Anak Papua Perkuat Arema FC U-17

Malang – Putra Papua Asal Sorong, Papua Barat,  Ottow Geissler Sakamaka kabarnya akan memperkuat pasukan Arema FC U-17. Ottow dipastikan mengerahkan talentanya pada Arema FC pada piala Piala Suratin edisi 2017 ini.

“Senang bisa bergabung dengan Akademi Arema dan bisa memperkuat Arema U-17 di Piala Suratin. Saya akan memberikan yang terbaik untuk tim ini, tentu saja dengan dukungan semua teman-teman dalam bekerja sama di dalam tim,” ujar Ottow kepada PAPUANEWS.ID saat ditemui di Lapangan Dadaprejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Kamis sore (18/5/2017).

Pelatih Arema U-17, Doni Suherman menjelaskan bahwa kali ini skuatnya lebih kompak. Dengan semangat kebersamaan yang tinggi yang dibangun sejak pertama kali gabung dengan Akademi Arema, mantan pemain Arema ini yakin bahwa timnya mampu bicara banyak.

“Kekompakan dibangun mulai pada saat pertama kali mereka bergabung dengan Akademi Arema. Kami yakin mampu bersaing di grup E Regional Jawa Timur,” tuturnya.

Arema FC U-17 tergabung dalam Grup E Regional Jawa Timur dalam perhelatan Piala Suratin  2017 ini. Mereka akan menggunakan venue pertandingan di Stadion Gelora Soeprijadi, Kota Blitar mulai 20 Mei 2017. Dalam grup ini Arema FC U-17 akan bersaing dengan tuan rumah adalah PSBK Kota Blitar, Perseta Tulungagung, dan Naga Mas Asri.

“Untuk persaingan saya masih belum tahu. Tetapi kalau saya lihat dari uji coba melawan Perseta yang digelar beberapa waktu lalu, saya berharap anak-anak bisa menunjukkan penampilan terbaik  di Piala Suratin,” ujar Doni.

Doni selalu menekankan kepada pemainnya jangan sekali-kali meremehkan lawan. Menurutnya, kekuatan lawan pesaing Arema U-17 bisa dibilang merata. Apalagi, lawan tentu memiliki motivasi lebih untuk bisa mengalahkan Arema U-17.

“Setiap tim yang melawan Arema tentu memiliki motivasi besar. Hanya, kami juga tidak kalah semangat untuk memenangi pertandingan,” katanya.

Arema U-17 memiliki catatan manis dalam perhelatan Piala Suratin, pada 2016 lalu mereka pernah menorehkan gelar juara Piala Suratin saat di partai final berhasil mengalahkan Persimuba Musi, Banyuasin dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang diadakan di Stadion Bea Cukai, Jakarta.(YK)

 PAPUANEWS.ID

Forkompimda Provinsi Papua dan Tokoh Gereja Mengadakan Pertemuan Di Rumah Negara Jayapura

Foto: Saat Pertemuan di Ruang Rumah Negara 20 Mei 2017
Jayapura - Frokompimda Provinsi Papua dan Tokoh Gereja mengadakan rapat bersama menyikapi kondisi terkait keamanan di kota Jayapura Papua.Sebelumnya, beberapa hari terakhir ini korban berjatuhan di Papua tanpa sebab.

Sejak tanggal 30 Maret 2017, sejumlah kekerasan terjadi di Kota Jayapura. Lima orang telah meninggal akibat aksi-aksi kekerasan ini hingga terakhir, jum’at 19 Mei 2017 menemukan jenazah seorang perempuan asal Ambon yang berprofesi sebagai penjual Bakso. Pada sore menyusul dengan aksi penyisiran oleh kepolisian daerah Polda Papua di sekitar Perumnas III Waena, tepatnya di depan depot pemotongan kayu (sawmill) hingga seorang ditembak mati.

Menyikapi situasi keamanan di Jayapura dan sekitarnya, Gubernur Papua Memimpin
rapat pada hari Sabtu 20 Mei 2017 jam 17:00 s/d di rumah negara kota Jayapura.

Pada pertemuan Frokompimda Provinsi Papua ini dihadiri oleh Kapolda Papua, Pandam, pimpinan Gereja-gereja di tanah Papua, Tokoh Intelektual,Tokoh Adat, dan Anggota DPRP. Dari berbagai pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan tersebut telah menghasilkan beberpa poin penting atas situasi keamanan di tanah Papua khususnya di kota Jayapura, diantaranya:

1.Proses penegakan hukum harus ditegakan dan diwujudkan ditanah Papua ;
2. Patroli dirutinitaskan disetiap sudut kota Jayapura
3. Tindakan polisi tdk harus diskriminatif dlm proses penegakan hukum di Tanah Papua
4. Toko Miras/minuman keras harus dibasmi/tutup dan dihukum dgn cabut ijin
5. Kapolda meminta kerjasama antara Pimpinan Agama dan tokoh masyarakat. TNI akan selalu  dukung polisi dalam penegakan hukum
6. Pak Gubernur akan panggil Bupati dan Walikota di Tanah Papua untuk membicarakan hal ini
7.Pak Gubernur akan undang semua pemimpin paguyuban di Tanah Papua untuk minimize perluasan  potensi konflik antar suku/agama
8. Sukseskan Pilgub 2018. Selain poin-poin yang dihasilkan dan disepakati bersama diatas, Kapolda Papua menegaskan akan membuat jumpa pers terkait semua rentetan kekerasan yang sudah terjadi dalam waktu dekat.

Mari kita mendukung semua proses ini dalam Doa agar Tuhan Yesus indahkan semuanya tegas Samuel Tabuni yang juga salah satu yang mengiktuti rapat tersebut. Kami mengharaokan agar semua komitmen yang dibuat dalam pertemuan ini terealisasi agar tidak ada lagi korban berjatuhan diatas tanah Papua, tegasnya.

Posted by: Otis Tabuni
Copyright ©........ "WA Group. Sprit of Nduga, "

Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/05/forkompimda-provinsi-papua-dan-tokoh.html

Perempuan Nabire Pamerkan Hasil Kerajinan di Buleleng Bali

 Nabire - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nabire memfasilitasi puluhan perempuan Papua asal Nabire untuk memamerkan hasil kerajinan pada ajang Buleleng EXPO Tahun 2017 yang berlangsung 17-21 Mei 2017 di Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali.
 
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Nabire, Yufinia Mote (tengah) bersama sejumlah perempuan dari Nabire pada ajang Buleleng EXPO Tahun 2017 di Provinsi Bali – Jubi/ist.

Nabire, Jubi - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nabire memfasilitasi puluhan perempuan Papua asal Nabire untuk memamerkan hasil kerajinan pada ajang Buleleng EXPO Tahun 2017 yang berlangsung 17-21 Mei 2017 di Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali.

“Promosi hasil karya perempuan kabupaten ini dilakukan atas kerja sama kami dengan  Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nabire, Yufinia Mote Douw via ponsel, Jumat (19/5/2017).

Yufinia menjelaskan selain memamerkan hasil karya perempuan pihaknya juga mempromosikan potensi pariwisata di Nabire seperti Hiu Paus dan lainnya.

“Ini adalah peluang yang kami manfaatkan agar hasil karya perempuan Nabire bisa dikenal sehingga pada saatnya akan banyak permintaan apabila hasil karyanya dinilai baik,” katanya.

Dijelaskan, tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada intinya berusaha meningkatkan kualitas hidup perempuan, perlindungan perempuan, kualitas keluarga, sistem data gender dan anak, pemenuhan hak anak, dan perlindungan khusus anak.

“Kami terus berusaha meningkatkan kualitas keluarga dan kualitas hidup perempuan dari segi ekonomi. Salah satu caranya yang dilakukan adalah hasil produksi, hasil karya perempuan harus bisa dipasarkan secara maksimal,” jelasnya.

Untuk itu Yufinia terus berupaya memperluas jangkauan pemasaran dan peningkatan kualitas hasil karya perempuan di kabupaten tersebut.(*) JUBI

‘Kami siap’: mengapa kemerdekaan Papua bukan sekadar mimpi

"Saya ingin melihat mereka tersenyum, menari, bermain musik dan menikmati hidup mereka. Itu tujuan saya. Saya ingin melihat masyarakat saya bersatu dengan keluarga-keluarga mereka di pengasingan. Saya ingin mereka melihat kelahiran sebuah negeri baru yang penuh cinta dan kebahagiaan. Saya ingin kami mendirikan pemerintahan yang baik yang menghormati hak-hak setiap manusia untuk hidup dan menikmati alamnya serta keindahan bumi ini. Saya ingin melihat West Papua sebagai sebuah burung cenderawasih yang terbang bebas," Benny Wenda.

Penangkapan dalam aksi KNPB mendukung ULMWP di MSG, di depan Universitas Cenderawasi Perumnas III, Waena, 2 Mei 2016 - Jubi/Zely Ariane

Bagaimana sebuah negara West Papua merdeka itu? Benny Wenda dan Rex Rumakiek, dua tokoh Papua Merdeka dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) memaparkan visi mereka mengenai sebuah negeri yang baru.

Benny Wenda (BW): Saya sudah terlibat berjuang sejakkecil. Saya lihat apa yang terjadi di kampung tempat saya tumbuh dewasa, dan sejak saat itu saya mendedikasikan hidup saya untuk berjuang demi kemerdekaan rakyat West Papua.

Rex Rumakiek (RR): Saya ini mantan gerilyawan. Ketika tiba di Australia, saya mendapatkan Master pada studi Politik dan Administrasi Publik, yang saat ini membantu kerja-kerja yang sedang kami lakukan ini.

Baca Selengkapnya di :  JUBI

Bupati Isaias apresiasi pelaksanaan UN SD berjalan lancar

Bupati Nabire Isaias Douw mengapresiasi pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Nabire yang sudah berlangsung lacar, baik dan aman beberapa waktu lalu.
Bupati Nabire, Isaias Douw di ruang kerjanya, Jumat (19/5/2017) – Jubi/Titus Ruban. Jumat 19/5/17
Nabire, Jubi - Bupati Nabire Isaias Douw mengapresiasi pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Nabire yang sudah berlangsung lacar, baik dan aman beberapa waktu lalu.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada kepada para guru SD, para kepala sekolah, panitia sampai kepala dinas pendidikan,” katanya akhir pekan lalu.

Isaias mengaku sudah mendapat laporan dari Kepala Dinas Pendidikan, bahwa proses ujian sudah berjalan lancer, tinggal di laporkan ke provinsi.

“Pendidikan adalah kunci utama untuk kemajuan sebuah daerah, bangsa dan Negara. Karena itu, orang tua, pemerintah dan masyarakat umum diharapkan tetap mendukung dan memastikan kelancaran proses pendidikan di semua tingkat di Kabupaten Nabire,” harapnya.

Isaias mengingatkan pendidikan tidak hanya tanggung jawab  sekolah atau pemerintah, tetapi semua pihak. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat terutama orang tua untuk mendukung agar ke depan proses pendidikan di Nabire tetap aman dan ditingkatkan.

“Orang tua harus memastikan anaknya sekolah dengan baik. Pendidikan harus dimulai dari rumah. Anak-anaknya harus diantar. Saya lihat, banyak orang Papua punya kendaraan tetapi jarang antar anaknya ke sekolah,” katanya.

Bupati mengingatkan mengantar anak ke sedkolah itu merupakan salah satu dukungan orang tua kepada anak. “Anak akan belajar dengan baik kalau orang tua tunjukkan perhatiannya, jadi, jangan hanya kasih uang dan biarkan anak jalan sendiri ke sekolah,” katanya

Isaias menekankan anak muda memiliki tantangan yang lebih besar ke depannya. Untuk itu anak-anak Nabire harus bersekolah dengan baik agar dapat mengatasi persaingan dan tantangan zaman. (*)  JUBI



Nyala Lilin dan Suara Warga Papua untuk Ahok

Foto: Ratusan warga menyuarakan bebaskan Ahok (Wilpert-detikcom)

Jayapura - Ratusan warga kota Jayapura, Papua berkumpul di pusat kota Jayapura, tepatnya di Taman Imbi untuk menyuarakan bebaskan Ahok dan penyalaan 1.000 lilin untuk Ahok. Hingga saat ini sudah ratusan lilin berwarna merah putih yang dibakar.

"Warna merah putih ini bermakna untuk negara dan bangsa, sesuai dengan warna bendera Bangsa Indonesia," kata Sekretaris Forum Umat Kristen Papua Pdt Jimmy Koirewaoa, di Taman Imbi Jayapura, Rabu (10/5/2017).

Jimmy mengatakan, kenapa warga Papua peduli dengan Ahok, karena dia adalah tokoh teladan, pemimpin antikorupsi, membela orang miskin dan benar-benar membangun Jakarta.

"Kami orang Papua memiliki hati nurani murni untuk bangsa ini, Ahok adalah korban," katanya.

Nyala Lilin dan Suara Warga Papua untuk Ahok Foto: Ratusan warga menyuarakan bebaskan Ahok (Wilpert-detikcom)


"Kami ada di sini mengungkapkan isi hati nurani kami untuk minta bebaskan Ahok, sebab jika tidak akan memicu terjadinya disintegrasi bangsa," tegasnya.

Sekretaris Forum Umat Kristen Papua, Pdt. Jimmy Koirewaoa itu meminta pemerintah dan presiden Jokowi harus menegakkan azas Bhinneka tunggal ika di Indonesia, jangan ada diskriminasi di bangsa ini.

"Meski kaum minoritas tetapi kami juga punya andil dalam pembangunan bangsa ini," ujar Jimmy.

Sementara itu Pdt Jhon Baransano mengatakan, lilin ini memberikan kesan damai, di Papua adalah tanah damai.

"Kita warga Jayapura adalah pendudukan pluralisme. Di kota ini tidak pernah bedakan suku, agama tetapi kita hidup damai dan tidak pernah membedakan kelompok minoritas," ucap Jhon.

"Kami dari ujung timur Indonesia sangat simpati dengan Ahok. Dia harus di bebaskan, proses demokrasi sedang dibungkam dan pergerakan radikalisme sedang bertumbuh yang menjadikan bangsa ini tidak nyaman," tambahnya.

(rvk/try)  detikcom 

Penikaman Dua Warga di Paniai, Bukti Aparat Memihak Warga Melayu

Salah satu korban yang ditikam anggota TNI saat mendapat perawatan di RS Madi, 1/5/2017. (IST - SP)
JAYAPURA — “Kami biasa heran kalau ada persoalan antara orang pendatang (Melayu) dan warga asli Papua, aparat keamanan justru hanya mau mengamankan suku Melayu, meskipun sudah salah. Kejadian penikaman dua warga sipil di Paniai, itu bukti bahwa aparat memihak warga Melayu.”

Demikian penilaian dari Hanok Herison Pigai, direktur Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat (Yapkema) Paniai, menyikapi kasus penikaman oleh dua prajurit dari Pos Timsus 753 Argaviratama Nabire di Uwibutu, Kabupaten Paniai, Papua, Senin (1/5/2017) lalu.

Dalam siaran pers yang diterima media ini, ia berharap, aparat keamanan harus profesional dalam semua persoalan. “Karena kalau persoalan sudah menyangkut dengan orang Papua, prosedur dan profesionalisme tidak berlaku. Aparat hanya menjadi anjing galak yang siap menerkam dan memihak pedagang yang nota benenya adalah suku Melayu. Dan suku-suku asli dianggap bukan manusia, apa maksudnya ini?”

Pengalaman selama ini di Paniai, kata Hanok, aparat yang bertugas di sana hanya mau mengamankan warga Melayu. “Ketika ada persoalan antara orang Melayu dan warga asli Papua, apakah tidak perlu diselesaikan secara prosedural? Aparat keamanan perlu mengedepankan nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Hanok, “Kami sangat tidak bisa menerima tindakan semacam ini, memotong manusia seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan. Ini hanya masalah sepeleh yang tentunya sebagai aparat yang terpelajar bisa menengahi antara kedua belah pihak untuk diselesaikan, bukan dengan cara brutal bawa pisau, sangkur, parang dan senjata untuk tikam bahkan bunuh salah satu pihak. Aparat semacam apa ini? Ini kejadian terulang kesekian kalinya dari berbagai peristiwa berdarah yang terus terjadi di Tanah Papua.”

Ia juga minta Danyon 753/AVT Nabire segera bertindak tegas, memecat dan menghukum kedua prajurit yang melakukan kekerasan tersebut. (Baca juga: )

“Berikan efek jera kepada siapa saja yang melakukan tindak kekerasan di atas Tanah Papua. Kami mohon tunjukkan kewibawaan negara di atas tanah ini. Kami sedang berduka dengan pembunuhan 4 orang muda yang tertembak dan ratusan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa Paniai Berdarah 8 Desember 2014, yang hingga kini pelakunya belum diadili,” ungkapnya.

Penegasan sama diungkapkan John NR Gobai, ketua Dewan Adat Paniai yang juga sekretaris Dewan Adat Papua (DAP). “Saya minta tarik pasukan yang tidak punya tupoksi jelas dari Paniai. Seperti pos Timsus 753/AVT, Kopassus.”

Dalam siaran pers ke media ini, Kamis (4/5/2017) sore, John menyatakan, dari laporan kronologi kejadian yang diterima, tak ada alasan kuat bagi oknum tentara tersebut melakukan tindakan penikaman terhadap Yustinus Degei (32) dan Yosia Degei (27), yang hendak membeli rinso. (Baca juga: )

“Kapolres Paniai dan Pabung Kodim Paniai di Enarotali harus segera menjelaskan kasus ini dan memproses anggota yang terlibat dalam penikaman dua warga sipil.”

Lanjut John, “Pangdam dan Kapolda Papua segera usut kasus ini. Kami tidak mau ada kasus kekerasan, jangan tambah korban di Paniai.”

Diberitakan media ini sebelumnya, penikaman tersebut terjadi di depan kios yang terletak bersebelahan dengan Gereja Kingmi Papua Jemaat Nafiri Uwibutu. Korban saat itu hendak membeli sabun rinso di kios yang ada di pertigaan jalan raya Paniai-Nabire, tetapi karena pemilik kios sibuk dengan urusannya, keduanya keluar. Saat keluar, pemilik kios muncul dari belakang. Si pemilik kios menduga dua pemuda tadi mencuri barang.

Sontak saja terjadi adu mulut karena korban mengaku tidak curi barang. Si pemilik tetap menuduh mereka mencuri sabun rinso. Tak lama kemudian pemilik kios memanggil aparat yang ada dekat dengan TKP yaitu pos Timsus 753/AVT. Karena masih ribut datang orang yang diduga anggota aparat, lalu terjadi adu jotos hingga menikam kedua pemuda.

  SUARAPAPUA.com

Keragaman Bahasa Daerah Papua Harus Diselamatkan

Abdul Haris M. Ali
Waisai  –  Keragaman bahasa merupakan jati diri bangsa Indonesia yang dibangun atas berbagai etnis dan budaya. Keragaman bahasa milik suku-suku asli Papua harus diselamatkan.

Hal ini ditegaskan Kepala Subdirektorat Daerah 1A, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Arsip Nasional Republik Indonesia, Abdul Haris M. Ali, belum lama ini.

“Bahasa merupakan jati diri bangsa, makanya diatur dalam Pasal 3 huruf g, Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. Disitu tercantum bahasa merupakan aset yang harus diselamatkan. Salah satunya adalah bahasa suku-suku Papua, yang saya cukup yakin jumlahnya sangat banyak.

Terlebih yang di pedalaman-pedalaman atau di pelosok-pelosok Papua,” ujarnya saat berada di Raja Ampat.

Menurutnya, salah satu yang dapat dilakukan adalah menemukan dan menyimpan bukti tertulis keberadaan bahasa yang dimaksud. Dicontohkan, seperti dari tokoh adat, kepala suku, ataupun masyarakat asli yang masih menggunakannya.

“Kami masukkan dalam kategori arsip sejarah lisan. Dengan porgram kerja, Penyelamatan aset arsip nasional. Dan saat diturunkan dalam program kerja di daerah, menjadi penelusuran arsip-arsip tentang bahasa,” terangnya.

Ditambahkan, setelah disimpan dan didata dalam arsip nasional, bahasa asli suku-suku di Papua pun dapat dipublikasikan. “Keberadaan keragaman bahasa ini, dapat dijadikan aset bidang sosial budaya Papua. Bukan hanya disimpan, tapi juga harus dijadikan informasi. Ini kekayaan intelektual masyarakat Papua dalam bidang sosial budaya,” paparnya. (mp-22)

 Mediapapua.com

Acara Pelepasan Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Waghete, Kabupaten Deiyai

Deiyai - Sebanyak 105 orang siswa/i kelas XII SMA Negeri 2 Waghete, Tigi, kabupaten Deiyai Papua, menggelar acara perpisahan di SMA Negeri 2 Deiyai, kamis (04/05).


Acara ini turut dihadiri oleh Notopia Pakage S.Pd, mewakili Kepala Dinas Pengembangan Informal Menengah, Dinas Pendidikan & Pengajaran kabupaten Deiyai, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Waghete Tigi, Deiyai, Martinus Pigome S.Sos, para guru, siswa/i SMA Negeri 2 Waghete Deiyai dan tamu undangan.

Dalam kata sambutannya, Notopia Pakae mengucapka terima kasih kepada para pendidik di SMA Negeri 2 Waghete yang telah membina dan turut mencerdaskan anak-anak SMA Negeri 2 hingga meraih kelulusan tahun ini.

Lebih lanjut, Notopia Pakage berharap kepada para siswa kelas XII yang telah lulus agar terus melanjutkan kesuksesan dengan terus mengejar mimpi dan cita-cita melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 2, Martinus Pigome S.Sos dalam sambutannya memohon maaf kepada para siswa kelas XII yang sebentar lagi akan kembali ke orang tua. Jika selama 3 tahun mengikuti pendidikan di SMA Negeri 2 Waghete ada kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dilakukan pihak sekolah, mohon dimaafkan dan dimaklumi.

Senada dengan Notopia Pakage S.Pd, Martinus Pigome berharap para siswanya yang telah lulus agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih baik lagi dan semoga berguna bagi keluarga, dan sesama.

Pengumuman kelulusan untuk SMA Negeri 2 Waghete, Tigi, kabupaten Deiyai tahun 2017, berhasil meluluskan semua siswa kelas XII yang berjumlah 105 orang siswa dengan hasil yang cukup memuaskan.

[Nabire.Net/Wakeikagoo]

Kecelakaan Transportasi di DOGIYAI, PAPUA

 
Keluarga Korban Saat memeluk korbanya Foto : YG/KM
Dogiyai - Informasi Awal Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana Kecelakaan Transportasi yang terjadi di 1 kecamatan, yaitu Dogiyai, DOGIYAI, PAPUA pada tanggal 02-05-2017.

Sebanyak 9 orang meninggal akibat truk pengangkut pasir terbalik di Kabupaten Dogiai, Papua, Selasa 2 Mei 2017. Seorang sopir M. Anshori (31) dan sembilan pelajar itu tewas setelah bus bermuatan pasir dalam perjalanan dari Kampung Kimupugi menuju Egubutu tak kuat menanjak dan terbalik. Korban yang meninggal yaitu Selvina Edowai (10), Laurence Auwe (8), Simon Pigome (10), Elevina Dimi (10), Yohanes Dimi (10), Nando Anouw (12), Alfrida Pekei (8), Rita Auwe (11), Paulina Dimi (11). Korban luka berat/rawat inap 3 orang di RSUD Madi : Agustina Dimi, Yohanes Pekei, Oktovina Dimi

Dalam data awal yang diperoleh dari dinas kesehatan setempat berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait maka jumlah korban yang dapat diinformasikan adalah sebanyak 0 Orang, terdiri dari 0 orang meninggal, 0 orang hilang, 0 Luka Berat/Rawat Inap , 0 Luka Ringan/Rawat Jalan dan 0 Orang pengungsi.
  
Selasa Siang (02/5/2017), pukul 13.00 WIT Terjadi kecelakaan maut di Jalan baru Tetode samping kantor Polsek Moanemani. Peristiwa kecelakaan maut itu menelan korban 9 orang dan tiga orang mengalami luka berat.

Kecelakaan tunggal tersebut, berawal ketika truk yang dikemudikan Ansori warga Jawa, meluncur dari arah ekemanida menuju kampung Egebutu,Distrik Dogiyai dengan kecepatan sedang dengan membawa muatan pasir dan ditumpangi belasan anak sekolah dasar (SD) Egebutu.

Berdasarkan kronologis yang dihimpun media ini,truk yang mengendarai dengan sopir bernama Ansori bermuatan pasir pembangunan Gereja Khatolik St. Petrus Egebutu,Distrik Dogiyai hendak mengikuti  Jalan Baru disamping Polsek Kamu dan diduga muatanya lebih hingga truk mengundur kebelakang.

Berikut Nama-nama korban Kecelakaan Maut. 

1. Nando Anouw (12)
 2. Selpina Edowai (8)
 3. Simon Pigome (9)
4. Yohanes Dimi (10)
5. Novela Dimi (8)
6. Laurens Auwe (10)
 7. Rita Auwe (8)
8. Paulina Dimi (9)
9. Alfrida Pekei (10)

Sementara itu, tiga orang yang mengalami luka berat dibawah ke RSUD Madi,Pania.tiga orang yang mengalami luka berat diantaranya: 

10. Agustina Dimi
11. Yohanes Pekei
12. Oktovina Dimi

http://beritahangat157.blogspot.com
Pewarta : MP

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger