MANOKWARI : Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Ir ML Rumadas,
mengatakan, peralatan peringatan dini tsunami akan dipasang di
daerah-daerah pesisir dan kepulauan di provinsi itu yang berpotensi
tsunami.
Menurut Rumadas, di beberapa daerah kabupaten di Papua Barat telah
dipasang alat peringatan dini tsunami. Namun, alat tersebut ke depan
harus ditambah karena daerah kepulauan dan pesisir yang berpotensi
tsunami di Papua Barat cukup luas.
Daerah pantai yang cukup rawan dan berpenduduk seperti Manokwari, Teluk
Wondama, Teluk Bintuni, sebagian Kabupaten Sorong Selatan, juga
Kepulauan Raja Ampat dan Kota serta Kabupaten Sorong harus dipasangi
alat peringatan dini tsunami karena kawasan itu padat penduduk.
Hal itu dikatakan Rumadas setelah terjadi gempa yang mengguncang
Manokwari, Sabtu (21/4), pukul 10.16 WIT, berkekuatan 6,8 SR pada
kedalaman 10 km di wilayah 88 km tenggaran Manokwari. Lalu gempa
berikutnya pukul 10.24:43 berkekuatan 5,7 SR dengan kedalaman 10 di
wilayah 83 km timur laut Bintuni, dirasakan di seluruh Provinsi Papua
Barat.
Menjawab pertanyaan wartawan, Rumadas mengatakan belum ada laporan
korban tewas atau luka akibat gempa itu. Juga belum ada laporan
kerusakan bangunan yang signifikan.
Khusus di Manokwari, gempa itu sudah dianggap biasa bagi sebagian
warga. Sebab, apabila terlanda gempa, otomatis warga sudah tahu apa yang
harus dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban. Misalnya, harus
segera ke luar rumah langsung mencari dataran tinggi untuk menghindari
tsunami. (Yacob Nauly)
(Suara Karya)
(Suara Karya)
0 komentar:
Post a Comment