Di Kaimana, Anak Jalanan Hirup Popok Bayi Untuk Mabuk

Sat Pol PP Kaimana,Yang Mengungkap Popok Bayi Memabukkan
KAIMANA: Aneh tapi nyata, di Kaimana Papua Barat anak-anak jalanan menghirup popok bayi (Pampres) untuk  membuat  mabuk di tempat.

“Memang kami yang  menangkap anak-anak jalanan  itu, dan mereka mengaku bahwa popok bayi  membuat orang bisa mabuk  berat hingga tak tahu diri. Oleh karena itu, kami melarang anak-anak jalanan itu  membawa pampres tersebut,”kata  Kepala bagian Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Kaimana,  Slamet Lawey kepada wartawan di  Kaimana, Senin (1/1/2018).

Dikatakan Slamet, pampres tersebut diperas hingga mengeluarkan semaca cairan jeli. Cairan tersebut  aromanya dihirup  atau  cairannya diusap ke wajah orang langsung mabuk di tempat.

Memang, setiap  anak-anak jalanan  yang ditangkap  di tas mereka selain aibon tapi juga pampres itu. Sejumlah masyarakat di Kaimana, juga mengaku sering melihat anak-anak jalanan  dan terlantar itu membawa pampres .

“Kami mulanya tidak mencurigai anak-anak tersebut membawa pampres itu, padahal dalam jumlah banyak. Belakangan,  diketahui ternyata popok bayi  itu  bisa memabukkan  dan  daya  mabuknya lebih tinggi dari lem aibon,”kata  Marthinus, warga Kaimana.

Memang, sudah sering masyarakat melihat  anak-anak itu mencari  pampres yang sudah dibuang di tong sampah. Namun , warga tidak curiga  bahan  tersebut diambil untuk  dimanfaatkan sebagai bahan memabukkan.

Kalau terbukti memang pampres itu memabukkan, sebaiknya ditarik dari toko-toko  setempat. Dan, dijual kepada masyarakat  di toko khusus yang diawasi polisi

Pemda Kaimana harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan generasi penerus di daerah ini. Dibanding masyarakat yang  melakukan swiping  ke toko-toko  setempat sebaiknya, polisi atau  Pemda    yang menghubungi pengusaha toko agar menjual popok bayi  itu, harus dalam pengawasan polisi.

 Bagi pengusaha yang tidak mengindahkan  pengaturan seperti tersebut, silakan tidak membuka usaha di Kaimana. Kemudian, agar tidak menimbulkan fitnah, sebaiknya, pampres itu diperiksa di laboratorium, apakah  mengandung jeli yang memabukkan atau  tidak.

Hal itu, untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang menggunakan bahan tersebut sebagai popok bayi, demikian Ahmad, warga Kaimana lainnya. ***

  Suara Karya
 Penulis: Yacob Nauly
 Editor : Laksito Adi Darmono



Warga Papua Minta Selamatkan Anak Jalanan Yang Telanjur Hirup Aibon

 Anak-anak jalanan di Papua dan Papua Barat saat ini perlu diselamatkan dari kebiasaan mereka menghirup "Lem Aibon". Bila pemerintah daerah menganggap masalah ini biasa saja, maka jangan heran anak-anak jalanan ini tumbuh dengan kondisi sekarang maka berbagai kejahatan di kedua provinsi ini makin ganas ke depan.

Polisi sita Aibon dari anak-anak Jalanan di Papua dan Papua Barat
JAYAPURA : Rahman Latif, tokoh Pemuda di Papua, minta pemerintah  segera menyelamatkan anak-anak jalanan di Papua dan Papua Barat  yang sudah telanjur menghirup “lem aibon”.

“Anak-anak  jalanan  di dua provinsi tertimur Indonesia itu entah dari mana pengaruhnya, sehingga kini rata-rata mereka menghirup lem aibon. Kemungkinan bukan lem aibon saja tapi  obat-obat  terlarang lainnya juga mereka konsumsi,”kata Latif kepada wartawan di Jayapura, Minggu (31/12/2017) pagi.

Menurut Latif, Polisi  terus melakukan razia-razia tapi, yang namanya hidup di jalanan ini,kan tak ada pengawasan dan bimbingan dari orang  tua mau pun mereka yang dituakan dalam kelompok mereka. Akhirnya, kondisi  prihatin anak jalanan itu  berlangsung dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Dikatakannya, kesalahan itu murni bukan saja dari orang tua mereka, tapi pemerintah daerah juga harus ikut bertanggung jawab. Dana yang begitu besar dikucurkan pemerintah pusat ke Papua dan Papua Barat tak dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat. Seperti halnya  anak-anak jalanan ini.
Manfaat dalam hal ini, lanjut Latif, tidak semata-mata anggaran besar itu digunakan untuk pembangunan fisik saja. Tapi, pembangunan non fisik pun harus  dialokasikan anggarannya meski hanya beberapa persen saja.

Rata-rata  anak jalanan itu punya orang tua mau keluarga dekatnya. Namun karena dunia jalanan  sudah  menjadi kehidupan mereka maka  sulit untuk mereka keluar dari dunianya itu. Pasalnya, kalau di rumah juga mereka hidup  dalam kondisi ekonomi   jauh  di bawah standar, rasanya lebih senang mereka hidup di jalanan.

Hidup di jalanan itu kan ada yang dituakan dan itulah yang mereka  jadikan sebagai orang tua. Nah untuk mempertahankan   kehidupan mereka di jalanan, tentu  mereka harus menghalalkan semua cara termasuk mencuri, memalak dan merampok  untuk mendapatkan sesuap nasi.

“Perlu diketahui bahwa banyak  penjahat yang melakukan pembegalan,pencurian dan lainnya, itu anak-anak jalanan  yang jarang tinggal di rumahnya. Anak-anak itu, sekilas terlihat seperti   warga yang baik namun karena  mereka terdesak untuk  kebutuhan perut terpaksa melakukan aksi kejahatan. Seperti mencuri, merampok dengan kekerasan, memerkosa dan sebagainya,” kata Latif .

Dalam hal ini, jika pemerintah daerah kurang memperhatikan kaum anak jalanan ini, maka jangan kaget kalau perampokan  dengan kekerasan, pembunuhan , pencurian makin menjadi-jadi di Papua dan Papua Barat ke depan.

Dewasa ini di Papua dan Papua Barat, polisi kewalahan  untuk  melakukan pengejaran terhadap  kaum  anak jalanan ini.

Hari  ini tangkap,besok tangkap lagi dan kebanyak dari  pelaku kejahatan itu adalah anak-anak jalanan. Mereka itu adalah anak-anak kita  yang hidup di jalanan karena  berbagai faktor. Namun yang utama adalah faktor  ekonomi orang tua yang  sangat prihatin.

Oleh karena itu, di akhir tahun 2017 ini , diharapkan kepada pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat agar memberikan sedikit porsi dari APBD-nya untuk pembinaan anak-anak jalanan yang juga dikategorikan sebagai anak - anak terlantar itu. ***

  Suara Karya 
 Penulia: Yacob Nauly
 Editor : Dwi Putro Agus Asianto -


Sambut Musim Depan, Persipura Bingung Masalah Dana

 .*Manajemen Persipura masih menunggu kejelasan sponsor yang akan mendanai skuat Mutiara Hitam dimusim depan.
*Saat ini manajemen Persipura tengah mengupayakan Bank Papua dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai sponsor utama.
Benhur Tommy Mano (Ketua Umum Persipura Jayapura)
© Istimewa
Di tahun 2018, Persipura akan melakoni  tiga agenda yang akan dimainkan. Skuat Mutiara Hitam dijadwalkan akan turut berpartisipasi dalam ajang pramusim Piala Presiden, Liga 1 2018, dan Piala Presiden yang kemungkinan akan kembali digelar.

Manajemen Persipura tengah bimbang menunggu kepastian sponsor untuk mendanai skuat Mutiara Hitam berlaga di kompetisi musim depan. Manajemen Persipura berharap cepat mendapatkan kejelasan agar bisa membangun tim Persipura dalam menyongsong kompetisi musim depan.

Saat ini manajemen Persipura tengah mengupayakan Bank Papua dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai sponsor utama. Namun, keduanya masih terus dikomunikasikan dan keputusan untuk sponsor belum final.

Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano, mengungkapkan bahwa saat ini dirinyaoptimis bisa menjadikan Bank Papua dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai sponsor skuat Mutiara Hitam.
"Lewat dukungan finansial yang mapan, manajemen Persipura berharap bisa segera memulai persiapan. Termasuk sebagai awal adalah mengontrak pelatih Peter Butler," beber Benhur seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Utama Bank Papua, F. Zendarto mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah menghitung kisaran biaya yang akan digelontorkan untuk Persipura di musim depan. Dalam waktu dekat, keduanya akan segera bertemu untuk memastikan kejelasan sponsor untuk Persipura di musim depan.

"Prinsipnya kami mendukung selama kondisi memungkinkan. Kami segera bertemu dengan manajemen Persipura di awal 2018," ucap F. Zendarto.

Di tahun 2018, Persipura akan melakoni  tiga agenda yang akan dimainkan. Skuat Mutiara Hitam dijadwalkan akan turut berpartisipasi dalam ajang pramusim Piala Presiden, Liga 1 2018, dan Piala Presiden yang kemungkinan akan kembali digelar.

 indosport.com
Minggu, 31 Desember 2017 10:48 WIB
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Lanjar Wiratri

IPW Desak Polri Umumkan Siapa Pemilik 97 Butir Peluru Tajam Selundupan

Penyelundupan 97 peluru tajam di Bandara
Sultan Hasanuddin Makassar ke Jayapura Papua berhasil
digagalkan. Foto: Ilustrasi/Istimewa
Jakarta – Kabar disitanya 97 butir peluru yang hendak diselundupkan ke Jayapura, Papua dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengiri penutupan tahun 2017.

Dari informasi yang diperoleh, paket peluru tajam itu ditemukan Sabtu 30 Desember 2017 ini pukul 11.00 Wita di X-Ray RA Cargo Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Rencananya peluru tajam itu akan dikirim dengan pesawat Lion Air JT-798 tujuan Jayapura.

Peluru tajam itu dimasukkan ke dalam tujuh koli barang barang berisi obat-obatan makanan, pakaian dan mainan. Sementara ini Peluru Tajam yang sudah ditemukan sebanyak 97 butir. Dari data yang ada penerima peluru tersebut bernama Ibu Kartini/Mama Taufik di Jayapura, Papua.

Taka da pilihan lain bagi pelaku penyelundupan ini kecuali ditangkap. Ind Police Watch (IPW) mendesak Polri segera mengumumkan, siapa pemilik peluru tajam itu sesungguhnya dan untuk apa warga sipil mengirimkannya ke Papua? Sebab bukan mustahil peluru tajam itu akan disalah-gunakan untuk mengganggu keamanan dan ketertiban menjelang pergantian tahun atau untuk mengganggu proses Pilkada 2018. Hal inilah perlu diantisipasi dan diusut Polri, mengingat Papua memiliki tingkat kerawanan tersendiri,” ujar ketua presidium IPW, Neta S Pane, Jakarta, Minggu (31/12/2017).

Menurut Neta, kasus penyelundupan peluru tajam ke Papua ini adalah kasus serius yang harus dituntaskan Polri. Sebab, pelakunya bisa dikenakan Undang-undang darurat dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati.

“Terlepas dari hal itu Polri perlu mengusut apakah kasus ini ada kaitannya dengan berbagai aksi penembakan gelap yang sering terjadi Papua selama ini,” tandasnya. (red)

Editor: Eriec Dieda/nusantaranews.co


Australia Waspadai 2 Pesawat Bom Nuklir Rusia Terbang dari Pulau Biak, Utara Papua

Pesawat Bomber T-95MS Angkatan Udara Rusia (foto Cah Bumiratu)
Rasudofm - Australia meningkatkan kewaspadaan menyusul Rusia yang melakukan latihan militer di perairan bebas di utara Papua dengan mengirimkan dua pesawat pengebomnya.

Awal Desember lalu, Rusia melakukan latihan militer di wilayah perairan netral di luar Indonesia dengan turut mengirimkan dua pesawat pengebom jenis Tu-95MS.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat pengebom tersebut mampu mengangkut persenjataan nuklir dan lebih dari 100 personil.

Dilaporkan kantor berita Rusia, RT, latihan tersebut menjadi patroli udara pertama yang dilakukan Kremlin di wilayah Pasifik dan diluncurkan dari Indonesia.

Pakar keamanan nasional Peter Jennings dari Institut Kebijakan Strategis Australia mengatakan, melalui latihan tersebut, Rusia menunjukkan ingin memperluas pengaruhnya ke bagian lain dunia.
"Latihan itu seperti pengingat bahwa Rusia ada di sini. Mereka ingin berperan dalam keamanan di wilayah Pasifik dan menggunakan kekuatan militernya untuk menunjukkan hal tersebut," ujar Jennings kepada ABC.

Pesawat pengebom Tu-95MS tersebut berangkat dari pangkalan di Pulau Biak, yang masuk wilayah Indonesia, dan mengudara selama sekitar delapan jam.

"Penerbangan di atas perairan netral di Arktik, Arktik utara, Laut Hitam dan Laut Kaspia, serta Armada Pasifik dilakukan secara reguler oleh pesawat terbang jarak jauh."

"Semua misi yang dilakukan Angkatan Udara Rusia sesuai dengan hukum udara internasional," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir The Guardian.

Kementerian Pertahanan Australia mengonfirmasi adanya peningkatan kewaspadaan pada periode yang sama dengan latihan yang dilakukan Angkatan Udara Rusia.

"Peningkatan kewaspadaan (oleh Angkatan Pertahanan Australia) sesuai untuk merespon keadaan yang berkembang."

"Awal Desember ada peningkatan kesiapan dalam periode singkat," kata juru bicara departemen pertahanan. kompas.com
 Minggu, 31 Desember 2017 00:02


 

Bank Papua Resmikan Gerai ATM Pertama

JAYAPURA– PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) meresmikan Galeri ATM pertamanya yang diharapkan mampu menjadi titik awal transformasi dari perusahaan milik daerah tersebut.

“Mudah-mudahan ini salah satu cara untuk bertransformasi. Kita juga akan buat digital banking untuk mendukung transaksi nasabah. Itu sedang kita siapkan sambil menunggu izin dari OJK,” ujar Direktur Utama Bank Papua, F. Zendarto, di sela-sela peresmian galeri ATM tersebut, di Jayapura, Kamis.

Ia menjelaskan tujuan utama dari pembangunan galeri ATM tersebut adalah untuk merubah wajah perusahaan untuk lebih terbuka dan menarik bagi masyarakat.

“Ini salah satu cara untuk memudahkan nasabah. Di sini ada lima mesin anjungan tunai dan satu mesin setoran tunai,” kata dia.

Zendarto memandang keberadaan galeri ATM Bank Papua perlu diperbanyak di daerah lain, namun pihaknya masih harus mengevaluasi keberadaan layanan tersebut.

“Kita akan coba di daerah lain. Ini baru mulai, kita akan lengkapi yang kurang-kurang karena ini akan jadi model bagi perusahaan,” kata dia.

Menurut dia, Bank Papua akan terus mengembangkan layanannya, dan yang tidak bisa ditinggalkan adalah layanan dengan dasar dunia digital

“Nanti juga ada `tap cash` dengan menggunakan ponsel yang sudah ada `QR`,” ujar Zendarto.
(dwisan/ttcom (TAJUKTIMUR.COM




Isu SDM dan HAM di Papua, Jadi Sorotan 3 Tahun Pemerintahan Jokowi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar pada Papua. Sejak menjabat 20 Oktober 2014, sudah delapan kali Jokowiberkunjung ke pulau di ujung timur Indonesia itu. Salah satu targetnya adalah membangun jalan yang menghubungkan semua kabupaten di Papua.

Jokowi juga mengambil kebijakan berani dengan menetapkan harga BBM di Papua sama dengan harga yang berlaku di pulau Jawa.

Meskipun demikian pembangunan sumber daya manusia di Papua, terutama di bidang kesehatan serta pendidikan, dan penyelesaian beragam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), masih menjadi sorotan dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi.

Ketua Kelompok Kerja Papua Universitas Gadjah Mada, Bambang Purwoko, mengatakan cukup banyak masalah muncul di Papua, terutama pada 2008 karena berbagai aksi kekerasan. Meski kekerasan itu mulai berkurang dibandingkan pada masa Orde Baru,tetapi kesan bahwa aksi kekerasan masih terus terjadi menyulitkan tumbuhnya kepercayaan warga pada pemerintah.

Bambang mengusulkan desain pembangunan Papua baru berbasis lokalitas.

“Salah satunya juga karena tidak kompatibelnya desentralisasi pemerintahan dengan desentralisasi politik. Contoh kongkretnya, mengapa di Papua harus pilkada langsung seperti di Jakarta, Yogya, yang tingkat kedewasaan politiknya jelas berbeda,” kata Bambang dalam diskusi bertajuk “Papua dalam Sorotan : Pendekatan Holistik untuk Papua” yang dilangsungkan di Jakarta, Kamis (28/12).

Bambang menekankan salah satu dampak pemilihan kepala daerah secara langsung adalah rusaknya pemerintahan daerah. Ia mencontohkan konflik berdarah di Tolikara, Puncak Jaya, dan Intan Jaya sehabis putusan Mahkamah Konstitusi tentang hasil pilkada.

Bambang juga menyoroti pembangunan ekonomi berbasis lokal yang sedianya menciptakan keamanan, keadilan, dan harus berkelanjutan. Ini dimulai dengan membangun kapasitas sumber daya manusianya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ifdhal Kasim, mengatakan target menyelesaikan pelanggaran HAM di Papua sebenarnya terdapat dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Aturan hukum mengenai otonomi khususitu merupakan konsensus baru untuk menjawab beragam persoalan di Papua. Di dalam undang-undang tersebut ada tiga jalan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua.

“Yang pertama, jalan pengadilan dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaranHAM. Yang kedua,melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Untuk memperkuat perbaikan ke depan situasi HAM di Papua, maka diamanatkan untuk membentuk Komisi Hak Asasi Manusia Daerah di Papua,” ujar Ifdhal.

Ifdhal menjelaskan ketika Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan, ia telah membentuk sebuah tim untuk mempercepat penyelesaian kasus-kasus pelanggaranHAM di Papua. Tim ini kemudian menyepakati ada sebelas perkara yangperlu segera dituntaskan, ada yang melalui pengadilan pidana dan lewat pengadilan HAM.

Menurut Ifdhal, yang akan diselesaikan melalui pengadilan hak asasi manusia HAM ada tiga kasus, yakni Wasior, Wamena, dan Paniai. Sejauh ini kasus Wasior dan Wamena masih dalam tahap penyelidikanoleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia serta pendalaman di Kejaksaan Agung. Jika kedua perkara ini sudah sampai tahap penyidikan di Kejaksaan Agung, Presiden Joko Widodo menyatakan akan mengeluarkan kepres pembentukan pengadilan HAM bagi kedua kasus itu.

Sementara untuk kasus Paniai, menurut Ifdhal, proses penyelidikan oleh Komisi Nasional HAM belum rampung dan masih berjalan sehingga belum bisa diputuskan apakah terjadi pelanggaran HAM dalam kasus Paniai.

Mengenai pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, lanjut Ifdhal, belum mengalami kemajuan karena sampai sekarang belum ada peraturan daerah di Papua yang mengamanatkan pembentukan komisi tersebut. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi merupakan upaya penyelesaian seluruh kasus pelanggaranHAM di Papua pada masa lalu.

George Sea dari Lingkar Studi Papua di Inggris mengatakan ada tiga tantangan terkait dengan generasi muda Papua. Pertama, mereka kritis terhadap narasi sejarah tentang Papua. Kedua, ada stigma buruk tentang anak-anak muda Papua. Ketiga, besarnya arus migrasi orang non-Papua ke Papua yang membuat generasi muda Papua khawatir akan masa depan mereka.

“Kita membutuhkan bagaimana kita harusmenyiapkan pemuda Papua ini sehingga mereka bisa berkompetisi. Betul-betul disiapkan mampu berkompetisi,” kata George Sea.

Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Staf Presiden, mengatakan Presiden Joko Widodo dalam Instruksi Presiden Nomor 17 yang dikeluarkan pekan lalu menegaskan perlunya percepatan pembangunan kesejahteraan di provinsi Papua dan Papua Barat, termasuk bidang kesehatan dan pendidikan, ekonomi lokal, infrastruktur.

“Presiden sudah meletakkan pondasi. Justru yang paling penting bagi kami adalah bagaimana kita mengisi pondasi yang sudah ada ini di mana kita sudah tahu bahwa presiden ini sebenarnya sudah pas hatinya untuk Papua,” kata Jaleswari.

Sementara Profesor Bambang Shergi Laksmono dari Papua Center FISIP Universitas Indonesia mengatakan warga negara Indonesia harus memiliki kepedulian terhadap nasib rakyat Papua karena tidak ada Indonesia tanpa Papua.(Gencil News/Adi)




Jaga Hutan Papua Tetap Lestari dengan Lintah

Dengan mengamati apa yang menjadi mangsa lintah, kita bisa tahu spesies apa saja yang ada di dalam hutan. 

Penyelamatan hutan penting dan harus dilakukan dengan strategi yang tepat. Agar bisa menyelamatkannya, ilmuwan dan para pakar lingkungan harus tahu apa yang ada di dalam hutan.

Mark Ziembicki dari Universitas James Cook dan Gabriel Porolak dari Universitas Papua Niugini, mengembangkan pendekatan menarik untuk mengungkap jenis-jenis hewan yang ada dalam hutan.

Mereka tidak mengamati satu per satu tetapi menggunakan lintah sebagai alat bantu. Metode itu penting sebab hutan adalah wilayah yang sulit dijelajahi dan perlu waktu cukup lama untuk menguak apa yang ada di dalamnya.

"Mengamati lintah, kumbang tinja, dan nyamuk dapat menentukan apa yang ada di dalam hutan, karena hewan-hewan tersebut memakan semua apa yang ada di hutan," kata Ziembicki seperti dikutip ABC, Jumat (22/12/2017).

Dalam pendekatan yang dikembangkan, Zeimbicki mengoleksi lintah dalam hutan dan mengawetkannya dengan etanol. Dia lalu membawa koleksi lintah itu ke laboratorium untuk dianalisis.

Salah satu yang dianalisis adalah DNA hewan-hewan yang menjadi mangsanya. Setiap kali menghisap darah, ada materi genetik hewan yang dihisap. Nah, materi genetik itu yang dideteksi.

"Ada beberapa spesies yang sulit ditemui, teknik ini akan membantu mengetahui apa yang hilang dan apa yang masih ada," kata Gabriel Porolak yang mengembangkan pendekatannya untuk melihat keragaman hewan di hutan Papua Niugini.

Penelitian keragaman hutan di papua Niugini penting sebab sekarang eksploitasinya makin meningkat. Parolak mendorong pemanfaatan yang berkelanjutan. Namun untuk bisa mengupayakannya, pendataan apa yang ada di hutan penting untuk dilakukan lebih dahulu.

Catatan: Tulisan telah direvisi untuk memperjelas pendekatan yang dikembangkan oleh peneliti.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber. 
(Michael Hangga Wismabrata/Kompas.com) (nationalgeographic.co.id )

Uskup Vanuatu Pembela Nasib Rakyat Papua Meninggal Mendadak

Uskup Gereja Anglikan Vanuatu dan Kaledonia Baru, James Ligo (Foto: Anglican Aid)

PORT VILA - Uskup James Ligo, pemimpin Gereja Anglikan di Vanuatu dan Kaledonia Baru, dilaporkan meninggal secara tiba-tiba pada akhir pekan lalu di Luganville, Vanuatu, saat melakukan perjalanan ke Provinsi Penama.

Vanuatu Daily Post melaporkan jenazah disemayamkan di Gereja Anglikan Tagabe, Port Vila, ibukota Vanuatu setelah diterbangkan dari Luganville. Pada hari Selasa (26/12) pagi, presiden, perdana menteri, sejumlah menteri Vanuatu beserta perwakilan tetua adat melayat jenazah memberikan penghormatan. Pada hari itu juga James Ligo dimakamkan di Lembah Teuma, di Efate.
Penyebab meninggalnya uskup yang dikenal sangat kritis terhadap Indonesia menyangkut persoalan Papua, belum diketahui. Sejumlah sumber independen mengatakan Uskup Ligo melakukan perjalanan ke gereja-gereja Anglikan di Provinsi Penama dan meneruskan perjalanan ke Luganville. Di tempat yang disebut terakhir ini beliau menghembuskan nafas penghabisan.

Kritis terhadap Indonesia
Uskup Ligo ditahbiskan dan diangkat sebagai Uskup Vanuatu dan Kaledonia Baru pada tanggal 15 Oktober 2006. Keuskupan Vanuatu dan Kaledonia Baru adalah satu dari delapan keuskupan Gereja Anglikan Melanesia (Anglican Church of Melanesia).

James Ligo juga adalah ketua Dewan Kristiani Vanuatu (Vanuatu Christian Council).
Sebagai pemimpin gereja Vanuatu, James Ligo memberi perhatian serius pada nasib rakyat Papua, yang dia pandang sebagai sesama rumpun Melanesia. Sebaliknya, ia sangat kritis terhadap Indonesia yang menurut dia bukan berada dalam rumpun yang sama.

Ketika United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) berjuang untuk diterima sebagai anggota penuh di Melanesian Spearhead Group (MSG) dua tahun lalu, Ligo bersuara kencang memberikan dukungan.

Ia meminta pemerintah Vanuatu membantu agar permohonan keanggotaan penuh ULMWP di MSG diterima. Sampai sejauh ini, Vanuatu adalah salah satu negara yang paling keras memberi dukungan kepada kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Uskup Ligo juga menemui sejumlah pemimpin MSG di Honiara, Solomon Islands dan mengungkapkan pandangan Dewan Kristiani Vanuatu dan semua gereja di Vanuatu yang mendukung perwakilan rakyat Papua diterima menjadi anggota MSG pada KTT MSG ke-20 di kota tersebut pada tahun 2015..

"Rakyat Papua memiliki tempat yang sah di MSG dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka diberi keanggotaan penuh di MSG pada KTT MSG 2015 ke-20 di Honiara," kata dia ketika itu.

"Bagaimana mungkin pemimpin MSG menilai patut memberikan status peninjau kepada Indonesia yang bukan negara Melanesia, dan tidak memberikannya kepada rakyat Melanesia yang sesungguhnya, rakyat Papua  memiliki tempat yang sah di MSG namun dijauhkan dari Blok MSG, " kata dia, seperti disiarkan oleh Vanuatu Daily Post.

"Harus jelas bagi semua Pemimpin MSG bahwa MSG hanya milik para pemimpin dan orang-orang Melanesia dan bukan kepada orang asing yang bukan negara Melanesia, seperti Indonesia," lanjut dia.

"Mengapa, karena kita tidak ingin para pemimpin Melanesia dipengaruhi oleh pemikiran dan ideologi asing di Nasara suci Melanesia," kata Uskup James Ligo.

Dia kemudian menyatakan bahwa pernyataan yang dia buat sama sekali tidak bermaksud diskriminatif, tapi fakta bahwa "Nasara suci" MSG hanya untuk para pemimpin dan orang-orang Melanesia dan bukan untuk orang asing.

"Bahkan kita perlu tahu bagaimana dan mengapa para pemimpin MSG dapat memberikan kepada Indonesia yang bukan negara Melanesia status peninjau di MSG dan terus menunda pemberian (keangotaan) kepada rakyat Papua  yang memiliki tempat yang sah di 'Nasara suci' MSG," ia mengatakan.

Ia menyerukan agar seluruh pemimpin MSG tidak mengkompromikan posisi mereka tas status permohonan rakyat Papua.

"Saya memastikan dukungan dari Dewan Kristen Vanuatu dan seluruh gereja di Vanuatu untuk pemimpin dan rakyat Papua, agar diberikan keanggotaan pada pertemuan MSG 2015," kata dia ketika itu.

Sampai saat ini permohonan keanggotaan ULMWP belum dikabulkan.

SATUHARAPAN.COM
Penulis: Wim Goissler
Editor : Eben E. Siadari


Cara Mengatasi Tidak Bisa Install Windows (UEFI) di Leptop Keluaran Baru

Kebanyakan laptop atau notebook keluaran terbaru menggunakan motherboard model baru dengan sistem Unified Extensible Firmware Interface (UEFI), dimana dengan sistem baru ini membuat seseroang akan sulit untuk menginstall ulang windows.

Misalnya anda sudah menyeting pengaturan BIOS dengan benar tetapi tidak akan masuk ke halaman penginstallan, melainkan masuk ke tampilan start windows (desktop awal). Jadi, untuk mengatasi hal ini anda harus melakukan perubaha pada UEFI menjadi Legacy, untuk melakukannya silahkan anda ikuti langkah di bawah ini.

1. Siapkan media installer seperti biasa.
2. Pasang DVD atau tancapkan flashdisk yang terdapat media installer.
3. Masuk ke BIOS
4. Pilih tab Boot.
5. Pada UEFI anda ubah menjadi Legacy, caranya pilih terlebih dahulu UEFI dan tekan f6 atau enter.

6. Setelah itu, tekan F10 Agar otomaatis tersipan setingan anda.
Setelah semua langkah diatas anda laksanakan, maka anda akan di bawa ke tampilan untuk penginstallan windows. Namun, masalah belum selesai sampai disini. Karena anda akan mendapat masalah lagi pada saat pemilihan partisi nanti. Jadi, untuk mengatasi hal tersebut silahkan baca postinga saya yang ini. (Editor: Nick) @SBR

Gubernur Nilai Potensi Wisata Hiu di Nabire Bisa Mendunia

Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe menilai potensi wisata hiu di Kabupaten Nabire bakal mendunia bila dikelola dan dipromosikan secara maksimal kepada dunia luar. Apalagi hewan laut hiu itu, tak pernah berpindah dan hanya berkembang biak di perairan laut Nabire.

Berkenaan dengan hal itu, pihak mengimbau pemerintah kabupaten setempat agar dapat memikirkan satu formula yang tepat untuk mempromosikan potensi wisata hiu Nabire.

“Sebab saya rasa pengembangan wisata hiu Nabire ini akan sangat menarik minat para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri”.

"Apalagi wilayah Nabire ini berdekatan dengan Biak, Serui, Waropen serta sejumlah kabupaten di Provinsi Papua Barat, seperti Teluk Wondama kemudian Kaimana,” terang Gubernur Lukas dalam satu kesempatan di Jayapura, kemarin.

Dia katakan, baru-baru ini Presiden Joko Widodo berkunjung ke Nabire dalam rangka peresmian PLTMG Kalibobo, Nabire, RSUD Regional Mee Pago serta peninjauan Bandara Douw Atarure dan Pelabuhan Samabusa.

Perhatian Presiden terhadap Nabire dan Papua secara kseluruhan, diapresiasi karena merupakan bentuk komitmen yang ingin berkunjung serta membangun bumi cenderawasih, agar dapat mengejar ketertinggalan dari provinsi lainnya di Indonesia.

Sehingga melalui momentum kunjungan Presiden Joko Widodo itu, diharapkan dapat memacu peningkatan angka kunjungan wisatawan dalam negeri maupun manca negara di Kabupaten Nabire.
“Apalagi sudah dibangun bandara Internasional Douw Aturure. Lalu sudah ada pula Pelabuhan Samabusa, sehingga dapat menunjang program tol laut dari Presiden Joko Widodo. Ini berarti akses ke Nabire terhubungkan baik melalui darat maupun laut secara maksimal”.

“Namun diharapkan pula pemerintah kabupaten setempat untuk mendukung program Presiden serta meningkatkan potensi kekayaan alam dan wisata, agar bisa dijual keluar daerah,” harap dia.

 papua.go.id

Ikuti Jejak Persebaya, Perseru Juga Boyong 4 Pemain Baru asal Papua

Perseru Serui saat hadapi Persipura Jayapura di Stadion Marora, Serui.
Perseru Serui menampakkan keseriusan mereka menuju musim 2018 demi mampu bersaing di kompetisi level atas Liga Indonesia, Liga 1. Langkah mereka pun tak jauh beda dengan tim promosi, Persebaya.

Tim beralias Cendrawasih Jingga tersebut perlahan tapi pasti telah mendatangkan sederet muka baru.
Dari beberapa pemain anyar mereka, Perseru tampak menggaet empat pilar asal Papua sekaligus.
Meski nama-nama yang didatangkan tak terlalu familiar, namun kiprah mereka cukup apik.

Bahkan, beberapa pemain Papua yang didatangkan Perseru sempat memperkuat panji timnas Indonesia.
Hal yang dilakukan Perseru sebelumnya dilakukan Persebaya Surabaya menuju musim 2018.

Tim berjulukan Bajul Ijo tersebut sebelumnya juga mendatangkan empat pemain asal Papua.
Uniknya, keempat pemain tersebut semuanya berasal dari klub besar, Persipura Jayapura.

Berikut keempat pemain Papua yang didatangkan Perseru untuk musim 2018:

1. Nelson Alom
2. Jaelani Arey
3. Yohanis Nabar
4. Dominggus Fakdawer

Editor: Estu Santoso
Sumber: BolaSport.com

Lelang proyek Dipercepat Pada 2018

Untuk memaksimalkan daya serap anggaran, Pemerintah Provinsi Papua mendorong seluruh proses pelelangan proyek Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada 2018 mendatang, dirampungkan pada di bulan kedua atau ketiga.

Hal demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, belum lama ini.
“Saya sudah perintahkan SKPD untuk mendorong proses tender lebih dipercepatdan dimulai pada awal tahun depan. Tujuannya supaya pembangunan berjalan lebih maksimal. Dilain pihak, agar penyerapan anggaran lebih baik karena bila pekerja di tender lebih cepat, maka selesainya pun akan tepat waktu,” terang dia.

Menurut dia, Pemprov Papua sudah menetapkan APBD Induk 2018. Dimana penetapan ini merupakan langkah untuk memulai setiap tahapan program kerja di SKPD agar berjalan lebih awal.
“Dengan begitu, diharapkan setiap program kerja SKPD berjalan lebih cepat, tepat sasaran, kreadibel dan efisien serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah”. 

“Dan yang utama juga bisa memperluas kesempatan kerja, meningkatkan perekonomian daerah serta mengentaskan kemiskinanan,” ucap dia.

Selain kepada SKPD tingkat provinsi, ia juga mengimbau bupati dan Walikota mendorong percepatan proses tender dan pelaksanaan program kerja di wilayahnya. Ia juga meminta agar pemerintah kabupaten dan kota dapat memastikan alokasi anggarandi SKPD, sehingga dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

“Yang pasti saya berharap pemerintah kabupaten dan kota memulai peningkatan kompetensi dan kapasitas aparaturnya, supaya dapat bekerja secara profesional, maksimal dan berpegang pada aturan”.

“Apalagi dengan telah diserahkannya DIPA Tahun Anggaran 2018 diharapkan pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara cepat, tepat, transparan dan akuntabel,” terang dia.

Pada kesempatan itu, Sekda mengimbau agar Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Papua bersama tim Pokja, dapat mempercepat proses tender. Sehingga seluruh proyek dapat diselesaikan tepat waktu..

Papua.go.id



Banten Akhirnya Menyerah di Tangan Papua

Putri Softball Papua-Jubi/Ist
Jubi– Tim softball putri Banten akhirnya menyerah di tangan Papua dalam lanjutan gelaran Pekan Olahraga Nasional XIX/Jawa Barat yang dilangsungkan di Arena softball FPOK UPI, Bandung, Rabu (21/9/2016).

Di pertandingan yang hanya berjalan selama tiga inning tersebut, Banten harus mengakui kemenangan tim dari bumi Cenderawasih dengan skor 0-22 dengan rincian 0-7 (inning 1), 0-11 (inning 2) dan 0-4 (inning 3).

Salah satu pelatih tim putri dari provinsi di ujung barat Pulau Jawa itu, Ali Nursanto mengungkapkan kekecewaannya karena timnya harus mengalami kekalahan kedua di ajang ini.

“Kami tentu sangat kecewa dengan hasil dari dua pertandingan ke belakang dan saat ini kami sedang melihat apa masalahnya,” kata Ali selesai pertandingan.

Ali menilai kondisi pemain yang dalam kondisi tidak baik juga berpengaruh pada performa tim Banten yang harus menjalani laga berat di awal turnamen dengan menghadapi tim-tim papan atas seperti Papua Barat, Papua, DKI dan Jawa Barat.

“Kemarin mereka kondisi banyak yang drop karena perubahan cuaca drastis, ditambah dengan kondisi di lapangan permainan yang cuacanya juga dingin, ini sepertinya berpengaruh ke performa tim,” ujar dia.

Untuk ke depannya, Ali mengatakan tim Banten akan melakukan evaluasi mendalam atas performa selama dua pertandingan sebelumnya.

“Tentu kami akan melakukan evaluasi mendalam atas performa kami dua pertandingan ke belakang, dan pertandingan kedepannya kami akan punya performa yang baik,” tutur dia.

Dengan hasil tersebut, Papua berhasil menggeser DKI Jakarta di puncak klasemen meski sama-sama mendapatkan dua kemenangan, Papua memiliki agresifitas lebih baik disusul Jawa Barat di posisi tiga yang baru saja mencetak satu kemenangan. Sementara Papua Barat berada di peringkat keempat, sedangkan di papan bawah klasemen, ada Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Banten.(*)

Jubi/Dominggus Mampioper 


50 Kampung di Papua Masih Gunakan Lampu Pelita

WAMENA, Rasudo Fm - Masyarakat yang berdomisili di 50 kampung di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, belum terlayani listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga mereka masih mengandalkan pelita.

Asisten II Sekda Kabupaten Jayawijaya Yohanes Katoleng di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, hari Minggu (17/12), mengatakan kampung-kampung yang masih mengandalkan pelita itu tersebar di 26 distrik di Jayawijaya.

"Masih ada sekitar kurang lebih 50 kampung di 26 distrik yang belum teraliri listrik PLN," katanya.
Ia mengatakan agar masyarakat puluhan kampung itu bisa menikmati penerangan PLN layaknya di kampung lain, pemerintah telah berkoordinasi dengan PLN Wamena untuk membangun instalasi jaringan listrik ke rumah-rumah warga di sana.

"Sebagai langka awal, pemda bersama PLN akan memasang listrik secara serentak di 18 rumah warga yang ada di Kampung Kosimiage, Distrik Hubikosi," katanya.

Jika pemasangan lampu PLN di 18 rumah yang direncanakan pada 18 Desember 2017 itu selesai maka akan direncanakan pemasangan lagi ke kampung-kampung lain.

"Jadi pemasangan listrik di kampung ini akan menggunakan dana desa, bekerjasama dengan PLN," katanya.
Ia mengakui Pemerintah Jayawijaya mengintervensi penggunaan dana desa melalui usulan program, sebab jika tidak dilakukan maka program di kampung akan tumpang tindih.

"Dengan begitu penggunaaan dana desa sungguh-sungguh menyentuh kebutuhan masyarakat yang ada di kampung-kampung," katanya. (Antara)

Rasakan Keunikan Kopi Dogiyai Papua

Foto Ilustrasi |Metrotvnews.com
Rasudo FM - Hasil produksi kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia. Letak geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadi salah satu faktor yang membuat sejumlah daerah di Indonesia memiliki kekhasan cita rasa kopi yang berbeda satu sama lain. Salah satu daerah penghasil kopi yang telah dikenal adalah Papua.

Selain kopi Wamena yang telah populer. Kini muncul primadona baru kopi dari Papua. Adalah kopi Dogiyai. Kopi ini ditanam diketinggian 1.000 - 2.000 meter di atas permukaan air laut. Tepatnya di desa Mapia, kabupaten Dogiyai, Papua.

Biji kopi Dogiyai diproses dengan metode Honey Process. Proses pengeringan kopi dengan teknik ini sedikit lebih sulit dibandingkan dengan Naturral Process namun rasa kopi yang dihasilkan pastinya sepadan dengan effort yang dikeluarkan. Selanjutnya biji kopi dogiyai dipanggang dengan tingkat medium roast.

Kopi Dogiyai memiliki cita rasa yang khas. Perpaduan antara karamel yang legit dengann rasa akhir rempah-rempah dan cokelat. Kopi ini juga memiliki aroma kacang panggang yang gurih. Kopi unik itu dibandrol dengan harga Rp. 425.000 per kilogram. Dalam 5 hari kopi berkualitas premium dari Papua ini ludes terjual.

 goodnewsfromindonesia.id 

Cara Transfer Paket Data Telkomsel Ke Teman (Kartu AS, simPATI, dan Loop)

RasudoFM - Telkomsel memang selalu hadir dengan inovasi baru yang mempermudah pelanggannya, Apalagi warga di Papua menjadi pemakai prefom Telkomsel terbanyak. Sebelumnya ada Transfer Pulsa yang memungkinkan kita untuk mengirimkan atau mentransfer sebagian pulsa kita kepada orang lain. Bahkan layanan Transfer Pulsa ini bisa juga difungsikan sebagai pulsa darurat untuk meminjam pulsa kita kepada teman kita. Namun sekarang, ada lagi yang namanya Transfer Paket Data.

Dengan layanan transfer paket data dari Telkomsel, kita bisa mengirimkan sebagian kuota internet kita kepada orang lain. Namun kuota ini tidak bisa ditransfer ke operator lain, hanya bisa ke sesama Telkomsel saja. Jadi anda bisa saling transfer paket data dari Simpati ke Simpati, Kartu AS ke Kartu AS, dan Telkomsel ke Kartu AS tau sebaliknya.
Intinya, transfer paket data Telkomsel sama seperti transfer pulsa. Hanya saja yang di transfer bukan pulsa, tetapi kuota internet kita. Kuota ini bisa dikirimkan kepada orang lain. Namun masih sama seperti Transfer Pulsa, Transfer Kuota di Telkomsel juga dikenakan biaya.
Cara Transfer Kuota Data Internet Telkomsel Antar Simpati – Kartu AS – Loop
Ada dua besaran kuota yang bisa kita kirimkan ke nomor lain sesama Telkomsel, yaitu 100MB dan 1GB. Biaya dari masing-masing kuota ini berbeda. Semakin besar kuota data yang kita transfer, maka semakin besar pula biayanya. Bahkan menurut Gadgetail, besar biaya transfer kuota 1GB sangat tidak masuk akal. Lebih baik beli kuota atau pulsa dari pada harus mentransfer kuota data 1GB.
1. Transfer Kuota 100MB
Untuk melakukan transfer kuota 100MB, biayanya adalah sebesar Rp 1000 – Rp 2.000 per 100MB transfer. Biaya ini akan dibebankan kepada pengirim kuota (orang yang mentransfer kuota), bukan penerima kuota. Berikut cara melakukannya:
Kirimkan SMS ke 3636 dengan format:
TRF<spasi>100<spasi>No tujuan
– Kirim ke 3636
Contoh: jika saya ingin mengirim kuota 100Mb ke nomor 082123456789, maka saya harus mengirimkan SMS berisi:
TRF 100 082123456789
– Kirim ke 3636
Untuk transfer kuota 100Mb, anda akan dikenakan biaya:
  • Rp 1.000 untuk pengguna Simpati, kuota bisa digunakan selama 1 hari
  • Rp 2.000 untuk pengguna Kartu AS, kuota bisa digunakan selama 1 hari
  • Biaya dibebankan kepada pengirim pulsa

2. Transfer Kuota 1GB
Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa transfer kuota 1GB benar-benar tidak masuk akal biayanya. Untuk sekali transfer kuota 1GB, Telkomsel membebankan biaya sebesar Rp 10.000 – Rp 15.000 per 1GB transfer. Jadi pikir dua kali sebelum mentransfer kuota. Kecuali anda adalah tipe orang yang bingung bagaimana cara menghabiskan uang (saking punya banyak uang). Berikut ini cara transfer paket data 1GB di Telkomsel ke sesama Telkomsel:
Kirimkan SMS ke 3636 dengan format:
TRF<spasi>1000<spasi>No tujuan
– Kirim ke 3636
Contoh: jika saya ingin mengirim kuota 1GB (1GB = 1000MB) ke nomor 082123456789, maka saya harus mengirimkan SMS berisi:
TRF 1000 082123456789
– Kirim ke 3636
Untuk transfer kuota 1GB, anda akan dikenakan biaya:
  • Rp 10.000 untuk pengguna Simpati, kuota bisa digunakan selama 30 hari
  • Rp 15.000 untuk pengguna Kartu AS, kuota bisa digunakan selama 30 hari
  • Biaya dibebankan kepada pengirim pulsa

Syarat & Ketentuan Transfer Paket Data Telkomsel

Transfer pulsa hanya bisa digunakan untuk mengirim kuota ke sesama nomor Telkomsel, yaitu Simpati – Kartu AS – Loop (untuk Loop & Kartu Facebook belum pernah di coba)..
Untuk pengguna Telkomsel Simpati jika ingin mentransfer kuota, minimal harus membeli / berlangganan Paket Flash Ultima Rp 60.000/3GB/30 hari.
Untuk pengguna Telkomsel Kartu AS untuk bisa mentransfer kuota, minimal harus membeli / berlangganan paket Flash Ultima Rp 50.000/800MB/30 hari.
Itulah cara transfer paket data Telkomsel yang sebenarnya sangat mudah terutama jika melalui aplikasi My Telkomsel, meski biayanya mahal. 
Semoga Bermamfaat  (Nikolas Anouw).

Pembatik Papua diajarkan membatik prada

Istimewa. Foto: Aman Hasibuan/Radio Elshinta
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk batik di Provinsi Papua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menggelar pelatihan membatik prada kepada 30 orang perwakilan UMKM dan pelajar di Jayapura.

Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Yon Widiyono mengatakan, pelatihan membatik prada ini menjadi salah satu bagian Bank Indonesia dalam upaya memberdayakan masyarakat dan meningkatkan hasil produk batik di Jayapura khususnya batik prada yang selama ini belum pernah ada dibuat.

“Nah selama ini BI sendiri mengamati pembatik belum ada yang menghasilkan batik prada. Makanya kita buat pelatihan ini agar mereka bisa membuat batik prada dan mempunyai kelebihan motof tersendiri dalam batik yang dihasilkan,” kata Yon Widiyono di Sanggar Batik Mama Ibo Sentani, Senin (13/11), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan.

Lebih lanjut kata Widiyono, pada pelatihan kali ini, peserta tidak hanya diajarkan membuat batik prada, tetapi juga memproduksi bahanya serta teknik membatik tulis.

"Kalau kita beli dari Jawa satu botol 20 ml harganya Rp60 ribu, sementara kalau buat senidiri, untuk satu botol biayanya hanya Rp2.500, jadi efisiensinya luar biasa," kata dia.

Widiyono menyebutkan, pihaknya dalam upayanya mengembangkan perekonomian Papua, BI menggunakan dua strategi pengembangan UMKM. Yaitu UMKM Pangan dan UMKM unggulan.
"UMKM Pangan lebih untuk membantu upaya BI menekan inflasi daerah, sementara UMKM unggulan seperti yang kita lakukakn di Kelompok pembatik Dobonsolo ini bersifat keberpihakan untuk mengembangkan kapasitas ekonomi lokal," ujarnya lagi.

Menurutnya, pelatihan membatik prada ini berlangsung selama empat hari, dengan mendatangkan pembatik binaan BI Jawa Timur, yaitu dari kelompok Batik Bhre Tumapel, Malang.

Ia menambahkan, dalam pelatihan yang dilakukan di "Sanggar Batik Mama Ibo", Sentani, Kabupaten Jayapura, pihaknya juga akan memberikan materi tentang perdagangan daring (online) yang kini hampir dilakukan untuk semua sektor perdagangan.

“Kita harapkan para pembatik di Papua, harus siap menghadapi persaingan pasar yang saat ini telah berlangsung,” ungkapnya.
 @ElshintaDotCom


Ini Komentar Indra Sjafri, Setelah Dengang Papua Bicar

Pelatih timnas U-19, Indra Sjafri menyambut baik niatan pelatih Persipura U-19, Abdul Munap yang mengundang dirinya untuk datang ke Papua untuk mencari pemain timnas U-19.

Indra Sjafri sendiri sebelumnya secara khusus kepada TopSkor.id mengatakan bahw
a dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan pelatih U-19 di Papua, karena menurut Indra timnas akan hambar bila tidak ada pemain Papua.
 
“Kita ada kriteria, siapapun pelatihnya ada empat kriteria,  taktik, kemampuan taktikal, fisik, dan mental. Saya lagi berkomunikasi kepada semua pelatih dari U-19 dan saya kemarin berkoordinasi dengan coach Thomas dari Persipura, karena tidak ada orang Jayapura akan hambar timnas ini,” ujar Indra.

Lebih lanjut Indra juga mengatakan akan erencanakan untuk bertolak ke Bumi Cendrawasih untuk melihat bakat terpendam di Papu

“Lagi kita rencanakan (ke Papua) siapa tahu ada pemain berbakat lainnya di luar pemain Persipura U-19 yang ikut kompetisi,” ujar Indra kepada TopSkor.id

Indra juga mengakui bahwa ada yang kurang dari tim besutannya bila tidak ada orang Papua.
“Dari awal saya sudah tekankan, bahwa agak kurang rasanya kalau tidak ada pemain dari Papua, sebenarnya ada satu nama,” beber Indra.

TNI dinilai abaikan HAM, legislator tak ingin warga sipil korban

"Ini yang saya khawatirkan. Saya setuju penegakan hukum, tapi saya tidak sependapat kalau mengesampingkan HAM,"
Ilustrasi Prajurit TNI - Jubi. Dok 
Jayapura, Jubi - Legislator Papua, Laurenzus Kadepa mengkritik pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit yang mengesampingkan HAM dalam menindak kelompok bersenjata di Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Legislator dari daerah pemilihan Mimika, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya dan Nabire itu khawatir, sikap aparat ini akan menimbulkan korban dari kalangan masyarakat sipil, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan aksi penembakan di Tembagapura belakang ini.

"Ini yang saya khawatirkan. Saya setuju penegakan hukum, tapi saya tidak sependapat kalau mengesampingkan HAM," kata Kadepa kepada Jubi, Rabu (8/11/2017).

Menurutnya, selama ini salah satu hal yang selalu disoroti di Papua adalah ketika aparat keamanan menindak pihak yang dianggap mengganggu keamanan, karena terkadang pengejaran tidak sesuai prosedur dan mengorbankan warga sipil.

"Kepolisian, TNI dan pihak yang mengklaim bertanggung jawab dalam aksi penembakan di Tembagapura segera mencari solusi. Ini untuk keselamatan warga sipil," ujarnya.

Katanya, jangan sampai karena kepentingan pihak-pihak tertentu, sehingga ada masyarakat sipil korban. Apalagi belakang ini, masyarakat di sekitar Tembagapura mengungsi ke daerah yang dianggap aman.

"Kini masyarakat yang terkena dampaknya. Mereka sulit beraktivitas, pendidikan anak-anak mereka dikorbankan. Pelayanan kesehatan juga," katanya.

Dikatakan, ada ratusan aparat keamanan dikerahkan mengejar pelaku penembakan di Tembagapura. Berbagai kemungkinan dapat terjadi dalam situasi ini.

"Pelanggaran HAM di Papua banyak yang belum selesai. Jangan tambah lagi. Pemerintah negara ini akan semakin pusing jika ada pelanggaran HAM lagi," ucapnya.

Awal pekan ini, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit mengatakan, pihaknya mengesampingkan HAM dalam menindak kelompok bersenjata di wilayah Tembagapura, sebab aksi mereka telah memakan banyak korban, baik masyarakat sipil maupun aparat keamanan.

"Sekarang kita kesampingkan HAM, tolong sampaikan ke sana. Sudah banyak korban, baik kepolisian maupun masyarakat sipil ditembak sama mereka," katanya di Timika, Senin (6/11/2027).
 
Menurutnya, TNI mendukung penuh kepolisian melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata ini. Berapa pun jumlah bantuan personel TNI yang diinginkan kepolisian, pihaknya siap memberikan. (JUBI)



Persipura Sindir Indra Sjafri Usai Jadi Juara Liga 1 U-19

Pelatih Persipura U-19 Abdul Manaf (Amalia Dwi Septi/detikSport)
Bekasi - Persipura Jayapura sukses menjadi kampiun Liga 1 U-19. Keberhasilan tersebut sekaligus membuktikan bahwa pemain Papua layak masuk timnas Indonesia U-19.

Persipura menjadi juara Liga 1 U-19 setelah mengalahkan Persib Bandung di babak final yang dihelat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (7/11/2017). Persipura menang 1-0 berkat gol tunggal Todd Rivaldo.

Pelatih Persipura U-19, Abdul Manaf, menegaskan bahwa kesuksesan timnya menjadi bukti bahwa pemain Papua tak kalah kualitas dari pemain-pemain dari daerah lain. Namun, Abdul heran tak ada satu pun pemain Papua yang masuk ke dalam skuat timnas U-19 besutan Indra Sjafri.

"Pemain-pemain ini adalah mantan pemain timnas dari banyak kelompok umur. Kendala apa sampai mereka tidak diambil oleh timnas. Kami di Jayapura sangat kecewa dengan itu," ujarnya.

Abdul Manaf pun menceritakan bahwa Indra Sjafri belum pernah datang ke Papua untuk melakukan seleksi pemain. Dia hanya diwakili oleh stafnya saja.

"Waktu seleksi di Jayapura, bukan Indra yang datang. Tapi, perwakilan saja. Dia bukan turun sendiri. Ini kelemahan PSSI. Kami sangat kecewa, talenta-talenta di Papua sangat banyak cuma karena dia tidak datang hanya perwakilan. Kelemahan PSSI ada di situ," tambahnya.

Menurut Abdul, timnas adalah kesatuan pemain dari seluruh daerah di tanah air, tanpa terkecuali. Dia merasa julukan 'Skuat Garuda Nusantara' yang disematkan ke timnas U-19 tak sesuai dengan artinya.

"Saya sendiri sudah sampaikan ke Indra Sjafri di Jakarta, timnas itu bukan timnas, tapi timnas Jawa. Karena tidak ada pemain Papua. Karena dari timnas ke timnas, pasti ada pemain Papua. Mereka anggap kami bukan bagian NKRI. Makanya pemain Papua tidak terlibat ke timnas. Apa hasilnya," katanya.

"Luis Milla sendiri katakan bahwa dia akan seleksi pemain dari Papua dulu, makanya dia datang. Makanya Indra Sjafri harus seperti itu. Harusnya 25:25, 25 pemain asal Jawa dan 25 pemain Papua," ujar Abdul.

Oleh karena itu, Abdul berharap Indra bisa memberikan kesempatan kepada seluruh pemain, tanpa memandang asal daerah. Dia juga menyoroti hasil pertandingan timnas U-19 di babak Kualifikasi Piala Asia U-19 2018.

"Coach Indra harus tahu itu karena ini timnas beda dengan klub. Kenapa persiapan hampir setahun tapi hasilnya begitu. Secara logika lihat saja, mereka di awal-awal menang tapi lawan Korea Selatan, Malaysia mana hasilnya," tegasnya.

Sejak menangani timnas U-19 di era Evan Dimas, pelatih asal Padang itu memang tidak pernah memasukkan pemain asal Papua dalam skuatnya. Hanya Yanto Basna dan Terens Puhiri yang sempat diseleksi, namun keduanya dicoret.

(ads/mfi)
Amalia Dwi Septi - detikSport

Filep Karma: Penembakan Bukan Bagian Perjuangan Papua Merdeka

Tokoh Pejuang Kemerdekaan Papua, Filep Karma
Jayapura -- Tokoh pejuang Papua merdeka, Filep Karma menyebut serangkaian aksi penembakan di area PT Freeport Indonesia dalam beberapa waktu ini bukan bagian dari perjuangan kemerdekaan Papua. Ia memastikan perjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara damai dan bermartabat.

“Jika ada penembakan, apa lagi sasarannya ambulance dan lainnya, itu bukan bagian perjuangan rakyat Papua,” kata Filep Karma, di Kantor Redaksi Jubi, Selasa petang, (7/11/2017) .

Filep menilai aksi penembakan murni tindakan kriminal dan dicurigai sebagai skenario oleh aktor yang punya kepentingan lain di Papua. “Di Indonesia ini skenario bukan hal baru, sudah ada sejak dulu,” kata Filep menambahkan.

Ia menyebutkan skenario yang endingnya menyudutkan pihak lain terjadi sejak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, termasuk G30S PKI dan kasus perjuangan rakyat Timor Leste. Diduga ada gerakan sipil yang dipersenjatai untuk kepentingan pihak yang mungkin merasa dirugikan atau hak-haknya belum diberikan.

“Mungkin mereka yang bikin aksi, tapi distempelkan kepada orang sipil Papua, seakan-anak ini bagian dari perjuangan,” katanya.

 Ia memastikan pola penembakan itu bukan bagian dari perjuangan rakyat Papua. Menurut dia, para pejuang kemerdekaan Papua baik sipil maupun kombatan yang bersenjata telah berkomitmen meletakkan senjata dan berjuang secara damai.

 Mereka belajar dari sejarah perjuangan Papua sejak 1965-1998, yang menunjukan angkat senjata justru tak mendapat dukungan dari dunia.

“Tapi sejak 1998 hingga kini, setelah kami mengganti pola perjuangan dengan damai dan bermartabat, mendapat respon dan dukungan negara-negara luar hingga ke forum PBB,” katanya.

Penembakan menjelang penutupan tahun anggaran dan perayaan Natal, bisa saja sengaja diciptakan agar dana Kamtimbmas tidak disetor kembali ke kas negara.

 Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, tiga kompi prajurit TNI diperbantukan mengejar kelompok bersenjata yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan penembakan di area tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika.

 "Sudah ada permintaan bantuan secara resmi dari Polda, sejak pekan lalu. Pasukan kami sudah di sana tiga kompi," katanya, Senin (6/11/2017). Menurut Aidi, TNI menggelar pola operasi tidak hanya pengejaran tapi pendekatan teritorial, pembinaan masyarakat, patroli dan lainnya.

“Ada pola-pola operasi yang dimainkan TNI, yang melibatkan unsur kodim. Tidak langsung masuk ke daerah kelompok bersenjata,” katanya. (*) Simak ini: TPN-PB akan Tingkatkan Serangan Bersenjata

Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com


Jayapura -- Tokoh pejuang Papua merdeka, Filep Karma menyebut serangkaian aksi penembakan di area PT Freeport Indonesia dalam beberapa waktu ini bukan bagian dari perjuangan kemerdekaan Papua. Ia memastikan perjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara damai dan bermartabat. “Jika ada penembakan, apa lagi sasarannya ambulance dan lainnya, itu bukan bagian perjuangan rakyat Papua,” kata Filep Karma, di Kantor Redaksi Jubi, Selasa petang, (7/11/2017) . Filep menilai aksi penembakan murni tindakan kriminal dan dicurigai sebagai skenario oleh aktor yang punya kepentingan lain di Papua. “Di Indonesia ini skenario bukan hal baru, sudah ada sejak dulu,” kata Filep menambahkan. Ia menyebutkan skenario yang endingnya menyudutkan pihak lain terjadi sejak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, termasuk G30S PKI dan kasus perjuangan rakyat Timor Leste. Diduga ada gerakan sipil yang dipersenjatai untuk kepentingan pihak yang mungkin merasa dirugikan atau hak-haknya belum diberikan. “Mungkin mereka yang bikin aksi, tapi distempelkan kepada orang sipil Papua, seakan-anak ini bagian dari perjuangan,” katanya. Ia memastikan pola penembakan itu bukan bagian dari perjuangan rakyat Papua. Menurut dia, para pejuang kemerdekaan Papua baik sipil maupun kombatan yang bersenjata telah berkomitmen meletakkan senjata dan berjuang secara damai. Mereka belajar dari sejarah perjuangan Papua sejak 1965-1998, yang menunjukan angkat senjata justru tak mendapat dukungan dari dunia. “Tapi sejak 1998 hingga kini, setelah kami mengganti pola perjuangan dengan damai dan bermartabat, mendapat respon dan dukungan negara-negara luar hingga ke forum PBB,” katanya. Baca ini: Bupati Mimika, Eltinus Omaleng akan Dialog dengan TPN-PB yang Gencar Melakukan Aksi di Tembagapura Penembakan menjelang penutupan tahun anggaran dan perayaan Natal, bisa saja sengaja diciptakan agar dana Kamtimbmas tidak disetor kembali ke kas negara. Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, tiga kompi prajurit TNI diperbantukan mengejar kelompok bersenjata yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan penembakan di area tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika. "Sudah ada permintaan bantuan secara resmi dari Polda, sejak pekan lalu. Pasukan kami sudah di sana tiga kompi," katanya, Senin (6/11/2017). Menurut Aidi, TNI menggelar pola operasi tidak hanya pengejaran tapi pendekatan teritorial, pembinaan masyarakat, patroli dan lainnya. “Ada pola-pola operasi yang dimainkan TNI, yang melibatkan unsur kodim. Tidak langsung masuk ke daerah kelompok bersenjata,” katanya. (*) Simak ini: TPN-PB akan Tingkatkan Serangan Bersenjata Copyright ©Tabloid JUBI "sumber" Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/11/filep-karma-penembakan-bukan-bagian-perjuangan-papua-merdeka.html
Jayapura -- Tokoh pejuang Papua merdeka, Filep Karma menyebut serangkaian aksi penembakan di area PT Freeport Indonesia dalam beberapa waktu ini bukan bagian dari perjuangan kemerdekaan Papua. Ia memastikan perjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara damai dan bermartabat. “Jika ada penembakan, apa lagi sasarannya ambulance dan lainnya, itu bukan bagian perjuangan rakyat Papua,” kata Filep Karma, di Kantor Redaksi Jubi, Selasa petang, (7/11/2017) . Filep menilai aksi penembakan murni tindakan kriminal dan dicurigai sebagai skenario oleh aktor yang punya kepentingan lain di Papua. “Di Indonesia ini skenario bukan hal baru, sudah ada sejak dulu,” kata Filep menambahkan. Ia menyebutkan skenario yang endingnya menyudutkan pihak lain terjadi sejak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, termasuk G30S PKI dan kasus perjuangan rakyat Timor Leste. Diduga ada gerakan sipil yang dipersenjatai untuk kepentingan pihak yang mungkin merasa dirugikan atau hak-haknya belum diberikan. “Mungkin mereka yang bikin aksi, tapi distempelkan kepada orang sipil Papua, seakan-anak ini bagian dari perjuangan,” katanya. Ia memastikan pola penembakan itu bukan bagian dari perjuangan rakyat Papua. Menurut dia, para pejuang kemerdekaan Papua baik sipil maupun kombatan yang bersenjata telah berkomitmen meletakkan senjata dan berjuang secara damai. Mereka belajar dari sejarah perjuangan Papua sejak 1965-1998, yang menunjukan angkat senjata justru tak mendapat dukungan dari dunia. “Tapi sejak 1998 hingga kini, setelah kami mengganti pola perjuangan dengan damai dan bermartabat, mendapat respon dan dukungan negara-negara luar hingga ke forum PBB,” katanya. Baca ini: Bupati Mimika, Eltinus Omaleng akan Dialog dengan TPN-PB yang Gencar Melakukan Aksi di Tembagapura Penembakan menjelang penutupan tahun anggaran dan perayaan Natal, bisa saja sengaja diciptakan agar dana Kamtimbmas tidak disetor kembali ke kas negara. Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, tiga kompi prajurit TNI diperbantukan mengejar kelompok bersenjata yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan penembakan di area tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika. "Sudah ada permintaan bantuan secara resmi dari Polda, sejak pekan lalu. Pasukan kami sudah di sana tiga kompi," katanya, Senin (6/11/2017). Menurut Aidi, TNI menggelar pola operasi tidak hanya pengejaran tapi pendekatan teritorial, pembinaan masyarakat, patroli dan lainnya. “Ada pola-pola operasi yang dimainkan TNI, yang melibatkan unsur kodim. Tidak langsung masuk ke daerah kelompok bersenjata,” katanya. (*) Simak ini: TPN-PB akan Tingkatkan Serangan Bersenjata Copyright ©Tabloid JUBI "sumber" Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/11/filep-karma-penembakan-bukan-bagian-perjuangan-papua-merdeka.html
Jayapura -- Tokoh pejuang Papua merdeka, Filep Karma menyebut serangkaian aksi penembakan di area PT Freeport Indonesia dalam beberapa waktu ini bukan bagian dari perjuangan kemerdekaan Papua. Ia memastikan perjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara damai dan bermartabat. “Jika ada penembakan, apa lagi sasarannya ambulance dan lainnya, itu bukan bagian perjuangan rakyat Papua,” kata Filep Karma, di Kantor Redaksi Jubi, Selasa petang, (7/11/2017) . Filep menilai aksi penembakan murni tindakan kriminal dan dicurigai sebagai skenario oleh aktor yang punya kepentingan lain di Papua. “Di Indonesia ini skenario bukan hal baru, sudah ada sejak dulu,” kata Filep menambahkan. Ia menyebutkan skenario yang endingnya menyudutkan pihak lain terjadi sejak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, termasuk G30S PKI dan kasus perjuangan rakyat Timor Leste. Diduga ada gerakan sipil yang dipersenjatai untuk kepentingan pihak yang mungkin merasa dirugikan atau hak-haknya belum diberikan. “Mungkin mereka yang bikin aksi, tapi distempelkan kepada orang sipil Papua, seakan-anak ini bagian dari perjuangan,” katanya. Ia memastikan pola penembakan itu bukan bagian dari perjuangan rakyat Papua. Menurut dia, para pejuang kemerdekaan Papua baik sipil maupun kombatan yang bersenjata telah berkomitmen meletakkan senjata dan berjuang secara damai. Mereka belajar dari sejarah perjuangan Papua sejak 1965-1998, yang menunjukan angkat senjata justru tak mendapat dukungan dari dunia. “Tapi sejak 1998 hingga kini, setelah kami mengganti pola perjuangan dengan damai dan bermartabat, mendapat respon dan dukungan negara-negara luar hingga ke forum PBB,” katanya. Baca ini: Bupati Mimika, Eltinus Omaleng akan Dialog dengan TPN-PB yang Gencar Melakukan Aksi di Tembagapura Penembakan menjelang penutupan tahun anggaran dan perayaan Natal, bisa saja sengaja diciptakan agar dana Kamtimbmas tidak disetor kembali ke kas negara. Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, tiga kompi prajurit TNI diperbantukan mengejar kelompok bersenjata yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan penembakan di area tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika. "Sudah ada permintaan bantuan secara resmi dari Polda, sejak pekan lalu. Pasukan kami sudah di sana tiga kompi," katanya, Senin (6/11/2017). Menurut Aidi, TNI menggelar pola operasi tidak hanya pengejaran tapi pendekatan teritorial, pembinaan masyarakat, patroli dan lainnya. “Ada pola-pola operasi yang dimainkan TNI, yang melibatkan unsur kodim. Tidak langsung masuk ke daerah kelompok bersenjata,” katanya. (*) Simak ini: TPN-PB akan Tingkatkan Serangan Bersenjata Copyright ©Tabloid JUBI "sumber" Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/11/filep-karma-penembakan-bukan-bagian-perjuangan-papua-merdeka.html
 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger