain Persipura dan dua dari pemain Persidafon yang menyatakan siap bergabung bersama pemain lainnya.

"Persipura dan Persidafon sudah konfirm. Untuk yang lain kami masih menunggu jawabannya," katanya di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (8/1). Delapan pemain Persipura yang diharapkan bergabung adalah Ferinando Pahabol, Patrich Wanggai, Immanuel Wanggai, Boaz Salossa, Ian Louis Kabes, Ortizan Salossa, Lukas Mandowen dan Ricardo Salampessy.

Sedangkan dua pemain Persidafon yang akan dipantau langsung pelatih Timnas Nil Maizar itu adalah Zailani Sibi dan Ronal Setmop. Menurut dia, untuk Samsul Arif (Persela Lamongan) mengaku hingga kini belum mendapatkan undangan, sedangkan Bambang Pamungkas (Persija) izin untuk mengurus gaji pemain ISL. "Untuk surat ke Samsul akan kami cek lagi," kata Halim.

Halim menambahkan, untuk pemain dari enam klub ISL lainnya yaitu Persib, Mitra Kukar, Arema Indonesia, Persisam Samarinda, Sriwijaya FC dan Madura United hingga kini belum ada konfirmasi. CEO Halma Startegic itu mengaku dengan adanya undangan ini diharapkan semua pemain bisa bergabung. Jika pemain tak bergabung PSSI akan melakukan investigasi termasuk ke manajemen klub.

Informasi yang berkembang saat ini terjadi pro dan kontra terkait pelepasan pemain Persipura ke timnas. Manajemen Persipura mengaku belum akan melepas pemain jika belum ada undangan dari pemerintah. Guna menghadapi PPA 2015 ini total pemain yang dipanggil 54 pemain. Mereka akan menjalani seleksi ketat guna mendapatkan 23 pemain inti.(ANT/JUM)



Proyek Sungai Wanggar Rugikan Negara Lima Milyar

Humas Polda Papua, Kombes Polisi I Gede Sumerta Jaya. (Jubi/Arjuna)
Jayapura (14/1)—Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Nabire berinisial SB jadi tersangka kasus korupsi dalam proyek normalisasi dan pemasangan bronjong di sungai Wanggar Kabupaten Nabire, Papua yang merugikan negara sebesar Rp 5,9 milyar lebih.

Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya mengatakan, proyek normalisasi dan pemasangan bronjong di sungai Wanggar, Kabupaten Nabire itu pengerjaannya tahun 2009 lalu. Namun karena masih harus menunggu hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPK) sehingga penyimpangan baru terdeteksi Desember 2012 lalu.

“Proyek itu dikerjakan tahun 2009. Namun karena harus menunggu audit BPK sehingga penyimpangan yang dilakukan yang bersangkutan baru kita tindak lanjuti pada Desember 2012 lalu,” kata Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya, Senin (14/1).

Menurutnya, SB selaku Kuasa Pengguna Anggaran atau KPA diduga menyalahgunakan wewenang atau menggunakan kesempatan yang ada padanya dengan cara tidak melakukan pengawasan kepada PT. Paradiso Pakarindo selaku kontraktor yang bekerja dimana tidak sesuai dengan bestek, sehingga proyek tersebut tidak sampai tuntas pada tahap 100 persen dan mengakibatkan kerugian negara.

“Hasil audit BPKP, kerugian negara sebesar Rp. 5.984.738.787.60. Pasal yang diterapkan kepada SB adalah pasal 2 dan 3 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dangan UU No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana paling singkat empat tahun penjara atau paling lama 20 tahun penjara,” tandas I Gede Sumerta Jaya.

Ia menambahkan, tahap pertama berkas pemeriksaan SB telah dikirim 7 Desember 2012 lalu, namun kemudian P-19 diterima tanggal 31 Desember 2012. “Rencananya tindak lanjut pemenuhan P-19 akan dikirim kembali pada minggu ke tiga bulan Januari ini ke Jaksa Penuntut Umum atau JPU,” tutup I Gede Sumerta Jaya.

Penulis : Arjuna Pademme
Sumber: tabloidjubi.com



REUNI AKBAR SMA YPK TABERNAKEL NABIRE YANG PERTAMA BERLANGSUNG SECARA HIKMAT

NABIRE  - Alumni SMA YPK Tabernakel Nabire dari angkatan pertama hingga angkatan ke 28 Melangsungkan reuni akbar yang pertama (12/01) yang berlangsung di halaman SMA YPK Tabernakenel Nabire Papua.

Kepala sekolah SMA YPK Tabernakal Nabire Dra. Orpa Aibekop dalam kata sambutan pertama dalam rauni pertama SMA YPK Tabernakel  mengatakan “Dalam membangun sebua institusi pendidikan bermutu untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, maka  Partispasi manusia sangat penting khususnya almnis dan alumna di harapkan ikut ambil bangian dalam mewujudkan dan menyumbangkan banyak hal dalam penyelenggaraan pendidikan di Almamaternya”.

Hotba Aibekop dalam kesempatan itu  membacakan sejarah berdirinya SMA YPK Tabernakel di mulai sejak SMA Persiapan Tanggal 25 mei 1981 sampai dengan 22 mei 1983 dengan kepala sekolah pada waktu itu adalah Almarhum. W.B Simanjutak BA.  Sejak berdirinya SMA YPK Tabernakel 25 mei 1981 Sampai dengan 25 mei 2012 usia SMA YPK Tabernakel telah mencapai 31 Tahun dan telah menamatkan 28 angkatan dengan jumlah siswa atau alumni duaribu orang lebih dan melibatkan empat orang kepala sekolah termasuk Dra. Orpa Aibekop sebangai kepalah sekolah yang ke empat. 

Kepada Alumni  SMA YPK Ibu Orpa Aibekop meminta dan mengharapkan dalam talenta dan profesi apa saja di masyerakat,birokrat dan sebangainya haruslah menyadari dan berpengang teguh pada dasar-dasar pendidikan yang telah di peroleh di SMA YPK untuk menamplkan wibawah diri sendiri Khususnya wibawahYesus Kristus.

Sementara itu Ibadah syukur yang di pimpin Pdt. Yance Nawipa. M.Th dalam renugan yang terambil dalam pembacaan alkitab IKorentus 15:58 dengan Thema Meperkokoh Solidaritas Alumni, Membagun SMA YPK Tabernakel yang maju dan mandiri.

Menurut Pdt. Yance Nawipa. M.Th  “Seorang alumni dari Yayasan pendidikan Kristen harus menjadi garam dan terang dan siap untuk di utus guna menutup pintu-pintu maut seperti miras, narkoba, porna grafi, porno aksi dan seks bebas”.

Terus memberikan sambutan mewakili alumni SMA YPK Piter Worobay  yang antar lain menyapaikan “Terimaksi secara khusus kepda lembaga pendidikan YPK yang telah membentuk sumber daya manusia berkualitas di daerah ini termasuk dirinya serta menyisakan berbagai kenagan masa lalu dan dirinya juga mengharapkan adanya suatu kerja sama dan kordinasi antara pihak sekolah dan alumni guna membagun SMA YPK Tabernakel yang lebih baik di masa akan datang” Mengahkiri sanbutannya. (rsdfm/Nick)






Aparat Gabungan TNI dan Brimob telah Melakukan Penyisiran Rumah Warga Civil di Mulia, Puncak Jaya, Papua Barat

Kronologis Penyisiran Rumah Warga di Mulia Puncak Jaya Papua :
Pada tanggal 11 April 2011, tepat pukul 06:00 (waktu Papua) TNI dari satuan 753 dan Brimob kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya telah melakukan penyisiran rumah-rumah warga sipil. Yang telah berhasil identifikasi dan interview adalah dua orang pemilik rumah sebagai korban akibat penyisiran ini.
Nama korban yang telah berhasil di wawancara adalah:
1. Mitena Enumby
2. Inggimban Enumby
Dari hasil wawancara Mitena Enumby sebagai saksi juga Korban, ia mengatakan bahwa penyisiran tersebut berlangsung dari pukul 06:0012:25 wp.
Penyisiran tersebut dilakukan secara tidak manusiawi. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Brimob datangi rumah warga di sekitar tempat penyisiran lalu menyuruh semua warga yang menghuni dalam rumah dan di suruh keluar dan sempat mengeluarkan tembakan, sehingga masyarakat setempat orang dewasa sampai anak-anak bayi sangat ketakutan dan mengalami trauma. Kata Mitena Enumby sebagai saksi juga korban penyisiran saat di wawancarai belum lama pada tanggal 3 Desember 2012 ini.
Aparat gabungan TNI dan Brimob, mereka memasuki dalam rumah milik warga dan memeriksa semua barang milik warga yang ada dalam rumah. Semua yang dilakukan TNI dan Brimob adalah seperti yang di lihat pada Videonya. Selain itu TNI dan Brimob juga membakar 1 unit rumah milik Mitena Enumby. Sebelum membakar rumah tersebut, para aparat gabungan TNI dan Brimob itu memotong beras satu sak ukuran 50 kg dengan karung lalu di tumpakan di depan korban. Lanjutnya.
Dalam penyisiran ini, aparat gabungan TNI dan Brimob menangkap salah seorang warga sipil yang bernama Wandiman Wanimbo, 23 Tahun. Wandiman adalah seorang warga yang kurang waras atau sinting, diitangkap oleh aparat gabungan TNI dan Brimob. wandiman tidak hanya di tangkap, para aparat sebelum membawa korban ke tahanan, memukul korban sampai babak belur, tidak sampai disitu, namun para aparat gabungan TNI dan Brimob itu membawa korban ke badan jalan (di aspal) dan diguling-gulingkan di atas aspal sampai berdarah-darah, di tendang pada dagu dan seluruh bagian tubuh korban, pukulan keras oleh para aparat keamanana Indonesia yang tak beriberi kemanusiaan dan keji. Akhirnya korban pinsang di tempat, seperti yang di lihat pada Video tersebut . Sambung Mitena.
Aparat gabungan TNIdan Brimob di Mulia, Puncak Jaya telah melakukan penyisiran terhadap rumah dan warga yang menghuni rumah. Penyisirn ini aparat gabungan (TNI dan Brimob) lakukan, karena diduga Inggimban Enumby (korban penyisiran itu) memiliki jaringan dengan Tentara Pembebasan Nasional, Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) dan mereka juga menduga bahwa Inggimban Enumby sebagai penghubung TPN-OPM untuk menembak tukang ojek, yang telah tertembak pada tanggal 11 April 2012. Namun sebenarnya, Inggimban adalah warga sipil yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan TPN-OPM.
Sampai detik berita ini dikeluarkan, Aparat gabungan TNI dan Brimob di Mulia, Puncak Jaya, telah dan sedang melakukan penyisiran dengan sewenang-wenang di luar prosedur hukum.
Pelanggaran Hak Asasi Masyarakat sipil ini telah dan sedang lakukan oleh Aprat gabungan TNI dan Brimob di Mulia, Puncak Jaya, Papua Barat dari tahun ke tahun. Dengan aksi-aksi aparat keamanana Indonesia di Puncak jaya ini, maka masyarakat sipil hidup tidak bebas dan selalu menjadi korban.
Dugaan Aparat Keamanan Indonesia terhadap Inggimban sebagai penghubung atau memiliki jaringan dengan TPN-OPM itu hanya sebuah skenario, karena sebenarnya tidak ada saksi maupun bukti hukum untuk membenarkan keterlipatan Inggimban dalam kasus 11 April 2012, yang menewaskan tukang ojek itu.
TNI dan Brimob mencurigai Inggimban dan menangkapnya, namun sebenarnya Inggimban telah menjadi korban akibat penyisiran dan penangkapan tanpa prosedur dan tidak berdasarkan fakta hukum. Aparat TNI/POLRI juga telah membakar rumah warga.
Dalam penyisiran ini, Aparat gabungan juga telah membakar rumah warga sipil, penangkapan dan pengrusakan fasilitas milik warga. Semua aksi aparat keamanan Indonesia di Puncak Jaya adalah suatu scenario oleh TNI dan Brimob, yang merupakan proyek militer di Puncak Jaya, Papua Barat. Sambung Mitena dengan nada kesal saat di wawancara oleh Activist Independence Papua Barat.
Laporan ini menunjukan bahwa lebih banyak korban pelanggaran HAM yang belum teridentifikasi di Puncak Jaya dan di wilayah lain di Papua. KNPBnews  hanya bisa melakukan wawancara kepada 2 orang korban, karena memang medan dan situasi yang dikendalikan oleh aparat keamanan maka sulit. Artinya, activist pun tidak bebas.
Sumber: http://knpbnews.com/blog/archives/1322
 
 
 
 

Harapan atas Kunjungan Pelapor Khusus PBB ke Indonesia

Frank-La-Rue
KontraS, Napas dan For Mama menyambut baik rencana kedatangan Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan berekspresi dan berpendapat ke Indonesia. Kedatangan pelapor khusus PBB ini merupakan tantangan positif bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan adanya pemenuhan jaminan hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat bagi warga negara Indonesia.
Dalam sidang Universal Periodic Review (UPR) tahun lalu banyak negara-negara yang meminta pemerintah Indonesia untuk mengundang pelapor khusus PBB ke Indonesia. Hal itu kemudian disampaikan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri Luar Negeri terkait rencana untuk mengundang tiga pelapor khusus PBB yaitu pelapor khusus Kebebasan berekspresi dan berpendapat, pelapor khusus hak atas kesehatan dan pelapor khusus untuk perumahan layak. Rencana kunjungan tersebut diagendakan saat itu akan dilakukan pada tahun 2013. Tercatat kemudian jadwal yang dikeluarkan oleh Kantor Tinggi HAM PBB, bahwa pelapor khusus kebebasan berekspresi dan berpendapat ini telah ditetapkan jadwal akan melakukan kunjungan ke negara Indonesia pada tanggal 14 hingga 26 Januari 2013.

Kunjungan Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan berekspresi dan berpendapat, Mr Frank La Rue ke Indonesia tentunya memberikan harapan positif bagi kondisi dan situasi Indonesia belakangan ini yang dipenuhi dengan banyak peristiwa yang mengancam hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat. Diantaranya tercatat ancaman atas hak tersebut ditemui di beberapa wilayah konflik seperti Papua yaitu kepada para demonstran atau mahasiswa di Papua yang dalam waktu belakangan melakukan aksi; serta pemberlakuan pasal Makar di Papua dan Maluku bagi para Tapol/Napol yang diidentifikasi sebagai pihak yang melakukan tindak pidana keamanan negara. Terhadap para Tapol/Napol tersebut hingga kini masih dalam tahanan yang tersebar kurang lebih hampir  di tujuh tahanan baik di dalam maupun diluar Jawa.
Kami menilai bahwa kedatangan pelapor khusus PBB tersebut penting untuk melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Indonesia termasuk wilayah Papua dan Maluku. Dua wilayah tersebut merupakan wilayah cukup strategis bagi pelapor khusus untuk melihat capaian-capaian yang diperoleh oleh pemerintah Indonesia dalam memberikan jaminan hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat diwilayah tersebut. 
Sebagai bagian dari komitmen yang disampaikan dalam sidang UPR tahun lalu, maka jika kunjungan pelapor khusus PBB ke Indonesia juga mengunjungi wilayah Papua dan Maluku, hal itu berarti menunjukkan sikap keseriusan pemerintah Indonesia dalam upayanya mewujudkan pemenuhan hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat.
Jakarta, 10 Januari 2013

KontraS, Napas, For Mama
Sumber: KontraS

Papua Akan Miliki Institut Seni

Ilustrasi: Sejumlah mahasiswa asing memainkan kesenian Indonesia. (Foto: Rifa Nadia/Okezone)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membangun Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Papua. Hal tersebut disampaikan oleh Mendikbud Mohammad Nuh, dalam acara serah terima aset Politeknik Tanah Laut dan Universitas 19 November Kolaka, pada Kamis (3/1/2012) di Gedung D Kemendikbud, Jakarta.
 
Menurut Nuh, pembangunan ISBI di Papua memang sudah lama direncanakan oleh Kemendikbud, namun baru sekarang bisa direalisasikan. Dengan adanya ISBI, diharapkan tradisi, nilai budaya, dan adat istiadat di daerah perbatasan seperti Papua dapat tetap dilestarikan dan berkembang.
 
"Pembangunan ISBI ini bertujuan agar pendidikan Indonesia tidak kering. Jadi tidak hanya mengajarkan teknologi, tapi juga mengajarkan budaya dan tradisi," tuturnya.
 
Selain di Papua, Kemendikbud juga berencana untuk membangun ISBI di daerah perbatasan lainnya seperti Kalimantan.
 
"Dengan menghadirkan ISBI di daerah perbatasan, maka anak-anak disana pun akan tetap belajar di negara sendiri, tidak perlu pergi belajar ke negara tetangga," imbuh Nuh.
(rfa)

Uranium Di Tanah Papua

foto ilustrasi ( lst )

Jakarta - Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92.. Ia merupakan logam putih keperakan yang termasuk dalam deret aktinida tabel periodik. Uranium alami dapat dijumpai dalam bentuk batuan, tanah dan air dalam konsentrasi yang rendah.

Dalam pengolahannya, Uranium dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik yang sangat besar, jika dibandingkan dengan bahan bakar solar, segenggam uranium dapat menghidupkan listrik sebuah kota besar dalam waktu satu minggu, jadi bisa dibayangkan betapa murahnya tarif listrik bila bahan bakarnya menggunakan uranium. Selain itu uranium yang terkadung di seluruh dunia bisa menghidupkan energi di seluruh bumi dalam waktu yang lama, “Ketersediaan uranium dunia diprediksi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 3.600 tahun mendatang,” kata Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Agus R. Hoetman di Kampus UGM, Kamis 5 Desember 2012.

Indonesia sudah lama diduga memiliki uranium dengan jumlah yang sangat besar, terutama di daerah Papua. Perusahaan asing yang menambang mineral disana enggan dimintai keterangan soal apakah perusahaan tersebut juga menambang uranium atau tidak, sedangkan pemerintah sendiri sepertinya masih belum tertarik untuk mengolah dan menginvestasikan uranium untuk kepentingan masyarakat.

Papua seperti diketahui adalah pulau yang kaya akan bahan mineral, mulai dari tembaga yang terlebih dahulu di eksplorasi oleh perusahaan asing, kemudian emas yang berada di tempat yang sama, hingga uranium, juga ditempat yang sama. Bahkan diduga, Kandungan uranium yang ada di Papua diperkirakan masuk dalam 5 besar sumber uranium dunia. Jika di nominalkan dalam bentuk nilai rupiah atau dollar, entah berapa banyak angka nol yang tertera dalam secarik kertas. Keadaan tersebut bertolak belakang dengan sebagian besar kehidupan masyarakat disana, yang masih hidup dengan gaya hidup pada zaman dahulu dengan kesejahteraan yang jauh dari cukup. (dari berbagai sumber/edo)



Awal Tahun Baru 2013, SEORANG IBU DITEMBAK OLEH ORANG TAK KENAL

JAYAPURA - Tahun baru 2013 masih  berlanjut pelanggarang Hak Asasi Manusia  (HAM) di Papua, sala satunya di kutip di www.liputan6.com Penembakan misterius kembali terjadi di Kota Jayapura, Papua. Pada hari pertama Tahun Baru 2013, seorang ibu paruh baya, Malega Tabuni tertembak di kawasan Jalan Porasko Jayapura yang sering dipadati pejalan kaki dan kendaraan.

Malega dirawat intensif di Rumah Sakit Umum DOK II Jayapura sejak Selasa 1 Januari 2013 malam. Ibu berusia 43 tahun itu tertembus timah panas dari orang tak dikenal saat menunggu angkot untuk pulang ke rumahnya di Entrop, Jayapura.

Adik korban, Bani Tabuni menceritakan, saat kejadian, korban yang hendak pulang bersama ketiga rekannya sedang menunggu angkot di Jalan Porasko. Kemudian, tiba-tiba saja terdengar semacam tembakan dan saat itu juga Malega bersimbah darah. Malega mengalami luka di bahu kanan, tempat masuknya sebuah benda asing yang diduga proyektil peluru.

Hingga saat ini, Rabu (2/1/2013) sore, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian soal kasus penembakan ini. Namun aparat kepolisian langsung merespon dengan melakukan pengecekan lokasi dimana Malega tertembak. Polisi juga tengah mengumpulkan para saksi di lokasi kejadian yang ramai saat insiden terjadi


 Sumber: Umaginews.com


Persipura Tetap Tolak Gabung ke PSSI

Jakarta - Klub sepak bola Persipura Jayapura tetap menolak bergabung dalam kompetisi di bawah naungan  organisasi sepak bola yang sah, PSSI. Ketua Pengurus Harian Persipura, La Siya mengatakan, klubnya bakal bergabung jika tak ada lagi dualisme kepengurusan antara PSSI dan KPSI. Syarat lain bergabungnya Persipura kata dia, pergantian pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin.

"Ya sudah, kalau dualisme itu selesai ya.. Saya pikir akan ada satu PSSI. PSSI itu kan milik kita, hak milik anggota, punya Persipura, dan lainnya. Pengurusnya kan boleh pergi dan datang, boleh diganti sewaktu-waktu. Jadi PSSI ini kami punya. Jadi kalau masih ada pengurusnya yang dualisme seperti sekarang ini, ya buat kami tidak akan kembali ke PSSI."ujar La Siya.

Sebelumnya Persib Bandung, salah satu klub di Liga Super Indonesia  LSI yang berseberangan dengan PSSI berencana kembali ke induk sepak bola nasional jika organisasi resmi sepak bola Indonesia itu menjawab dua pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan itu adalah penjelasan soal tak diundangnya Persib dalam Kongres Palangkaraya beberapa waktu lalu serta status hukum klub asal Bandung itu yang pernah dijatuhkan PSSI.


Sumber: http://www.kbr68h.com/berita/olahraga/44057
 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger