|
kompilik puncak jaya foto By google |
JAKARTA
(Suara Karya): Prajurit TNI dari Batalion 753/AVT Nabire, Pratu Laode
Alwi, tewas ditembak orang tak dikenal di Puncak Jaya, Jayapura, Papua.
Selain itu, dua warga sipil juga mengalami luka terkena serpihan peluru.
Pratu Laode Alwi sempat dievakuasi ke RS Tentara Marthen Indey,
Jayapura. Dia mengalami kritis setelah ditembak di bagian kepala dan
tangan, sedangkan senjata organik atau senapan jenis SS-1 milik korban
dilaporkan hilang akibat insiden tersebut.
Penembakan Pratu Laode terjadi Kamis (8/3) sekitar pukul 10.00 WIT,
tepatnya di depan Toko Cipta Jaya, Kabupaten Puncak Jaya. Saat itu,
Laode Alwi tengah naik kendaraan truk umum menuju posnya di kota lama
Mulia. Tiba-tiba di perjalanan kendaraannya diberondong kelompok
bersenjata hingga menewaskan Pratu Laode.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution,
dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) kelompok bersenjata itu
melepaskan empat tembakan, sedangkan senjata yang digunakan adalah
senjata api jenis FN.
Namun, menurut Saud, dari kelompok mana pelaku penembakan itu belum
diketahui pasti, termasuk motifnya. Kini aparat polisi dibantu TNI masih
terus mengejar pelaku penembakan tersebut.
Sementara dua korban dari sipil, yakni seorang perempuan bernama
Kemerina Muri (60), terkena serpihan di perut kanan dan paha kiri, dan
Akira Tabuni (30) terkena serpihan di pelipis mata sebelah kanan.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Moh Erwin S menyatakan, pihaknya
sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran pelaku
penembakan di Mulia, yang menewaskan Pratu Laode.
"Langkah selanjutnya kita mau cari tahu siapa pelakunya. Saya sudah perintahkan untuk mengejar pelaku," katanya.
Pangdam belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan
terhadap anggota TNI itu. Namun, menurut Erwin, situasi keamanan di
kawasan itu sudah kembali kondusif.
Sementara itu, di Aceh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK)
Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Saifuddin Yunus ditembak orang tak dikenal.
Korban dibawa ke RS TNI AD Lhokseumawe untuk menjalani perawatan.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Komisaris Besar Gustav Leo menuturkan,
insiden itu terjadi Kamis (8/3) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB.
Ketika itu, Saifudin baru tiba di rumahnya dan hendak menutup pagar.
"Tiba-tiba dari jalan muncul pengendara sepeda motor dan pelaku
melepaskan tiga tembakan. Satu tembakan mengenai pinggang," kata Gustav.
Polisi langsung melakukan penyelidikan lokasi penembakan itu dan
memeriksa sejumlah saksi. Namun, kata dia, belum diketahui siapa pelaku
dan motif penembakan tersebut. Polisi juga belum bisa menyampaikan hasil
olah TKP-nya.
"Tidak ditemukan selongsong peluru di lokasi. Tetapi, pelaku menggunakan senjata laras pendek," ujar Gustav.
Gustav menuturkan, korban penembakan di Lhokseumawe ini langsung
menjalani operasi. "Pagi tadi, operasi terhadap korban sukses. Tetapi,
korban masih di RS untuk perawatan lebih lanjut," kata Gustav.
Terkait itu, calon Gubernur Aceh dari Partai Aceh Zaini Abdullah
mengutuk keras penambakan Ketua DPRK Lhokseumawe yang juga kader Partai
Aceh tersebut.
"Saya dengan tegas mengutuk penembakan tersebut," kata Zaini Abdullah
didamping pasangan calon Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf usai
menghadiri penetapan nomor urut kontestan pilkada di Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Aceh di Banda Aceh, Kamis.
Menurut Zaini, Saifuddin Yunus merupakan kader Partai Aceh. Sebelum
ditembak, korban baru menghadiri pertemuan dengan pengurus partai. Ia
mengimbau kader dan simpatisan Partai Aceh tidak terpancing dengan
provokasi murahan. Partai Aceh juga tidak ingin membalas insiden
penembakan tersebut.
"Kami mendesak aparat keamanan mengusut tuntas penembakan Ketua DPRK
Lhokseumawe Saifuddin Yunus sehingga bisa diketahui pelaku dan motif
kejahatannya itu," kata Zaini Abdullah. (Ant/Hanif S)
|
Sumber |
0 komentar:
Post a Comment