Samapah di Kab. Nabire |
Oleh: Nikolas beto anouw. Akhir-akhir ini, jika kita amati di kota Nabire ini, banyak tumpukan sampah entah itu sampah organic maupun non organic yang tidak seharusnya berda di tempat itu dan membuang sampah pada sembarangan tempat tampa mempertimbangkan sampah itu berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Ketika saya mengamati banyak sampah yang bertumpukan baik itu di tempat sampah maupun bukan ditempat sampahnya. Yang paling dominan dibagian Pasar Karang, di Pasar Oyehe, kota baru Jl.Pepera dan di tempat yang lainnya kemudian pantai-pantai yang ada di Nabire ini yang seharusnya orang menggunakan untuk rekreasi, oleh sebab itu mestinya jaga kebersihan dan keindahan tetapi, sudah berhamburan dengan sampah (kotor) dan kali-kali yang seharusnya orang melestarikan dan menjaga kebersihan, malahan di jadikan tempat sampah. Ini memang hal sepele tetapi susah untuk menanganinya oleh karena itu mengapa Pemerintah khususnya Dinas Kebersihan kurang memperhatikan sampah-sampah ini? Atau sampah ini tidak di kelola menjadi pupuk buatan? Jika dilakukan seperti itu berfungsi juga dan 70% dapat mengatasi masalah persampahan. Oleh sebab itu jika bisa saran saya pemerintahan membuat produk sampah?
Fenomena persampahan tampaknya bukan hal yang sederhana, karena sepanjang
ada kehidupan manusia permasalahan tersebut akan selalu timbul. Hal ini disebabkan karena Pertambahan penduduk yang disertai dengan tingginya arus urbanisasi ke perkotaan telah menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang harus dikelola setiap hari.
Oleh karena itu, Jika sampah ini di biarkan begitu saja, Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. sampah juga dapat mengundang nyamuk sehingga orang bisa menderita penyakit malaria dan juga bau sampah yang menjijikan itu tidak enak dicium oleh manusia. Jika kota Nabire ini seperti begitu saja, apa tanggapan dari orang-orang yang datang dari luar papua bahkan luar Indonesia seperti turis? Pastinya mereka menceritakan keadan disini.
Sampah-sampah yang ada di kota Nabire ini yang membuang masyarakat dan akibatnya juga kembali kepada manusia dan merugikan tubuh manusia sendiri. Oleh sebab itu mengapa pemerintah tidak peduli dengan sampah-sampah ini? Dikota Nabire ini, jarang saya melihat truk yang mengangkat sampah kemudian membuang di tempat yang aman. Apa perasaan pemerintah terhadap masyarakat yang sedang bangun-tidur diatas sampah yang sangat menjijkan?
Hal ini pemerintah harus menanganinya dan kita sebagai masyarakat juga perlu perhatikan dan membuang pada tempatnya. Kondisi kesehatan pada warga masyarakat di Nabire sangat buruk sampai sekarang Rumah Sakit umun Kabupaten Nabire sudah penuh dengan pasien saja. Hal ini salah satu penyebabnya dari sampah.
Jangan membiarkan sampah membudaki kita. Alangka indanya jika kita membuang sampah pada tempat sampahnya. apabila kesadaran masyarakat tidak dibangun dari sekarang, kurang lebih 5 tahun kedepan entah apa jadinya. Hal tersebut mengingat kita bahwa keberhasilan penanganan sampah sangat ditentukan oleh ”niat kesungguhan masyarakat” yang inisiatif peduli akan sampah untuk menanganinya agar dapat menurun tumpukan-tumpukan sampa di kota Nabire ini.
. Oleh karena itu sebagai masyarakat Nabire, mari kitong bersama-sama menciptakan Nabire yang baru dan jauhi sampah dari kita demi masa depan tanah yang tercintah ini(Papua). Kita Pasti Bisa !
Penulis adalah Mahasiswa USB YPKP
Bandung – Jawa Barat
0 komentar:
Post a Comment