Terbentuknya Parlemen Nasional West Papua Sebagai Lanjutan dari New Guinea Raad Pada tanggal 4-5 April 2012, 23 Parlemen Rakyat Daerah mengadakan
Konferensi Nasional West Papua di Jayapura guna membentuk Parlemen
Nasional West Papua. Momen tanggal 4-5 April adalah hari yang sangat
bersejarah bagi rakyat West Papua, dimana
pada tanggal tersebut pertama kalinya rakyat West Papua dibawah
administrasi pemerintah koloni Kerajaan Belanda terbentuk Nieuw Guinea
Raad atau Dewan New Guinea. Dewan New Guinea terbentuk dan akhirnya
menetapkan Bendera nasional West Papua ( Bintang Fajar), Lagu nasional
West Papua ( Hai Tanahku Papua). Simbol Nasional yang ditetapkan ini
telah mendapat surat persetujuan dan ketetapan dari pemerintah koloni
Kerajaan Belanda sebagai symbol nasional West Papua. Dan Pemerintah
Koloni Kerajaan Belandapun menyetujui dalam bentuk surat ketetapan dan
keputusan untuk menaikan Bendera West Papua sejajar dengan Bendera
Pemerintah kerajaan Belanda pada tanggal 1 Desember 1961.
Pada tanggal 4-5 April 2012 New Guinea Raad tahap kedua telah berhasil dibentuk di Jayapura yang, ribuan massa rakyat West Papua dimobilisasi oleh KNPB ke Jayapura untuk mebentuk Parlemen Nasional West Papua. Parlemen Nasional West Papua dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB.
Didalam Parlemen Nasional West Papua
ada terdapat 7 kelompok atau semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu adalah
Fraksi Tabi, Fraksi Saireri, Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi
Mepago, Fraksi Lapago, Fraksi Ha-Anim. Masing-masing Fraksiatau kelompok
tersebut terdapat 40 anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen
Nasional West Papua adalah 280 orang anggota Parlemen Nasional West
Papua.
40 orang anggota Parlemen dari 7 Fraksi tersebut dipilih atau
ditunjuk langsung oleh rakyat di daerah dalam sidang Paripurna Parlemen
Rakyat Daerah pada 23 Parlemen Rakyat Daerah tersebut. Quota 40 orang
anggota Parlemen Nasional tersebut dibagi habis dalam daerah-daerah yang
ada pada 7 Fraksi atau kelompok tersebut.
40 orang dari setiap 7
Fraksi tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada pada Parlemen
Nasional West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen. 7
Fraksi tersebut berhak untuk mendistribusikan anggota pada 4 komisi
tersebut. 4 Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi
Pertahanan dan Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran.
Parlemen Nasional West Papua memiliki Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua
Parlemen Nasional West Papua di usulkan dari 7 Fraksi tersebut dan 280
anggota Parlemen Nasional West Papua dari 7 Fraksi tersebut melakukan
pemilihan. Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua Parlemen Nasional West Papua
dipilih dan ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi tersebut., sehingga Nampak
mewakili unsure perwakilan 7 Fraksi atau kelompok system politik
masyarakat West Papua.
Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua KNPB
terpilih sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh
7 wakil Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut.
Pada saat
bersamaan sebuah Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West
Papua di selenggarakan di jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di
Belandapun telah dilaksanakan Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad (
Dewan Papua ) sebagai langkah Pertama yang di hadiri oleh sejumlah
anggota Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin Kemerdekaan West Papua Mr.
Benny Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan kepada sejumlah
anggota Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional West
Papua dan keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah
koloni Indonesia. Sejumlah anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya
mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dan masalah ini
mereka akan bawah dan dibahas pada Parlemen Kerajaan Belanda.
Parlemen Nasional West Papua yang disingkat PNWP akhirnya menetapkan Mr.
Benny Wenda sebagai Ketua Diplomat international West Papua dan
Jennifer Robinson dari ILWP sebagai Pelapor Khusus West Papua di PBB.
Menurut Rencana Parlemen Nasional dalam waktu dekat akan mengumumkan
deklarasi Parlemen Naisonal West Papua tentang Manifesto Politik rakyat
dan bangsa West Papua.
0 komentar:
Post a Comment