SD Inpres di Sentani Papua Terbakar

(Ilustrasi)
Kebakaran yang melanda bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Inpres Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua (26/4), diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting).


"Dalam peristiwa itu, empat ruang belajar, satu kantor sekolah, ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kantin, ruang komputer dan ruang peralatan olahraga terbakar habis," kata Kapolres Jayapura AKBP Sondang Siagian kepada wartawan di Sentani, Rabu (30/4).


Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Sentani Kota Iptu Rumbiak menjelaskan, anggotanya telah melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menduga kebakaran itu disebabkan korsleting.


"Api muncul pertama kali dari ruang kelas IV di mana ada kabel terbuka yang menyebabkan korsleting listrik, apalagi saat itu di wilayah SD dan sekitarnya sedang ada mati lampu yang kemudian menyala sehingga kemungkinan korsleting listrik sangat besar," katanya.


Mengenai kerugian material akibat kebakaran tersebut, dia memperkirakan kisaran ratusan juta rupiah, mengingat yang terbakar adalah sembilan ruang dalam bangunan permanen milik SD Inpres Kemiri tersebut.


Meskipun tidak dapat dihitung secara pasti, namun bisa dipastikan pihak sekolah merugi ratusan juta. Selain itu, murid-murid SD Inpres Kemiri tersebut untuk sementara tidak dapat melakukan aktivitas belajar.


Sebelumnya telah terjadi kebakaran besar pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 16.00 WIT. Pada hari ini sebenarnya hujan turun cukup deras sejak pagi hingga siang.


Namun karena SD Inpres Kemiri sebagian besar dibangun dari bahan kayu, sehingga ketika sudah cukup kering dan adanya korsleting listrik membuat bangunannya terbakar. - See more at: http://www.108jakarta.com/news/2014/04/30/46385/SD-Inpres-di-Sentani-Papua-Terbakar#sthash.yooKArDi.dpuf

AMP Bogor Gelar Doa Mengenang Arnold Ap dan Dibukanya Kantor FWPC di Australia

Mahasiswa Papua di Bogor, usai doa bersama. Foto: MS
Bogor, MAJALAH SELANGKAH — Minggu (27/4) kemarin, Komite Kota Aliansi Mahasiswa Papua (KK-AMP) Bogor, Jawa Barat, adakan doa bersama untuk mengenang Arnold Clemens Ap dan atas dibukanya kantor Free West Papua Campaign (FWPC) di Australia.
 Ketua KK AMP Bogor, Samuel Nawipa menjelaskan maksud diadakan doa bersama. Pertama, kata dia, mendoakan tuan Arnold Clemens Ap yang dibunuh militer Indonesia pada 26 April 1984.

“Hari ini kita mengenang kembali jasa tuan Arnold Clemens Ap, tokoh pemersatu kami dari berbagai wilayah adat di seluruh tanah Papua. Budayawan Papua ini dibunuh Kopassandha yang sekarang diganti menjadi Kopassus, pada tanggal 26 April 1984,” tutur Samuel.

Doa bersama ini, menurut dia, juga diadakan sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas dibukanya kantor FWPC di Australia. “Rakyat Papua bersyukur karena ini bagian dari perjuangan sebagai lanjutan pendirian kantor di beberapa negara,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal KK AMP Bogor, Jhon Wakerkwa yakin, semangat Arnold Ap menjadi spirit semua anak Papua.

Lanjut Wakerkwa, “Dengan dibukanya kantor Free West Papua di Australia, kami AMP Bogor dan mewakili bangsa Papua, mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Australia.”
Menurut Seth Tabuni, Arnold Ap adalah spirit dalam perjuangan pembebasan Papua, ditambah dengan dibukanya kantor FWPC di Australia makin membuka jalan penyelesaian persoalan Papua.

“Kami, rakyat Papua mau persoalan status politik Papua, harus segera selesai,” ujar Tabuni.
Samuel menutup pernyataannya, mengatakan, “Walaupun hanya sebatas doa bersama, tetapi itu dukungan moril kami anak Papua kepada masyarakat internasional maupun orang Papua terhadap upaya penyelesaian persoalan Papua Barat.” (Joni Yohanes Pekei/MS)
Simber :  http://majalahselangkah.com/content/amp-bogor-gelar-doa-mengenang-arnold-ap-dan-dibukanya-kantor-fwpc-di-australia

Bupati Merauke Adakan Pertemuan Dengan Pedagang Asli Papua

Merauke  – Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT di Ruang Rapat Bappeda Merauke kembali melakukan pertemuan dengan masyarakat pedagang asli Papua di Pasar Wamanggu, Senin  (28/4), guna membahas berbagai permasalahan yang tak kunjung berakhir, seperti  penempatan los dan kios yang masih kurang pas atau tidak cocok dengan barang atau dagangan yang akan dijual, dan penarikan retribusi yang biasanya dilakukan setiap enam bulan sekali dinilai cukup membebankan pedagang.
Menanggapi masukan dan keluhan dari pedagang ini, Buapti Merauke menyampaikan, penarikan retribusi akan diupayakan dilakukan setiap bulan, sehingga tidak memberatkan pedagang, los dan kios yang masih kosong akan diserahkan  bagi yang lebih membutuhkan dan penempatan los dan kios antara pedagang pakaian dan sayuran atau kios akan ditata sesuai kebutuhan. 
Terkait bantuan permodalan, Buapti Merauke meminta waktu selama dua bulan untuk pembangunan terminal, karena penyerahan modal akan dilakukan setelah terminal selesai dibangun.
“Setelah terminal pindah, semua taxi akan digeser dan akan dilanjutnkan dengan penyerahan modal. Penyerahan bantuan modal akan dilengkapi dengan pernyataan bantuan modal kepada pemilik kios dan los khusus yang asli Papua dan pernyataan pedagang mengunakan modal yang diberikan untuk bergulir,” terangnya
Bupati juga meminta kalau ada asosiasi dari pedagang asli Papua segera dimanfaatkan dan segera melaporkan ke Bupati untuk memberikan masukan serta penguatan modal terhadap asosiasi tersebut.
“Saya akan memberikan modal 300-500-an juta rupiah sebagai modal awal. Tetapi harus diatur dengan baik, Ketua asosiasinya siapa, akan saya ikuti, kapasitasnya atau pemahamannya tentang bagaimana modal bisa bergulir. Kalau tidak saya akan siapkan orang dari luar untuk membantu membangun,” pungkasnya. (rsdfm/mcmerauke/Kus/ InfoPublik)

Di PBB, ASNLF sampaikan ketimpangan RI terhadap Aceh

AcehArif Fadhillah- Ketua Presidium ASNLF
JENEWA – Ketua Presidium ASNLF Ariffadhillah, hadir dalam pembukaan sidang ke-52 Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya atau CESCR (Committee on Economic, Social dan Cultural Rights), Senin (28/4), di Palais Wilson, kantor Komisi Tinggi PBB HAM atau Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), Jenewa, Swiss. Hal ini sebagaimana siaran pers yang diterima AJNN, Rabu, (30/4).

Pada kesempatan itu, kehadiran Ariffadhillah dipercayai sebagai wakil resmi dari Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO) yang berbicara atas nama tiga organisasi perjuangan kemerdekaan, Acheh-Sumatra National Liberation Front (Aceh), Republik Maluku Selatan (Maluku) dan Pemerintah Nasional Republik Papua Barat (Papua).

Sidang ke-52 tersebut berlangsung mulai 28 April sampai 23 Mei 2014, dimana komite ini khusus akan mengevaluasi Indonesia dan beberapa negara lain terkait perlindungan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di negaranya masing-masing.

Di depan Komite yang terdiri dari 18 perwakilan negara, diketuai oleh Mr. Kedzia dari Polandia, Ariffadhillah menyampaikan pengaduan terkait hal-hal ketimpangan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang dialami oleh bangsa Aceh, Maluku dan Papua. Selaku wakil UNPO, ketua Presidium ASNLF yang bermukim di Jerman ini menggambarkan betapa terdiskriminasikannya bangsa Aceh, Maluku dan Papua, yang disertai paparan bukti dengan fakta konkrit.

Sebagai salah satu contoh, presentase rumah tangga dengan akses air bersih adalah sekitar 26% di Papua dan 28% di Aceh. Fakta ini membuktikan sangat kecil perbandingannya dengan kisaran rata-rata di Indonesia pada tingkat 43%.

Contoh lain, pembukaan lahan secara besar-besaran (2,5 Juta hektar) di wilayah Papua, adalah suatu eksploitasi dengan pola diskriminasi struktural terhadap rakyat Papua dalam penempatan tenaga kerja dan hanya akan merugikan bangsa Papua.

Eksploitasi terhadap tanah masyarakat adat juga telah mengakibatkan perambahan hutan dan kerusakan lingkungan yang sangat serius, yang pada giliran nya juga berdampak pada kekurangan sumber air bersih, kelangkaan sumber makanan dan pencemaran lingkungan.

Sesuai dengan laporan UNICEF tahun 2012, akibat dari perambahan hutan, telah mengakibatkan kekurangan makanan, selanjutnya berpengaruh pada tingkat kematian anak yang sangat tinggi. Sebagai contoh, di Maluku Selatan tercatat tingkat kematian bayi sekitar 60 dari 1000 kelahiran. Angka ini sangatlah tinggi dibandingkan tingkat kematian bayi rata-rata di Indonesia sekitar 34 dari 1.000 kelahiran.

Terkait dengan berbagai ketimpangan ini, UNPO menyampaikan rekomendasi, agar hak-hak bangsa asli dihormati sebagaimana tertuang dalam konvensi internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya ICESCR (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights).

ASNLF tetap dalam komitmen untuk memperjuangkan eksistensi bangsa Aceh dalam segala aspek kehidupan di berbagai forum internasional dengan paradigma yang tegas dan jelas, bahwa kelangsungan hidup bangsa Aceh bukan hanya dalam aspek politik, tapi juga dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan, lingkungan, bahasa dan lain-lain.
( rsfm/FIQIH SP/ajnn.net )



SERUAN AKSI ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP) KOMITE KOTA BANDUNG

Logo AMP
Amerika serikan dan Indonesia melalui PBB telah memainkan  peran Politik di atas tanah papua, rakyat papua yang masih memiliki Hak untuk Menentukan nasibnya sebagai bangsa yang merdeka. Namun karena kepentingan amerika dan Indonesia sehingga pada 1 mei 1963 administrasi Papua di masukan secarah paksa Oleh Indonesia
Berbagai operasi militer dilancarkan oleh Indonesia untuk menumpas gerakan prokemerdekaan rakyat Papua.
Setelah wilayah Papua dimasukan secara paksa lewat manipulasi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) oleh Indonesia tahun 1969, wilayah Papua dijadikan wilayah jajahan. Indonesia mulai memperketat wilayah Papua dengan berbagai operasi sapu bersih terhadap gerakan perlawanan rakyat Papua yang tidak menghendaki kehadiran Indonesia di Papua.
Hari ini 1 mei 2014, tepat 51 Tahun, Indonesia masih saja menunjukan watak kolonialisnya terhadap rakyat Papua. Berbagai peristiwa kejahatan terhadap kemanusiaan terus terjadi di Papua, hutan dan tanah-tanah adat dijadikan lahan jarahan bagi investasi perusahaan-perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik negara-negara Imperialis.
Pembungkaman terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh aparat negara (TNI-Polri) dengan melarang adanya kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan umum serta penangkapan disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis  Papua.
Bertepatan 51 Tahun hari Aneksasi Papua Oleh Indonesia kami mengajak Kawan-kawan mahasiswa Papua untuk terlibat ambil bagian dalam aksi massa yang akan dilakukan pada :
         Hari/Tanggal        : Kamis, 1 Mei 2014
         Waktu Star           : 08:00-selesai 
         Bentuk Aksi          : Long mach
         Titik Kumpul         : Depan Kampus Universitas Langlangbuana Bandung
    Titik Aksi  : Gedung Sate Bandung

         Tema Aksi             : “HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI DEMOKRATIS BAGI RAKYAT PAPUA BARAT

Demikian seruan aksi ini kami buat, atas perhatian, partisipasi dan dukungan Kawan-kawan, kami ucapkan jabat erat.
Salam Pemberontakan!!!

                               Bandung 29 Apil 2014
                                           Humas Aksi



 Sumber:

By ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP) KOMITE KOTA BANDUNG on Senin, 28 April 2014 | 22.29

 



Nama Nama Yang Lolos Menjadi Anggota DPRD Kab. Dogiyai Versi Rasudo FM

Berikut ini nama-nama berhasil lolos menjadi Anggota DPRD Kabupaten Dogiyai
Versi Rasudo Fm Yang kami himpun dari KPUD Kabupaten Dogiyai

 Sumber informasi berikut ini yang kami terima Pada hari Jumat 25 April 2014 dari KPUD Kab. Dogiyai lewat Massage Henpone.

Nama-nama yang lolos sebagai Anggota DPRD Kab.Dogiyai Periode 2014-2019
Sebagi berikut :


D A P I L I

1. Damianus Pekei 2.511 (PKS)
2. Vinsensius Tebai 2.273 (Golkar)
3. Elias Anou 3.705 (Demokrat)
4. Yany Boby 2.765 (PPP)
5. Thin Anjela Iyai 4.436 (Hanura)
6. Markus Waine 3.830 (Hanura)
7. Yeskel Anou 3.412 (Hanura)
8. Zet Anou 2.217 (PBB)
9. Jackson Adii 3.372 (PKPI)

D A P I L I I

1. Markus Mote 3.106 (PKB)
2. Ferdinand Gobai 4009 (PKS)
3. Marselino Tekege 2.277 (PDIP)
4. Gabriel Goo 4261 (Gerindra)
5. Stefanus Wakey 2.868 (Hanura)

D A P I L I I I

1. Hengki Magai 2.590 (PKB)
2. Oskar Makai 2.311 (PKB)
3. Laurensius Makai 2.787 (PKS)
4. Bernadus Pokuai 3.032 (PKS)
5. Yusak Ernes Tebai 3.360 (Golkar)
6. Yohanes Dogomo 2.134 (PPP)

Demikian Hasil Sementara yang kami terima.

Sumber informasi yang kami terima Pada hari Jumat 25 April 2014 dari KPUD
Kab. Dogiyai lewat Massage Henpone.
(rsdfm/Nikolas Anouw)

Pelajar Dan Mahasiswa di Nabire Dimanjakan Dengan Alat Elektronik, Minat Untuk Membaca Koran Berkurang

Gambar Ilustrasi (lst)

Nabire (rasudofm)sebagai pelajaran tambahan diluar dari ekrakulikuler di sekolah para pejalar dan mahasiswa di Nabire menimba ilmunya dengan membaca koran, majalah, atau artikel yang ada, namun para pelajar mahasiswa yang sedang menimba ilmu di kota study nabire tidak memiliki minat untuk membaca koran, karena telah dimanjakan oleh alat elekronik,

“saya tidak pernah melihat para pelajar mahasiswa yang ada di nabire membaca Koran namun hanya mendegarkan music, atau Hanphone ditangan,”kepada rasudofm, seorang pemuda kota Nabire, Alberthus Pigai,S.sos, Belum lama ini, di pelataran penjualan koran Papuapos, Pasar Oyehe.Nabire.

Kebutuhan untuk membaca koran, majalah, maupun artikel ini bisa dapat dibuktikan ketika melihat kunjungan pembeli koran papuapos nabire, di agen penjualan Koran, di pelataran pasar oyehe ini,

“setiap hari saya datang beli Koran di agen koran ini, tetapi saya tidak pernah melihat para pelajar sedang membeli atau membaca Koran, namun hanya mendengarkan MP3 atau handphone selalu ditangan,” jelas Alberthus Pigay.

Memang minat pembaca berkurang mereka lebih senang menghabiskan waktu bermain game online dan permainan lainnya. dirinya berharap, dengan adanya kampung ilmu, akan mempermudah atau menarik minat pembaca. “Karena selain membantu mencerdaskan bangsa juga bisa menertipkan para pedagang buku yang ada di pinggir jalan,” ujarnya.

Selain itu, Salah seorang pelajar SMU di Nabire, Simon, mengakui bahwa, pada zaman modernitas ini, kita dimanjakan dengan bebagai macam kemajuan teknologi, apalagi dengan adanya akses internet saat ini, karena akses internet sangat mudah dan tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,

“kami pelajar dan mahasiswa, hampir 90% tidak membaca koran karena telah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi seperti; laptop, hand phone, iphone, dan banyak lagi kecerdasan teknologi lainnya,”akui Simon.

Akibat dari pelajar mahasiswa lebih cenderung menggunakan fasilitas modern seperti  teknologi saat ini, contohnya mudahnya akses internet, televisi, game, dan lainnya, sehingga selalu terpegaruh dengan penggunaan disiplin waktu untuk belajar, memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya menjadi kewajiban pelajar mahasiswa seperti membaca dan menulis perlahan tapi pasti terabaikan.

“karena kurang membaca Koran, majalah, mapun artikel, maka mengakibatkan rendahnya Sumber Daya Manusia di Daerah pengunungan tengah Papua,”Terangnya.(Rsdfm/Herman Anouw)

 

 

 

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger