Home » » Aparat Keamanan di Timika Dinilai Berpihak

Aparat Keamanan di Timika Dinilai Berpihak


Polda Papua diharapkan mengevaluasi anggotanya dalam penanganan masalah (facebook.com)


Jayapura (20/6) --- Pastor John Djonga menilai aparat keamanan yang ditugaskan untuk melerai perang suku di Timika, Papua memihak. Tak hanya itu, aparat berseragam cokelat ini juga diduga terlibat dalam perang suku tersebut. 


Menurutnya, tindakan kepolisian yang digunakan untuk melerai kelompok yang bertikai kurang tepat. Aparat langsung datang berlindung dibalik trucknya di dekat satu kelompok yang juga terlibat dalam perang suku tersebut. Dengan demikian, warga tak senang. “Tindakan ini membuat warga yang perang tidak senang. Akhirnya, mereka mengambil tindakan dengan membakar beberapa mobil milik kepolisian,” kata Pastor Jhon yang baru datang dari Timika kepada wartawan di Abepura, Rabu (20/6).
Selain itu, aparat keamanan juga diduga terlibat dalam perang suku yang terjadi, yakni dengan menembak mati dua warga, pekan lalu. Lagi, lagi tindakan ini membuat warga tak senang. “Warga disana tidak senang, waktu perang, polisi datang, katanya untuk melerai, tapi mereka juga ikut menembak mati sipil,” kata John Djonga.

Bertolak dari tindakan itu, lanjut dia, Kepolisian Daerah Papua harus mengevaluasi anggotanya dalam penanganan masalah. Jika kepolisian selalu mengedepankan kekerasan, bukan tidak mungkin, perang berbalik pada pertikaian warga dan polisi. “Itu harus diantisipasi, sudah ada bukti dimana warga juga membakar mobil polisi. Karena, polisi menembak masyarakat,” ujarnya.

Perang antar kelompok di Timika terjadi sejak pekan kemarin. Dua korban yang ditembak polisi yakni Domin Ongomang (27) terkena tembakan di bahu, dan Adelias Ongomang (22) tertembak di kepala. Keduanya tewas pada Sabtu, 16 Juni 2012, siang. “Meninggal di tempat. Alasan polisi saat itu karena membela diri. Saya kira itu tidak bisa diterima, polisi tidak harus menembak mati, sesuai aturan hanya bisa melumpuhkan,” tuturnya.
Penerima penghargaan Yap Thiam Hien Award 2009 ini mengatakan, kedua korban tewas itu bermula dari baku panah antar dua kelompok di Kwamki Lama, Timika. Tiba-tiba polisi datang dan melerai. Warga yang berperang kabur ke hutan sekitar. Saat itu Domin tidak ikut lari, ia memilih menuju pasukan polisi dan memanah. “Akhirnya, polisi menembak dia, adiknya yang melihat kakaknya tertembak, ingin menolong, ia juga ditembak,” kata John Djonga.

Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat di Timika. “Kedua korban baru diotopsi Selasa kemarin setelah kepolisian meminta keluarga untuk melakukan otopsi. Dari kejadian ini, polisi dinilai memihak,” katanya lagi. Selama kedua mayat kaka beradik ini berada di rumah sakit, mereka (dua) dijaga oleh perempuan dan anak-anak. Tapi juga anak-anak dan perempuan berada di rumah. Sementara, laki-laki di hutan sekitar untuk berperang. “Perempuan semua di rumah, yang berperang pria dewasa dan remaja. Yang jaga mayat di RS, anak-anak dan perempuan. Laki-laki semua di hutan,” ujarnya.

Perang antara kelompok di Timika dipicu oleh persoalan kecil. “Ada seorang wanita, saya lupa namanya, diperkosa lalu dibunuh, keluarga korban tidak menerima itu dan kemudian menyerang warga lain. Perang ini antara kelompok Ilaga, Bioga dari suku Damal,” ujar John Djonga lagi.

Sementara itu, kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua di Jayapura, Ajun Komisaris Besar Polisi Yohanes Nugroho Wicaksono menjelaskan, kepolisian tak memiliki pilihan lain kecuali menembak. “Kita itu diserang, ada beberapa mobil kita dibakar, anggota kita empat terluka dipanah, untuk membela diri, anggota harus menembak,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.

Wicaksono mengatakan, polisi tak memihak dalam perang itu. “Kalau memihak, tidaklah, kita ingin amankan, jumlah mereka itu ada ratusan atau mungkin ribuan, kita sedikit, jadi untuk mencegah tidak terulang lagi perang, memang agak susah, tapi kita terus berupaya menghentikan,” katanya. (Jubi/Musa)


tabloidjubi





Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger