Home » » Ane UP4B meninggalkan Saudara kandungnya D Jakarta

Ane UP4B meninggalkan Saudara kandungnya D Jakarta


Penulis: Marinus Gobaibo
      Mereka masih memiliki tanah,mereka masih memilik kekayaan ternak,kekayaan kebudayan tarian adat, kekayaan tanaman lokal, mereka masih memiliki sepengkal hak ulayat tanah,batas tanah, mereka masih memiliki kehidupan yang sederhana,mereka masih memiliki hasil kekayaan warisan budayanya disebut sebagai warisan leluhurnya.Mereka masih mendapatkan angin segar dari alam O2 maupun CO2, menikmati keindahan gunung yang alami,masih menikmati air minum alami  sumber mata air yang jelas,hujan yang tidak menyebabkan sakit karena tidak mengandung kimia tidak merusak kulit tubuh manusia. Mereka punya adat hukum.  Kehidupan yang lebih polos ini membuat mereka hidup aman dan serba kecukupan alam teratur sedemikan rupa melalui karya pemberian yang Maha Esa.

    Mengapa sepanjang tahun urus mereka di ufuk timur terus. Ini adalah sala satu ungkapan kata hati pengemis kota tua jakarta himbaukan kepada UP4B jakarta. Meskipun evolusi  telah berkembang di dunia. Mereka masih tetap hidup aman dan tentram disana. Semua tawarannya hanyalah mimpi siang tidak pernah membuahkan hasilnya.  Daun hijau UP4B dan Otsus berikanlah kepada kami yang tak punya apa-apa di bumi ini.Kami adalah satu rumpung ras,kulit,rabut dan bahasa dimanaka kesejateraan bagiku. Aku hanya pengemis jalanan.Bebaskan mereka semoga mereka urus diri sendiri dan keluarganya. Daripada diatas tanah mereka di bantai, dibunuh dikianati dari pembangunan negara (UP4B) yang tidak memberdayakan dan menguntungkannya kaum minoritas. Air darah manusia Papua  membentuk sebuah danau. Kayaknya danau  sentani berbentuk lingkaran. Itulah nasif buruk diatas tanah mereka sendiri.

     Sadarkah engkau melihat saudara -mu sendiri. Dia ada jalan kaki.Dia tidak sama sekali makan. Dia tidak sama sekali minum.Dia sedang bawah keleng kosong di kota tua. Dimana tempat tinggal dia. Dimanaka hidup aman bagi dia. Siapakah mereka sebut sebagai  pengemis di kota tua.

      Hiruk pikuknya mereka dapat mengalami setiap hidup. Mereka kurus karena tidak makan. Mereka kurus karena lapar,mereka kurus karena haus. Mereka kotor karena tidak mandi. Dimana kesetaraan hidup. Berkeliaran di bawah soka sumur terminal. Mancari nafka hidup susa di bumi negara berkembang. Ingin sekolah, ingin orang hebat, ingin orang sukses hanyalah khayalan dijalanan.Derita tangisan air mata datan saja di dekat mobil bekas buatan belanda.Harga diri. menjadi jaminannya hidup sepanjang tahun.

      Sejarah historis tidak pernah sembunyi dari kenyataan. Setiap menit,detik jam, kami ada di samping tugu bersejarah. Setiap hari kami berdiri - berdampingan menghomati bendera. Mereka berani mandi hujan. Biarpun  asap polusi mengeluarkan Ozon,kulit kami kering. Itulah nasip hidup kami. Air hujan seperti salju abadi,es batu tetap bertahan derita di bumi ini.Kucuran Air mata pun ikut  jatu bersama dertak -dertuk air hujan. Pendinginan tubuh melebihi 100 % derajat Celcius mengampiri tubuhku. Kedinginan air es hampir mirip dengan melele salju abadi puncak papua
 
     Mereka datang menjenguk si sopir jalanan sepanjang detik. Hormati mereka dengan setulus hati yang lembut penuh dengan manisan pipinya kanannya seperti manisan gula pasir. Biarpun menutupi pintu, kaca mobil,mata menole kesamping kiri atas,bawah,garu dibagian tangan,kepala suda sadarkah engkau. Kami sadar bahwa engkau penghancur dunia. Tanyakan mobilnya dia mengeluarkan apa di bawah kenapotnya. Kami jadilah wahai budak jalanan karena imbasnya saya jadilah korban,kesehatan-ku. Kini merekala sekurity jalanan mencari kehidupan yang merekan inginkan di bumi ini.

    Bapak UP4B mengapa engkau meninggalkan anak kandungku. Setiap hari kami menjaga istana negara. Bapak pergi ke luar negeri, mengelilingi matahari, saya penjaganya. Bintang diatas langit bukan manusia.Pesawat bukan penjagamu. Kata si penjaga istana UP4B ko teman sekarib dengan awan di udara ya. Hanyalah dalam 3 menit menghancurkan awan dan angin di udara. Daun - daun hijau menghabiskan dalam polusi udara yang menghancurkan nafas hidupku dari zat kimia OZOn. Kau punya mobil Pembelian dari daun hijau UP4B menghancurkan saya kulitku,kusm,kasar dan kena flu setiap saat.

    Bapak  mana bagianku kata penjaga sekurity di istana negara,UP4B tidak malu, dia tidak mau,mengusir,cuek,mala menolaknya setiap langka kakimu. Engkau menghamburkan daun - daun hijau diufuk timur,bagi mereka tak suka daun hijau tanaman siri muda itu. Angin pun tidak bergoyang,Cuaca alam pun mendungan kaya detik -detik hampir jatunya air hujan deras. Menjadikan lumuran darah di balik penggemburan dedaunan hijau pohon gaharu. Hujan,angin,semut pun ikut mengusir saya.Saya hanyalah daun hijau saja. Tawar menawar jangan memboikot aku. Aku malas menahan derita, keringat maupun air mataku. karena aku suda jadi daun  kering tidak berdaya lagi. kata si penjaga istana lagi "Lihatlah saudara, si UP4B, kini dia mengemis kaya saya see". Rencanya memetik daun pucuk di taman imbi disana impian dia kala total.

.................aku maluuuuu.kwakkkk.

Aeee,pepohonan dulunya daun hijau sekali sekarang tetap aja layu?.ah Aku kemana lagi yah. Kata UP4B aku ini suda kena penyakit buaya. Musim panen tidak akn tumbuh bunga. Mereka menolak aku. Padahal suda lama aku menyumbangkan nafas kehidupan bagi tanaman ini. Suda beri pupuk tetap saja laju. Pohon ini tidak ada hara makanan b bagi pertumbuhan . Aku mau tanam tanaman tapi tidak punya tanah. Tanah yang subur pun tidak tumbuh subur lagi. Hasil yang suda tumbuh pun tidak laku ditempat penjulalan,aku malas semuanya sia- sia nie. Aku kembali ketempat habitatku. Lebih baik aku kembali urus rambutku yang sama, satu rumpung, dari pada saudarhku. Dia memutusakan kembali melihat saudaranya daripada dia jadi kuli jalanan di bumi ini. Kapankah uang UP4B memberdayakan bagi masyarkat pegamen jakarta ?

    Ini adalah kisah  hidup pengamen masyarakat jawa di balik penggemburan uang UP4B di tanah Papua. Mereka tidak mengenal nasip baik dan buruk. Mereka hidup optimis dan sederhana biarpun pengemis. UP4B uruslah dirimu dan keluargaku engakau saja belum beres dapurnya. Dari pada urus orang lain sama saja dengan menipu dirimu di dunia dan akhirat.
Tak ada artinya sejarah, adat istiadat, kulit semuanya berbeda ingin sekali menjadikan saudara sepupu di bumi ini. padahal kau dan saya suda beda sekali.
"Sekali lawan sampai menang"
Sumber:
.
hidup butu Perjuangan dan kegagalan bukanlah akhir dari sebuah perjungan

Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger