Mawar Tak Berduri-Dogiyai |
Papua memiliki
banyak keunikan dan keragaman flora dan fauna. Terlebih khusus berbicara
tentang flora atau tumbuh tumbuhan yang begitu melimpah dan terkenal
keunikannya, menjadikan Papua sejuk dan nyaman serta memiliki panorama yang
indah untuk dinikmati.
Ada satu jenis
tumbuhan yang membuat saya terpesona yaitu bunga mawar. Siapa yang tak kenal
bunga mawar, pasti semua orang tahu tumbuhan yang satu ini. Tapi bunga Mawar
yang satu ini agak unik. Kenapa unik ? Bunga Mawar ini disebut “BUNGA MAWAR TAK
BERDURI” karena memang Mawar ini tidak mempunyai duri. Mawar ini mempunyai
kembang agak besar artinya memiliki kuntum bunga yang lebih besar dibandingkan
mawar yang berduri. Dan apabila dia berumbuh menjadi besar mirip seperti pohon,
jadi bisa disebut juga “Pohon Mawar”. Cara perawatannya sederhana yaitu dengan
memangkas sehingga akan keluar tunas batu dan akan menghasilkan kuntum Mawar
yang begitu banyak.
Bunga Mawar ini
terdapat di Papua- khususnya, didaerah pegunungan. Karena Mawar ini hanya bisa
hidup di daerah sub-tropis atau daerah dingin. Salah satunya terdapat di
Kabupaten Dogiyai, lembah moanemani. Bunga Mawar ini tumbuh subut disekirta
rumah Pastor (Pastoral) dan halaman gereja katolik Moanemani.
Sambil
menikmati indahnya Mawar, sayapun singgah di rumah Perantau, tempat tinggal
para Bruder dan Pastor Fransiskan, untuk mencari tahu sejarah atau silsilah
terjadinya tumbuhan Mawar tak berduri. Konon asal mulanya Mawar itu sebenarnya
berduri. Lalu kenapa mawar yang satu ini tidak berduri ? Saya diceritakan oleh
salah saru Bruder yaitu Bruder Yosep Tebay, OFM yang sudah lama bertugas di
daerah lembah Moanemani. Menurut ceritanya, bunga mawa ini terjadi karena, ada
salah seorang Santo FRANSISKUS-ASISI, yang berasal dari Italia-Roma, semasa
mudanya dia dikenal sebagai ketua muda mudi katolik di Asisi. Orang tuanya kaya
raya, dan punya banayk uang. Kehidupan Fransiskus tidak susah. Semua muda mudi
senang dengan Dia. Siang dan malam dia berpesta pora dan
menghamburkan-hamburkan uang bersama dengan teman muda mudinya. Sehingga dia
menjadi orang yang terkenal sebagai pemboros tetapi juga penjahat.
Pada suatu hari
Fransiskus berjalan-jalan di depan greja ‘SANG DAMIANO” (nama gereja). Dia
masuk kedalam gereja dan berdoa. Di depannya ada salib tergantung, lalu dalam
keadaan berdoa, salib itu bicara pada pemuda Fransiskus, Katanya : “Perbaiki
Gereja yang hampir roboh ini. Maksud YESUS “Fransiskus harus perbaiki cara
hidupnya” namun Fransiskus berfikir bahwa betul Gereja ini harus diperbaiki
atau direhab.
Di halaman
gereja itu, penuh bunga mawar, waktu dia rehab atau perbaiki gedung gereja itu,
sejenak dia mengingat kembali segala peristiwa, kenakalan remaja yang dia
perbuat selama dia hidup, bagaikan semasa mudanya dikasetkan lalu diputar
kembali. Fransiskus merasa menyesal dan sedih seklai. Lalu Fransiskus membuka
pakaian yang dia pakai sampai dia telanjang, tidak berpakaian lagi. Lalu dia
pergi ke halaman gereja persis di taman bunga yang penuh dengan tumbuhan mawar
berduri. Dia lalu berguling-guling di atas tumbuhan bunga-bunga mawar yang ada
disitu. Semua duri yang ada pada bunga mawar tersebut masuk ke dalam tubuh
Fransiskus-kemudian menjadi tumbuhan Mawar tak berduri hingga sekarang.
Fransiskus-Asisi
akhirnya bertobat dan menjadi Santo, yang kemudia semangat/spiritual hidupnya
melahirkan komunitas Fransiskan. Ia juga kemudian dikenal sebagai pendiri Ordo
OFM. Demikian cerita tentang cikal bakal bunga mawar tak burduri terjadi.
Apabila Anda tertarik dengan BUNGA MAWAR TAK BERDURI maka datang dan nikmati
keindahannya di Lembah Moanemani, Dogiyai, Papua. Sekian.
PENULIS : Suripto
Suripto
0 komentar:
Post a Comment