"Sekarang dia (jenazah Leiron) sudah berada di rumah orang tuanya di Muliambut, Distrik Mulia, Puncak Jaya. Keluarga menangis saat jenazah tiba di rumah, keluarga juga menyesalkan adanya kejadian ini," ujar Angel Sinaga Pimpinan Redaksi Pacific Pos yang satu kelompok dengan Papua Pos, Minggu (8/4/2012).
Menurutnya, Leiron tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIT, setelah sebelumnya diotopsi di RSU Mulia. Jenazah tiba di rumah keluarga dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.
"Distrik Mulia tidak punya jalan, keluarga juga sulit dihubungi, jadi jenazah diantar setelah dibantu oleh Pemkab untuk bisa sampai di rumah orang tuanya," tutur Angel.
Leiron tewas terkena tembakan di leher kanan dalam insiden penembakan pesawat Trigana Air sekitar pukul 08.21 WIT pagi tadi. Pesawat Trigana Air bernomor registrasi PK-YRF rute Nabire-Puncak Jaya ditembak orang tak dikenal saat mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Selain Leion, empat korban lainnya mengalami luka-luka, yaitu:
1. Beby Astek, kapten pilot (40), terkena serpihan di mata kaki kiri.
2. Yanti (30), kena serpihan di lengan kanan.
3. Papua Korwa (4), terkena serpihan di jari tangan kiri.
4. Willy Resubun (30), Co-pilot terkena serpihan peluru di jari tangan kanan.
(nrl/nrl)
0 komentar:
Post a Comment