PEMUDA PAPUA TIDAK MENGAKUI "SUMPA PEMUDA INDONESIA"

Putra dan putri asal Papua Barat ras melanesia hingga sampai detik ini tidak 100% mengakui dan tidak melakukan hari sumpah Pemuda tersebut. karena pemuda dan pemudi Papua menilai bahwa sejarah dari Papua dan Indonesia berbeda. Indonesia berjuang untuk Indonesia merdeka dari sabang sampai amboina, sedangkan Rakyat Papua berjuang untuk Papua merdeka dari Jajahan Belanda dan Indonesia teritori sorong sampai Samaray.

Kedudukan NKRI di Papua Barat atas dasar manipulasi sejarah masa lalu, sebab secara fisik maupun non fisik ras melanesia dengan ras melayu tidak bisa digabungkan menjadi satu bangsa karena semua suku bangsa yang ada di muka bumi ini ditempatkan oleh Tuhan sesuai dengan ras, rumpun, suku bangsa dan wilayah masing-masing demikian juga Bangsa Papua ditempatkan di bumi Cenderawasih, terpisah dari Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut diatas, kami Rakyat Papua tidak membutuhkan keberadaan NKRI di Papua Barat, namun yang kami inginkan hanyalah  sebuah kebebasan dari penindasan, penjajahan dan kekerasan. Kami tidak pernah bangga menjadi orang Indonesia karena sejarah mebuktikan bahwa keberadaan NKRI di Papua hanya sebagai penjajah, penindas, pembunuh, perampas, pemerkosa dan pencuri sehingga orang Papua tidak akan pernah mengakui bahwa, Indonesia adalah bagian dari Bangsa Papua Barat, jangan penah bermimpi bahwa orang Papua bangga menjadi bagian dari Indonesia.

Keberadaan NKRI di Papua Ilegal menurut orang Papua karena landasan dan juga sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan Bangsa Papua sangat beda. Walaupun Bangsa Indonesia dan bangsa Papua pernah dijajah oleh satu Bangsa yang sama yaitu Belanda, tetapi kami tidak bisa melupakan sejarah perjuangan  masa lalu dimana Indonesia juga berjuang sendiri untuk merdeka dari belanda, demikian pula sebaliknya Bangsa Papua berjuang untuk melepaskan diri dari Belanda, dan juga dari Indonesia, dengan demikian sejarah perjuangan tetap bedah maka tidak bisa disamakan bahwa Papua Barat adalah bagian dari NKRI.  
Selain itu pada saat Proklamasi  Kemerdekaan Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1945, tidak ada bangsa Papua Barat yang  ikut ambil bagian dan menyaksikan Proklamasi tersebut, apa lagi  ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Orang Papua dimasukan kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau menganeksasi Bangsa Papua Barat kedalam NKRI setelah 18 tahun kemudian, terhitung mulai tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 1 Mei 1963. Berdasarkan Tri Komando Rakyat ( TRIKORA) pada tanggal 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama yaitu, Ir. Soekarno demi kepentingan ekonomi di Papua, sehingga kami Rakyat Papua Barat tidak pernah mengakui kekuasaan NKRI di Papua Barat.

Selain itu dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, orang Papua tidak pernah berjuang bersama-sama bahkan tidak satupun Orang Papua yang menjadi anggota PPKI serta tidak pernah ada pada saat peristiwa-peristiwa penting atau dalam forum resmi dalam sejarah perjuangan Indonesia seperti Konggres Pemuda, Rapat-Rapat resmi PPKI serta Sumpah Pemuda.
 
Ini suara dan sikap Pemuda-pemudi Papua Barat dan  rakyat Papua Barat "Berdasarkan landasan Sejarah yang  diutarakan diatas kami  Pemuda Papua menyatakan sikap sebagai berikut : 
 
1.  Kami memintah kepada Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua segera hentikan kegiatan perayaan hari Sumpah Pemuda di Papua Barat karena itu merupakan pembohongan publik sebab tidak ada orang Papua Barat ikut telibat dalam Sumpa Pemuda tersebut pada  tanggal 28 Oktober 1928,

2.   Kami segenap Rakyat Bangsa Papua Barat dari Sorong sampai Merauke tidak pernah mengakui adanya Lembaga Masyarat Adat (LMA) Provinsi Papua karena keberadaan LMA merupakan buatan Kolonial untuk kepentingan penjajahan di Papua Barat, oleh sebab itu segera hentikan mengatas namakan Lembaga Masyarakat  Adat,

4.  Kami menghimbaukan kepada Rakyat Bangsa Papua Barat dari Sorong sampai Merauke untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan Sumpah Pemuda yang akan dilaksanakan pada tanggal tersebut, 
 
5.  Sejarah mencatat bahwa perwakilan yang hadir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam rangka Sumpah Pemuda hanya terdiri dari; Yong Java, Yong Sumatera, Yong Selebes, Yong Sulawesi, Yong Ambonia. Perlu diketahui bahwa, Yong Papua tidak ada dalam Dokumen Sejarah Indonesia,

6. Segera melakukan mobilisasi umum untuk menuntut hak penentuan nasip sendiri (Self Determination) bagi Rakyat Papua Barat, sesuai dengan perjajian New York Agreemant 15 Agustus 1962 Pasal 18 yang pernah ditanda tangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Nederland dimana dalam pasal tersebut menjamin setiap orang dewasa berhak memilih secara bebas yaitu satu orang satu suara (one man one vote).
 
Demikian sikap dan mosi tidak percaya Rakyat Papua Barat terhadap Sumpah Pemuda Republik Indonesia 28 Oktober 1928. Atas perhatian tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih. 
 
Sumber: Online 
 

ETAN AS kecewa Jokowi pilih Ryamizard jadi Menhan

(Foto: ant.)Presiden Jokowi mengaku dengan pertimbangan mendalam dan penuh hati-hati memilih menteri "Kabinet Kerja, tentu termasuk menetapkan Jenderal (Pusn) Ryamizard sebagai menteri Pertahanan. Tapi dikritik organisasi ETAN yang berkantor di New York.
East Timor and Indonesia Action Network (ETAN), organisasi pemantau kasus Timor Leste dan Indonesia yang berkantor di New York, Amerika Serikat, mencerca kebijakan Presiden Joko Widodo memilih Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan. Koordinator ETAN, John M. Miller, menilai Jokowi tidak serius dengan janjinya menegakkan hak asasi manusia atau menjangkau Papua Barat.

“Dia (Jenderal Purn. Ryamizard) adalah warisan masa lalu dengan riwayat pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan tentara, mengancam pengkritik HAM, dan mencampuri urusan sipil,” kata Miller dalam rilis persnya sebagai dilasir tempo, (27/10/14).


ETAN yang mengecewakan putusan itu, mengingatkan Jokowi selama kampanye Pilpres menyambut positif upaya penegakkan keadilan bagi pelanggaran HAM di masa lalu. Jokowi berjanji akan membuat dialog dengan Papua Barat.

Rilis ETAN juga menyajikan kutipan perbincangan Ryamizard dengan majalah Time. Ryamizard dalam wawancara itu, mengaku mengawasi pelaksanaan darurat militer di Aceh pada Mei 2003 yang menewaskan ratusan nyawa.

“Tugas kami adalah untuk menghancurkan kemampuan militer GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Isu keadilan, agama, otonomi, kesejahteraan sosial, dan pendidikan bukanlah urusan militer Indonesia,” kata Ryamizard dalam wawancaranya.

ETAN bahkan seperti lebih menyudutkan lagi dengan menampilkan kutipan wawancara, seperti ini; “Pasukan saya mengeksekusi anak-anak yang tidak bersenjata. Jika mereka bersenjata, mereka akan ditembak karena anak-anak dan wanita juga bisa membunuh”.

Miller menyebut, dipilihnya Ryamizard ini sama saja dengan memutuskan hubungan masa lalu atas pelanggaran HAM. “Kurangnya akuntabilitas untuk masa lalu dan pelanggaran HAM yang berlangsung dapat mengancam kemajuan masyarakat dalam jangka panjang,” kata Miller. @duta/licom

 Sumber:


HERMAN ANOUW : Pemuda Dogiyai agar bangun solidaritas yang kuat untuk bangun daerah



Dogiyai, (rasudofm): Sekretaris Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Dogiyai, Herman Anouw, S.sos Kemarin, di ruang kerjannya, meminta kepada seluruh pemuda di kabupaten Dogiyai agar membangun solidaritas untuk membangun kabupaten Dogiyai,

"Jika pemuda solid maka pembangunan daerah akan mengalami peningkatan yang signifikan dan juga bangsa kita akan semakin maju dan bersatu, sehingga pembangunan dapat dilajalankan secara maksimal secara berkelanjutan," kata Herman, Usai ramah tamah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2014), di Aula Pemda Kabupaten Dogiyai,

Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan". Menurut Herman, mengandung makna bahwa pesan bahwa upaya pemuda agar dapat memainkan peran secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa.

Terlebih lagi, kata Anou, Indonesia akan memasuki era Komunitas ASEAN pada 2015. Karenanya, ujar dia, para pemuda harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Menurut Herman, mentalitas para pemuda Indonesia harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul, berkompeten, dan berdaya saing, untuk dapat berkompetis pemuda lain di daerah lain, artinya pemuda dogiyai siap tampil dalam segala hal, agar prestasi kompetensi daerah akan baik.

Lanjut Anou, Revolusi mental yang dicanangkan oleh Pak Presiden Joko Widodo sangat relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Jadi, revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat," paparnya

Peringatan Sumpah pemuda di Kabupaten Dogiyai tidak dilaksanakan dalam bentuk upacara bendera, namun peringatan sumpah pemuda di Kabupaten Dogiyai hanya dilakukan ramah tamah antara beberapa unsur pemuda yang ada di Kabupaten Dogiyai,

Saat menggelar ramah tamah itu pun pemuda Kabupaten Dogiyai secara saksama mendengarkan sambutan singkat yang dirilis oleh menteri pemuda dan olahraga, yang dibacakan oleh Sekretaris Umum Komite Nasional Indonesia Kabupaten Dogiyai yakni Solidaritas pemuda Indonesia untuk membangun pembangun agar mentalitas pemuda Indonesia yang unggul, berkompeten, dan berdaya saing, untuk dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin kompetitif

"Pada akhirnya, saya ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-86. Semoga melalui peringatan ini, kita akan selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa, dan jasa para pahlawan kita,"Tuturnya.(rsdfm/Now).

Degeianouda Rekreasi bersama syukuran wisudawan/wisudawati USWIM di Pantai Gedo Nabire.



Nabire, (rsdfm): Mungkin masyarakat di Kabupaten Nabire sudah tak asing dengan Pantai Gedo Nabire, pantai Gedo yang terpesona nama pantainya ini kian dilupakkan bagi sebagian masyarakat Nabire untuk melakukan rekreasi bersama Keluarga, Organisasi, atau Instansi karena kota Nabire sudah banyak dikenal pantai lainnya selain Pantai Gedo Nabire, Namun Keluarga Besar Ikatan Degeianouda di Nabire tidak demikian, karena Kemarin, Selasa, (21/8) Keluarga Besar Ikatan Degeianouda Distrik Dogiyai Kabupaten Dogiyai yang berdomili di Kabupaten Nabire mengadakan acara rekreasi di Pantai Gedo Nabire sebagai Bentuk Ucapan syukur atas sejumlah mahasiswa Universitas Satya Wiyata Nabire asal Degeianouda telah menyelesaikan study dalam bentuk Wisuda,

Acara rekreasi ini yang dihadiri para wisudawan – wisudawati Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire dan sejumlah pelajar tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Pelajar Sekolah Menegah Tingkat Pertama (SLTP) yang memasuki tingkat pertama ini dapat memperkenalkan dirinya didepan masyarakat Degeianouda,

Acara rekreasi ini dilaksanakan dibawah sorotan tema,” Ucaplah syukur dalam segala  hal, dan sub tema, Umat Allah wajib mengucap syukur kepada Allah dalam segala hal,” Injil 1 Tesalonika 5:18, ini dirangkaikan dengan doa bersama atas kesuksesan menyelesaikan pendidikan strata satu di Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire, Sabtu ( 8/10 ) di Nabire lalu,
Didepan Sejumlah Masyarakat dan Senioritas Degeianouda, Wartawan Senior Bintang Papua Jayapura, Herman Anouw, Ketika menyampaikan kesan dan pesanya kepada para wisudawan dan wisudawati Degeianouda bahwa acara wisuda bukan akhir dari proses pendidikan namun awal dari proses pendidikan karena acara wisuda hanya simbol untuk mengantarkan para wisudawan untuk berbaur bersama masyarakat untuk berkarya dan berkreasi sesuai bidang ilmu yang disandang ditengah masyarakat,

“ia menjelaskan, contohnya parang atau pisau dirumah kalau tidak pernah digunakan walaupun sudah diasa namun pisau atau parang tidak pernah digunakan pasti alat tersebut akan tumpul dengan sendirinya, sama halnya dengan pendidikan ilmu yang telah diterima tidak direalisasikan ditengah masyarakat berarti bidang ilmu yang diterima akan sia-sia,” Ujar Herman.

Selain itu, pada acara tersebut juga seorang senioritas Degeianouda, Yuliten Anouw meminta acara rekreasi ini memotivasi para Mahasiswa dan pelajar yang menekuni ilmu di Kota Nabire maka acara rekreasi ini agar dilakukan pada acara lain mendatang,

Selain itu, Kedepan ia berkomitmen akan dilakukan acara perkenal maupun acara syukuran akan dibuat dalam bentuk ilmiah, artinya dibuat dengan acara seminar, atau lokakarya, sebab ikatan Degeianouda bukan ikatan yang mengurusi Politik semata namun ikatan Degeianouda terbentuk untuk semata-mata mensejahterakan para mahasiswa maupun pelajar dalam bentuk pendidikan, Kata Yuliten.

Dan juga, Kata Yliten bahwa acara seperti ini sangat penting untuk diadakan, kalau bisa menjadi agenda tahunan, sehingga keakraban keluarga besar Degeuanouda di Nabire ini dapat semakin terjalin akrab. Selain itu, menurutnya, lumayan dapat pergi ke tempat pariwisata dengan gratis,” Ujarnya.

Sementara itu, salah seorang peserta Wisuda,(enggan menyebutkan namanya) juga menjelaskan bahwa acara seperti ini penting untuk digelar dalam rangka menjalin keakraban tidak hanya kalangan Para Mahasiswa atau pelajar tetapi juga dengan keluaraganya, sehingga masing-masing keluarga merasa akrab dengan seluruh masyarakat Degeianouda di Nabire.

Acara Rekreasi para wisudawan wisudawati Dari Degeianuda ini dirangkaikan dengan sejumlah acara, diantaranya perkenalan para mahasiswa dan pelajar, makan bersama dan saling bersilahturahmi sesame masyarakat Degeianouda di Nabire.(rsdfm/Herman Anouw)

MENUJU HUT KE-6 KNPB, 19 NOVEMBER 2014

Bendera dan Logo KNPB***

Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat perubahan. Mendambakan Papua Merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan pikiran. Perjuangan Papua Merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan.
Jiwa-jiwa pemberontakan tidak boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan sekali-kali membiarkan Kesenangan sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa anda yang terlahir sebagai pemberontak sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan membunuh api pemperontakan dalam diri bangsa Papua. Laksana batu karang yang teguh, KNPB tetaplah teguh dan kokoh.
6 tahun lalu, tepatnya 19 November 2008, disaat kolonialisme berbangga atas “penghancuran” gerakan Papua Merdeka, KNPB menorehkan tahap baru gerakan perlawanan yang revolusioner. KNPB menyadari bahwa hanya metode mediasi yang mampu membuat rakyat menentukan masa depan politiknya sendiri. KNPB tidak menginginkan rakyat dan pejuang West Papua hanya duduk meratapi kondisi objektif, tetapi rakyat harus bangkit dan menjadi subjek perjuangan.
Sudah banyak patriot revolusioner KNPB yang mempertaruhkan nyawa atas perlawanan damai dan bermartabat yang dilakukan selama 6 tahun. Tetapi setiap kisah-kisah tragis membuat KNPB semakin sadar arti dari sebuah kedewasan perjuangan revolusi West Papua, bahwa perjuangan harus terus berjalan sampai cita-cita pembebasan nasional West Papua tercapai.
Tanggal 19 November 2014, bertepatan dengan HUT ke-VI KNPB, akan berlangsung pertemuan International Parliamentarians for West Papua (IPWP) di Netherland, Belanda. Pertemuan ini akan membahas hal-hal strategis dalam penyelesaian West Papua (Parlement Nasional West Papua dan Free West Papua Campaign akan menyampaikan secara terbuka).
Pengurus KNPB Pusat menyeruhkan kepada Pengurus KNPB Wilayah, maupun di Konsulat agar segera mempersiapkan diri menyambut perayaan HUT KNPB ke-6 dan agenda pertemuan IPWP di Belanda. Berbagai kegiatan harus dilakukan, yakni:
1. Evaluasi menyeluruh di tingkat KNPB Pusat, maupun Wilayah sebelum hari H.
2. Kegiatan disambut dengan Aksi dan ibadah
Demikian arahan ini dibuat secara terbuka dan dilanjutkan sesuai situasi basis perlawanan masing-masing.
“Kita Harus Mengakhiri”
Port Numbay, 27 Oktober 2014
Victor F. Yeimo                                         Ones Suhuniap
Ketua Umum                                              Sekretaris
 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger