Terkait Gugatan Jokowi & PT Freeport, Warga Papua Gelisah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyerahkan rekomendasi final perpanjangan izin PT Freeport Indonesia pada April 2015 bersamaan dengan rencana perubahan lisensi Kontrak Karya Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). 

Di balik masa tunggu serta ada gugatan hukum dari sebagian masyarakat, ada kegelisahan yang muncul dari para pekerjanya.
"Kami tidak menginginkan bahwa kemudian PT Freeport ini berhenti atau kemudian ekspornya tidak diperpanjang karena kalau itu terjadi  dampaknya kepada kami sangat luar biasa," ujar juru bicara Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia Juli Parorongan, dalam rilisnya, Sabtu (21/3). 

Menurutnya, masa depan sekitar 30.004 orang pekerja dipertaruhkan. Juli kemudian menceritakan pengalaman serupa saat tahun 2013. Saat itu menjelang penetapan pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara. 

Dampaknya, tidak ada aktivitas ekspor selama empat bulan. "Pada saat itu kita sudah merasakan betapa sulitnya kita di sana. Penjualan kita tidak menghasilkan apa-apa. Dampaknya, ada rumah sakit gratis itu darimana dananya kalau tidak ekspor," ujar Juli. 

Pihaknya pun tahu diri. Sehingga mereka tidak mau mengurus masalah gugatan, namun ia ingin agar publik berpikir secara adil dan berimbang. "Jadi kita tidak mau ini akan berdampak pada masyarakat Indonesia yang ada di sana. Kalau semua pihak menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin," ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Energi dan Pertambangan (PC SPKEP SPSI) Kabupaten Mimika Virgo Salosa ikut mengapresiasi pemerintah yang memberikan ruang pada Freeport untuk melakukan ekspor.

"Kami juga apresiasi kepada mereka yang mengatasnamakan Indonesia Menggugat, tapi kenapa mereka tidak melihat kami. Kami juga rakyat Indonesia yang menerima dampak langsung," urainya. 

Maka, ia berharap para penggugat mempertimbangkan nasib sekitar 150.020 orang pekerja Freeport di Mimika yang terimbas langsung jika gugatan tadi dikabulkan. Presiden Joko Widodo, sebelumnya digugat class action terkait diperpanjangnya kontrak Freeport oleh empat aktivis melalui gugatan perbuatan melawan hukum dengan mekanisme citizen law suit (gugatan warganegara).
 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/03/warga-papua-gelisah.html#sthash.5Lxypi5D.dpuf

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyerahkan rekomendasi final perpanjangan izin PT Freeport Indonesia pada April 2015 bersamaan dengan rencana perubahan lisensi Kontrak Karya Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Di balik masa tunggu serta ada gugatan hukum dari sebagian masyarakat, ada kegelisahan yang muncul dari para pekerjanya.
"Kami tidak menginginkan bahwa kemudian PT Freeport ini berhenti atau kemudian ekspornya tidak diperpanjang karena kalau itu terjadi  dampaknya kepada kami sangat luar biasa," ujar juru bicara Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia Juli Parorongan, dalam rilisnya, Sabtu (21/3).
Menurutnya, masa depan sekitar 30.004 orang pekerja dipertaruhkan. Juli kemudian menceritakan pengalaman serupa saat tahun 2013. Saat itu menjelang penetapan pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara.
Dampaknya, tidak ada aktivitas ekspor selama empat bulan. "Pada saat itu kita sudah merasakan betapa sulitnya kita di sana. Penjualan kita tidak menghasilkan apa-apa. Dampaknya, ada rumah sakit gratis itu darimana dananya kalau tidak ekspor," ujar Juli.
Pihaknya pun tahu diri. Sehingga mereka tidak mau mengurus masalah gugatan, namun ia ingin agar publik berpikir secara adil dan berimbang. "Jadi kita tidak mau ini akan berdampak pada masyarakat Indonesia yang ada di sana. Kalau semua pihak menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin," ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Energi dan Pertambangan (PC SPKEP SPSI) Kabupaten Mimika Virgo Salosa ikut mengapresiasi pemerintah yang memberikan ruang pada Freeport untuk melakukan ekspor.
"Kami juga apresiasi kepada mereka yang mengatasnamakan Indonesia Menggugat, tapi kenapa mereka tidak melihat kami. Kami juga rakyat Indonesia yang menerima dampak langsung," urainya.
Maka, ia berharap para penggugat mempertimbangkan nasib sekitar 150.020 orang pekerja Freeport di Mimika yang terimbas langsung jika gugatan tadi dikabulkan. Presiden Joko Widodo, sebelumnya digugat class action terkait diperpanjangnya kontrak Freeport oleh empat aktivis melalui gugatan perbuatan melawan hukum dengan mekanisme citizen law suit (gugatan warganegara).

- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/03/warga-papua-gelisah.html#sthash.5Lxypi5D.dpuf
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyerahkan rekomendasi final perpanjangan izin PT Freeport Indonesia pada April 2015 bersamaan dengan rencana perubahan lisensi Kontrak Karya Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Di balik masa tunggu serta ada gugatan hukum dari sebagian masyarakat, ada kegelisahan yang muncul dari para pekerjanya.
"Kami tidak menginginkan bahwa kemudian PT Freeport ini berhenti atau kemudian ekspornya tidak diperpanjang karena kalau itu terjadi  dampaknya kepada kami sangat luar biasa," ujar juru bicara Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia Juli Parorongan, dalam rilisnya, Sabtu (21/3).
Menurutnya, masa depan sekitar 30.004 orang pekerja dipertaruhkan. Juli kemudian menceritakan pengalaman serupa saat tahun 2013. Saat itu menjelang penetapan pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara.
Dampaknya, tidak ada aktivitas ekspor selama empat bulan. "Pada saat itu kita sudah merasakan betapa sulitnya kita di sana. Penjualan kita tidak menghasilkan apa-apa. Dampaknya, ada rumah sakit gratis itu darimana dananya kalau tidak ekspor," ujar Juli.
Pihaknya pun tahu diri. Sehingga mereka tidak mau mengurus masalah gugatan, namun ia ingin agar publik berpikir secara adil dan berimbang. "Jadi kita tidak mau ini akan berdampak pada masyarakat Indonesia yang ada di sana. Kalau semua pihak menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin," ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Energi dan Pertambangan (PC SPKEP SPSI) Kabupaten Mimika Virgo Salosa ikut mengapresiasi pemerintah yang memberikan ruang pada Freeport untuk melakukan ekspor.
"Kami juga apresiasi kepada mereka yang mengatasnamakan Indonesia Menggugat, tapi kenapa mereka tidak melihat kami. Kami juga rakyat Indonesia yang menerima dampak langsung," urainya.
Maka, ia berharap para penggugat mempertimbangkan nasib sekitar 150.020 orang pekerja Freeport di Mimika yang terimbas langsung jika gugatan tadi dikabulkan. Presiden Joko Widodo, sebelumnya digugat class action terkait diperpanjangnya kontrak Freeport oleh empat aktivis melalui gugatan perbuatan melawan hukum dengan mekanisme citizen law suit (gugatan warganegara).

- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/03/warga-papua-gelisah.html#sthash.5Lxypi5D.dpuf

Polisi Pamong Peraja Surabaya Melarang Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Di Surabaya Utuk Ngamen


Foto Ilustrasi Pol PP
Surabaya - POL PP surabaya dengan tegas melarang ngamen dari organ Aliansi Mahasiswa Papua(AMP) surabaya dengan alasan yang tidak jelas.

Surat izin ngamen sebelum dua hari kami telah ajukan ke Polwiltabes dan mereka menyetujui untuk kami ngamen di titik yang kami tentukan. Namun, pada hari H-nya kami diusir dan melarang kami untuk ngamen pada hari itu. Pada hal, surat yang kami ajukan telah di terima. Kami mahasiswa tidak mengerti mengenai hal ini, karena tindakan yang mereka yang buat sangat mendadak serta mendesak dan membubarkan kami begitu saja. Serta menyuruh kami untuk selanjutnya tidak mengadakan atau membuat kegiatan Ngamen dari Organ AMP ini.

Tidak ada jalan lain yang harus di tempu untuk mendapatkan uang kolonial, saat-saat di tanah kolonial ini. Hanya untuk mendapatkan uang kolonial untuk membuat acara kecil-kecil seperti diskusi dan lain-lain. Solusi lain yang kami gunakan untuk mendatangkan uang hanya melalui ngamen di jalan-jalan Raya di tanah Kolonial. Poleiltabes surabaya mengijinkan hanya organ IPMAPA, serta organ sosial lainnya. Ketidaklogisan yang di lakukan oleh negara kolonial ini sangat tidak demokratis kepada mahasiswa papua.

Beberapa tahun lalu, kami tidak dibatasi dan melarang untuk ngamen. Namun, dari tahun 2015 Polwiltabes Surabaya melarang mahasiswa Papua untuk ngamen dari organ AMP. Menurut Stefanus Pigai, tindakan yang mereka lakukan ini tidak sesuai standar ketentuan yang kami lakukan. Hanya saja, semua dibalik ini ada aktor-aktor yang memanipulasi keadilan menjadi munafik. Hanya untuk memperlambat kinerja kami. Dan kepada wali kota surabaya untuk tanggapi hal ini, karena di atas kesepakatan yang ada hanya kami dibubarkan dengan alasan yang tidak logis.

Ungkap Pigai, tindakan yang dilakukan oleh mereka ini tidak menghambat semangat untuk selalu bersuara akan keadilan di negeri kami West Papua dan kami selalu berada di garis pembela kebenaran. Karena, pekerjaan yang paling “ MULIA” adalah memperjuangkan demi “Kebenaran” atas tindakan kekerasan oleh “KolonialismeImperealisme dan Militerisme”.“Mesak Pekei”- (Sumber: http://bunamonews.blogspot.com)

Polda Papua Kecam KNPB yang Rampas Senjata Polisi

JAYAPURA, – Kepolisian Daerah Papua membenarkan insiden perampasan senjata milik Kepala Satuan Intelkam Polres Yahukimo saat pembubaran aksi penggalangan dana Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Penggalangan dana dilakukan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis (19/3/2015). Dalam kejadian ini, sejumlah warga sipil terluka akibat penyerangan yang dilakukan oleh ratusan massa KNPB yang tidak terima posko aksi penggalangan dana mereka dibongkar aparat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, mengatakan bahwa aksi perampasan senjata api tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIT ketika aparat Kepolisian Resor Yahukimo berusaha melakukan pendekatan persuasif untuk membubarkan aksi KNPB.

Menurut Patrige, aksi penggalangan dana KNPB yang sudah berlangsung beberapa hari di Kompleks Ruko Putra Daerah, Blok C di Dekai, Kabupaten Yahukimo sudah meresahkan warga. Kasat Intelkam Polres Yahukimo, Ipda Budi Santoso, yang mencoba melakukan negosiasi dengan massa, justru diserang anggota KNPB dengan batu dan panah.

“Massa yang menolak kehadiran polisi lalu menyerang Ipda Budi Santoso dengan batu dan panah. Dalam pengeroyokan ini, senjata revolver taurus milik Budi Santoso dirampas,” jelas Patrige melalui telepon selulernya, Kamis malam.

Melihat pengeroyokan ini, jelas Patrige, anggota Dalmas Polres Yahukimo dibantu anggota Brimob BKO Polda Papua langsung melepaskan tembakan peringatan membubarkan massa.

“Aparat langsung mengevakuasi Ipda Budi Santoso yang mengalami luka serius ke RSUD Yahukimo,” ungkap Patrige.

TRIBUNNEWS.COM

Musrembangda Deiyai menghasilkan 314 Kegiatan dengan rincian biaya Milyardran Rupiah

Musrembangda Deiyai menghasilkan 314 Kegiatan dengan rincian biaya 8.400 Milyard, Kemarin

Tampak, Bupati Kabupaten Deiyai, Ketika menutup secara resmi
Musrembangda Tingkat Kab.Deiyai, (Insert Foto:Binpa/Herman Anouw)

Deiyai(rasudofm): Bupati Kabupaten Deiyai, Dance Takimai, secara resmi menutup Musyawarah rencana pembangunan Daerah Kabupaten Deiyai, bertempat di Aula Dou Gai Ekowai, Kemarin,

Menurut Takimai bahwa, Pelaksanaan Musrenbangda sebagai forum konsultasi publik antar pelaku pembangunan dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah maka Musrembang ini menjadi sangat strategis, dimana seluruh pelaku pembangunan di daerah dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pandangan terhadap kebijakan serta rencana program dan kegiatan prioritas tahun 2016 mendatang, sehingga dampaknya dapat lebih optimal meningkatkan pertumbuhan pada semua sektor pembangunan yang bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Deiyai, Kata Bupati ketika menututp secara resmi Musrembang Kabupaten Deiyai, yang berlangsung dari selama dua hari, di Aula Dou Gai Ekowai, Deiyai, sabtu 23/3.

         Menurut Takimai, Untuk mempercepat meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota, agar memperhatikan dimensi yang berkaitan dengan semua aspek kehidupan masyarakat sebagaimana yang tertuang dalam arah kebijakan pembangunan RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD Provinsi Papua dengan memperhatikan isu strategis nasional.



         Musrenbang yang telah dilaksanakan pada hari ini telah melahirkan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 mendatang, dengan memperhatikan arah kebijakan, kerangka ekonomi masyarakat Deiyai, terutama program dan kegiatan prioritas bagi pelayanan masyarakat,

Lanjut Bupati bahwa, Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) ini merupakan proses perencanaan jangka menengah tahap ke 3 pada rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor tahun 2015 hingga 2016,

“Mengingat Musrembang RKPD merupakan bagian berkaitan dengan penyusunan RAPBD tahun anggaran 2016, diharapkan agar rancangan RKPD 2016 yang telah disempurnakan melalui musrembang ini berhasil mempertajam berbagai usulan program dan kegiatan strategis yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pendapatan masyarakat secara menyeluruh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Deiyai, Decky Kayame, secara terpisah menjelaskan bahwa seluruh peserta Musrembang Kabupaten Deiyai Tahun ini telah menghasilkan 314 program kerja untuk tahun 2016 mendatang, dengan rincian anggaran yang dibutuhkan berjumlah 8.400 Milyard, maka dari nilai ini telah mengalami peningkatan 10% dari tahun sebelumnya,” Kata Kayame.

Penutupannya ditandai penyerahan rumusan rencana program dan kegiatan prioritas daerah telah disepakati bersama dalam Musrembangda ini oleh Kepala Bappeda, Decky Kayame kepada Bupati Kabupaten Deiyai, Dance Takimai,

Sementara itu, Kepala Bidang Sosial Budaya, Fransiskus Bobi, yang bertindak sebagai Moderator pada Musrembang ini menjelaskan bahwa di dalam pembahasan rumusan rencana program dan kegiatan prioritas daerah 2016 ini, terjadi perdebatan antar delegasi 5 Distrik di Deiyai namun itu semua telah diberikan penjelasan dalam forum ini,

"SKPD sudah membagikan Renja masing masing dan memaparkannya. Setelah itu renjanya dibaca. Jika ada kegiatan hasil musrembang kecamatan tidak tertampung SKPD, baru pertanyakan. Itu makanya dengar dulu pemaparan SKPD bersangkutan, supaya mengerti,” tegas Bobi.

 Menurutnya bahwa, Sebelum diskusi ditutup, Frans Bobi meminta jaminan dari para SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Deiyai, maka Rumusan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang dibahas ditampung di APBD 2016 mendatang.

“Kalau ini tidak ditampung, sia-sialah kami dua hari capek di sini, sampai kami meninggalkan pekerjaan kami masing-masing. Jadi kami minta apa yang sudah dirumuskan hari ini, tampunglah, jangan ada di coret. Kalau dicoret, tahun depan kami tidak akan mau lagi ikut Musrenbang,”tegasnya.(RSDFM/Herman Anouw)

Fahri Hamzah ke Papua Mencari Masukan Pembangunan

Jayapura (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama sejumlah legislator lainnya mengunjungi Ibu Kota Provinsi Papua sejak Rabu pagi hingga malam ingin mencari berbagai masukkan tentang pembangunan di daerah tersebut. "Ini adalah kunjungan kedua saya selama dalam dua kali reses. Yang pertama tentu saya lakukan didaerah pemilihan saya di NTB, yang kedua saya langsung putuskan berkunjung ke Papua karena saya sendiri berasal dari timur Indonesia," katanya usai dijamu makan malam oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano di Kota Jayapura, Papua, Rabu malam. "Tentunya, saya ingin mendengar lebih banyak dan berbicara kepada tokoh-tokoh lokal untuk mendalami problem yang ada disini, begitu," lanjutnya. Kader partai berlambang padi dan bulan sabit asal NTB itu mengemukakan bahwa Ia telah bertemu dengan Gubernur Papua yang diwakili oleh Sekda Herry Dosinaen yang didampingi sejumlah asistennya. Dimana dalam pertemuan tersebut pihaknya mendapatkan sejumlah gambaran dari pemerintah daerah terkait berbagai persoalan pembangunan yanga ada. "Dan mudah-mudahan ini menjadi bahan untuk saya, dalam melaksanakan tugas saya berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat, khususnya dengan Presiden Jokowi. Untuk mendapatkan, berikan masukan, bagaimana kita memandang kawasan timur Indonesia khususnya di Papua," katanya. "Maka saya lebih banyak mendengar, contohnya dan itu saya sudah lakukan dari kemarin ketika pertemuan saya yang keenam dengan elemen-elemen masyarakat. Dan sebenarnya cukup banyak hal baru yang saya dapatkan, dan ini saya kira akan menjadi bahan bagi komunikasi saya, saya kira itu," katanya. Mengenai Otsus Plus yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Papua ke parlemen namun belum mendapat prioritas utama untuk dibahas, Hamzah mengatakan jika hal itu perlu komunikasi yang intens. "Saya mengusulkan agar ada komunikasi pemerintah itu lebih formil. Yah misalnya semua proposal kita tentang Otsus yang ada itu harusnya dibicarakan secara terbuka dan dibicarakan bukan sebagai agenda satu dua orang, tetapi agenda kita bersama," katanya. Editor: Ruslan Burhani Sumber : Antara

Bertemu Fahri Hamzah, Gubernur Papua Barat Sampaikan Aspirasi 


KawanFHWakil Pimpinan DPR RI yang juga merupakan Kader PKS, Fahri Hamzah sedang melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di wilayah Papua hingga akhir pekan depan. Dalam kunjungannya ke Papua Barat, Fahri bertemu dengan Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri di Merauke, Selasa (10/3) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri menyampaikan kepada Fahri Hamzah kondisi wilayah dan masyarakat di Papua Barat. Menurut Abraham, ada dua hal yang paling penting dilakukan di wilayah Papua Barat, yaitu pembangunan komunikasi dan infrastruktur. Terkait temuan cadangan gas terbesar di Indonesia yang ada di Bentuni, Papua Barat, Abraham mengatakan bahwa itu dapat dimanfaatkan untuk ketersediaan energi listrik di Papua Barat. Selama ini pihaknya mengalami kendala akan ketersediaan energi, sehingga banyak investor yang terkendala saat akan membanun hotel dan usaha lainnya. Menanggapi Gubernur Papua Barat, Fahri Hamzah berjanji akan membicarakan hal tersebut dengan pemerintah, “Rencana membangun infrastruktur tentunya akan lebih mudah direalisasikan jika ada pabrik semen di Papua Barat. Sementara untuk masalah listrik, saya akan bicarakan hal ini kepada pemerintah dan PLN.” Sumber : http://www.fahrihamzah.com

Source: http://phaul-heger.blogspot.com/2015/03/fahri-hamzah-ke-papua-mencari-masukan.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+blogspot%2FPHJWY+%28PHAUL+HEGER+PAGE%29
Disalin dari Gerakan Anak Bangsa, Phaul Heger Blog.
Jayapura (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama sejumlah legislator lainnya mengunjungi Ibu Kota Provinsi Papua sejak Rabu pagi hingga malam ingin mencari berbagai masukkan tentang pembangunan di daerah tersebut. "Ini adalah kunjungan kedua saya selama dalam dua kali reses. Yang pertama tentu saya lakukan didaerah pemilihan saya di NTB, yang kedua saya langsung putuskan berkunjung ke Papua karena saya sendiri berasal dari timur Indonesia," katanya usai dijamu makan malam oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano di Kota Jayapura, Papua, Rabu malam. "Tentunya, saya ingin mendengar lebih banyak dan berbicara kepada tokoh-tokoh lokal untuk mendalami problem yang ada disini, begitu," lanjutnya. Kader partai berlambang padi dan bulan sabit asal NTB itu mengemukakan bahwa Ia telah bertemu dengan Gubernur Papua yang diwakili oleh Sekda Herry Dosinaen yang didampingi sejumlah asistennya. Dimana dalam pertemuan tersebut pihaknya mendapatkan sejumlah gambaran dari pemerintah daerah terkait berbagai persoalan pembangunan yanga ada. "Dan mudah-mudahan ini menjadi bahan untuk saya, dalam melaksanakan tugas saya berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat, khususnya dengan Presiden Jokowi. Untuk mendapatkan, berikan masukan, bagaimana kita memandang kawasan timur Indonesia khususnya di Papua," katanya. "Maka saya lebih banyak mendengar, contohnya dan itu saya sudah lakukan dari kemarin ketika pertemuan saya yang keenam dengan elemen-elemen masyarakat. Dan sebenarnya cukup banyak hal baru yang saya dapatkan, dan ini saya kira akan menjadi bahan bagi komunikasi saya, saya kira itu," katanya. Mengenai Otsus Plus yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Papua ke parlemen namun belum mendapat prioritas utama untuk dibahas, Hamzah mengatakan jika hal itu perlu komunikasi yang intens. "Saya mengusulkan agar ada komunikasi pemerintah itu lebih formil. Yah misalnya semua proposal kita tentang Otsus yang ada itu harusnya dibicarakan secara terbuka dan dibicarakan bukan sebagai agenda satu dua orang, tetapi agenda kita bersama," katanya. Editor: Ruslan Burhani Sumber : Antara ------------------ Bertemu Fahri Hamzah, Gubernur Papua Barat Sampaikan Aspirasi Foto: KawanFHWakil Pimpinan DPR RI yang juga merupakan Kader PKS, Fahri Hamzah sedang melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di wilayah Papua hingga akhir pekan depan. Dalam kunjungannya ke Papua Barat, Fahri bertemu dengan Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri di Merauke, Selasa (10/3) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri menyampaikan kepada Fahri Hamzah kondisi wilayah dan masyarakat di Papua Barat. Menurut Abraham, ada dua hal yang paling penting dilakukan di wilayah Papua Barat, yaitu pembangunan komunikasi dan infrastruktur. Terkait temuan cadangan gas terbesar di Indonesia yang ada di Bentuni, Papua Barat, Abraham mengatakan bahwa itu dapat dimanfaatkan untuk ketersediaan energi listrik di Papua Barat. Selama ini pihaknya mengalami kendala akan ketersediaan energi, sehingga banyak investor yang terkendala saat akan membanun hotel dan usaha lainnya. Menanggapi Gubernur Papua Barat, Fahri Hamzah berjanji akan membicarakan hal tersebut dengan pemerintah, “Rencana membangun infrastruktur tentunya akan lebih mudah direalisasikan jika ada pabrik semen di Papua Barat. Sementara untuk masalah listrik, saya akan bicarakan hal ini kepada pemerintah dan PLN.” Sumber : http://www.fahrihamzah.com

Source: http://phaul-heger.blogspot.com/2015/03/fahri-hamzah-ke-papua-mencari-masukan.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+blogspot%2FPHJWY+%28PHAUL+HEGER+PAGE%29
Disalin dari Gerakan Anak Bangsa, Phaul Heger Blog.
Jayapura (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama sejumlah legislator lainnya mengunjungi Ibu Kota Provinsi Papua sejak Rabu pagi hingga malam ingin mencari berbagai masukkan tentang pembangunan di daerah tersebut. "Ini adalah kunjungan kedua saya selama dalam dua kali reses. Yang pertama tentu saya lakukan didaerah pemilihan saya di NTB, yang kedua saya langsung putuskan berkunjung ke Papua karena saya sendiri berasal dari timur Indonesia," katanya usai dijamu makan malam oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano di Kota Jayapura, Papua, Rabu malam. "Tentunya, saya ingin mendengar lebih banyak dan berbicara kepada tokoh-tokoh lokal untuk mendalami problem yang ada disini, begitu," lanjutnya. Kader partai berlambang padi dan bulan sabit asal NTB itu mengemukakan bahwa Ia telah bertemu dengan Gubernur Papua yang diwakili oleh Sekda Herry Dosinaen yang didampingi sejumlah asistennya. Dimana dalam pertemuan tersebut pihaknya mendapatkan sejumlah gambaran dari pemerintah daerah terkait berbagai persoalan pembangunan yanga ada. "Dan mudah-mudahan ini menjadi bahan untuk saya, dalam melaksanakan tugas saya berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat, khususnya dengan Presiden Jokowi. Untuk mendapatkan, berikan masukan, bagaimana kita memandang kawasan timur Indonesia khususnya di Papua," katanya. "Maka saya lebih banyak mendengar, contohnya dan itu saya sudah lakukan dari kemarin ketika pertemuan saya yang keenam dengan elemen-elemen masyarakat. Dan sebenarnya cukup banyak hal baru yang saya dapatkan, dan ini saya kira akan menjadi bahan bagi komunikasi saya, saya kira itu," katanya. Mengenai Otsus Plus yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Papua ke parlemen namun belum mendapat prioritas utama untuk dibahas, Hamzah mengatakan jika hal itu perlu komunikasi yang intens. "Saya mengusulkan agar ada komunikasi pemerintah itu lebih formil. Yah misalnya semua proposal kita tentang Otsus yang ada itu harusnya dibicarakan secara terbuka dan dibicarakan bukan sebagai agenda satu dua orang, tetapi agenda kita bersama," katanya. Editor: Ruslan Burhani Sumber : Antara ------------------ Bertemu Fahri Hamzah, Gubernur Papua Barat Sampaikan Aspirasi Foto: KawanFHWakil Pimpinan DPR RI yang juga merupakan Kader PKS, Fahri Hamzah sedang melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di wilayah Papua hingga akhir pekan depan. Dalam kunjungannya ke Papua Barat, Fahri bertemu dengan Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri di Merauke, Selasa (10/3) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Papua Barat, Abraham O Aturiri menyampaikan kepada Fahri Hamzah kondisi wilayah dan masyarakat di Papua Barat. Menurut Abraham, ada dua hal yang paling penting dilakukan di wilayah Papua Barat, yaitu pembangunan komunikasi dan infrastruktur. Terkait temuan cadangan gas terbesar di Indonesia yang ada di Bentuni, Papua Barat, Abraham mengatakan bahwa itu dapat dimanfaatkan untuk ketersediaan energi listrik di Papua Barat. Selama ini pihaknya mengalami kendala akan ketersediaan energi, sehingga banyak investor yang terkendala saat akan membanun hotel dan usaha lainnya. Menanggapi Gubernur Papua Barat, Fahri Hamzah berjanji akan membicarakan hal tersebut dengan pemerintah, “Rencana membangun infrastruktur tentunya akan lebih mudah direalisasikan jika ada pabrik semen di Papua Barat. Sementara untuk masalah listrik, saya akan bicarakan hal ini kepada pemerintah dan PLN.” Sumber : http://www.fahrihamzah.com

Source: http://phaul-heger.blogspot.com/2015/03/fahri-hamzah-ke-papua-mencari-masukan.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+blogspot%2FPHJWY+%28PHAUL+HEGER+PAGE%29
Disalin dari Gerakan Anak Bangsa, Phaul Heger Blog.
 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger