MILITER INDONESIA MELAKUKAN PENEMBAKAN TERHADAP RAKYAT SIPIL PAPUA (FOTO: ILST/DOK. UMAGINEWS.COM) |
Yogyakarta - Semakin terdengar
penderitaan di atas tanah Papua semakin pula terdengar Penumpahan darah di
setiap daerah-daerah, perkotaan maupun di kawasan Negara NKRI. Kedengaran
kalimat ini membuat suatu tindakan kriminal di dalam masyarakat sosial. Dan
juga membuat suatu kejutan yang terpuruk dalam setiap insan manusia.
Dengan keberadaan
ketidakadilan seperti hal ini, maka suatu kelak nantinya akan terdengar
penumpahan darah diberbagai tempat tertentu, entah kapan dan dimana tempatnya.
Tentunya kita akan bertanya-tanya bahwa situasi ini sangat tidak baik (tidak mendukung).
Kadanga-kadang kita sering mendengarkan bahwa banyak tindakan kriminal yang
dilakukan oleh pihak yang tidak ketahaui oleh orang. Pasti kita akan bertanya
siapa pelakunya? Ketika kita tidak mengetahui pelaku terebut pasti kita akan
takut untuk melakukan aktivatas diluar dari rumah baik untuk berjalan-jalan
atau pergi bertamsya di pantai atau pergi berolah raga dirumah teman. Dengan
adanya perasaan takut, tentunya semua kegiatan yang telah kita rencanakan akan
gagal untuk menjalankannya.
Dengan demikian, sama hal
dengan situasi masyarakat Papua saat ini. Banyak pelaku-pelaku yang membuat
tindakan kriminal terhadap masyarakat Papua. Tujuannya ialah ingin merebut dan
merampas seluruh kekayaan alam Papua dan bahkan melakukan suatu tindakan yang
tidak wajar yakni membunuh masyarakat papua. Dengan adanya situasi seperti ini
kita bisa perkirakan bahwa masyarakat Papua akan habis dalam jangka waktu pendek
dan tentunya diperkirakan dalam tahun 2030 masyarakat Papua akan habis.
Semakin habisnya Tanah
Adat Papua semakian pula kehilangan Ras Melanesia yakni Ras Papua. Aku sangat kecewa jika terjadi dan melihat
hal ini. Aku sebagai Putra Tanah Papua (PTP) selalu menangis diatas tanah Papua.
Melihat kejadian yang brutal ini, tindakan kriminal yang sangat tinggi, terjadi
pembunuhan dimana-mana, angka kematian sangat tinggi, kemiskinan semakin
merajalelah, pendidikannya terbatas, fasilitas kesehatan tidak lengkap,
kelengkapan kebutuhan ekonomi sangat minim, terjadi pemerkosaan dimana-mana dan
tingkat politik yang sangat tinggi.
Penulis: (Tamatan 2012 dari SMA Adhi Luhur Nabire-Papua)
0 komentar:
Post a Comment