Home » , » Mahasiswa Unipa Bentangkan Kejora

Mahasiswa Unipa Bentangkan Kejora


MANOKWARI - Aksi pembentangan bendera Bintang Kejora, Jumat [13/4], mewarnai penolakan seminar sehari Unit Percepatan Pembangunan [UP4B] di Aula kampus Universitas Negeri Papua (Unipa), Manokwari, Papua Barat. Puluhan mahasiswa marah dan kecewa karena menilai waktu kegiatan yang sangat terbatas. Tidak ada personil kepolisian dalam kegiatan tersebut, membuat mahasiswa bertindak semaunya. 

Dua buah bendera Bintang kejora, sempat dibentangkan saat ketua UP4B, Bambang Darmono bersama pejabat Rektor Unipa, meninggalkan ruangan, sekitar pukul 12.00 Wit. Mereka juga sempat berorasi singkat di luar gedung. Kordinator lapangan Komite Nasional Papua Barat wilayah Manokwari, Alex Nekenem menegaskan, UP4B dinilai tidak akan mampu meredam keinginan warga asli Papua untuk merdeka.

“UP4B hanya merupakan program untuk meredam keinginan merdeka bagi seluruh warga asli Papua. Masalah Papua saat ini bukan masalah nasional sehingga tidak lagi butuh proyek pembangunan pemerintah, namun lebih membutuhkan campur tangan internasional,” jelasnya.

Puluhan mahasiswa yang awalnya tertib mengikuti kegiatan tersebut, langsung berang saat pejabat Rektor Unipa, menutup kegiatan tersebut. Mereka merasa waktu yang diberikan dalam kegiatan tersebut tidak mengakomodir semua pertanyaan yang hendak diajukan. Selain itu, mereka juga menilai kegiatan seminar tersebut tidak mengakomodir semua mahasiswa Unipa. Di awal kegiatan, mereka juga sempat berteriak untuk menolak kegiatan tersebut.

Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan penolakan keras terhadap semua kegiatan UP4B yang dianggap tidak akan mensejahterakan masyarakat asli Papua. Spanduk tersebut terlihat jelas di sela-sela kegiatan, depan ruang aula Unipa Manokwari.

Meski sempat didekati sejumlah Akademika kampus, namun mahasiswa tetap bersikeras untuk menolak ajakan tersebut. Mereka enggan ikut terlibat langsung dalam kegiatan yang dinilai hanya sebagai bahan untuk membodohi warga Papua.

Kepala Unit Percepatan Pembangunan, Bambang Darmono pada awal kegiatan mengungkapkan, kerja UP4B adalah untuk mematangkan kegiatan pembangunan yang hingga kini belum selesai. Ia juga siap mengakomodir pihak universitas di semua tanah Papua untuk dilibatkan dalam melengkapi rumus yang sudah disiapkan. Khususnya untuk membangun dunia pendidikan dan kesehatan yang selama ini menjadi kendala utama masyarakat Papua.

Keadaan mulai memanas saat masuk sesi tanya jawab. Beberapa mahasiswa yang sejak awal merasa tidak puas dengan kegiatan tersebut meringsek ke depan dan memprotes kebijakan-kebijakan yang ditawarkan dalam program UP4B. sejumlah kursi dan meja juga sempat ditendang saat itu.
Setelah rombongan Ketua UP4B dan pejabat rector meninggalkan halaman Aula Unipa, mahasiswa pun kembali menggelar orasi di depan Aula. Namun, orasi yang dilakukan oleh beberapa orator itu pun berhenti, setelah kondisi kembali aman.

Tak sampai disitu, aksi protes terhadap kegiatan sosialisasi dan menolak kehadiran UP4B di Manokwari, berlanjut. Mereka juga menyegel semua pintu masuk kampus Unipa dengan cara menebang pohon di depan pagar kampus. Akibatnya, proses perkualiahan yang tengah berjalan pun
dihentikan. Informasi terakhir yang diterima, pihak mahasiswa dan rektorat Unipa, saat ini tengah melakukan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 

[papua pos ]
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger