Papua Merdeka Dalam Kelompok Berbeda
Oleh :Phaul Heger
Api perjuangan
yang masih terus menyala ini bukan hanya
di dalam negeri Papua saja tetapi semangat dan perjuangan itu ada diseantero
belahan dunia dimana ada orang-orang dari Papua tinggal.
Arah
perjuangan dari semua kelompok yang ada dan berjuang untuk Papua adalah Papua
Merdeka, lepas dari Indonesia, itu ada adalah tujuan utama dari semua gerakan
yang ada, namun hingga saat ini masih saja jalan menuju kemerdekaan sepenuhnya
itu tidak ada. Yang nampak adalah ambisi organ-organ perjuangan di tiap posisi
dan tempatnya masing-masing.
Tentu
masih segar dam ingatan kita bersama pada
bulan Oktober 2011 dimana berlangsung suatu pertemuan masyarakat Papua yang
selanjutnya dikenal dengan nama Kongres Rakyat Papua III (KRP3). Dari hasil
kongres inilah terbentuk suatu Pemerintahan Transisi Negara Federal Papua Barat
yang lengkap dengan struktur pemerintahannya. Namun kongres ini dianggap tidak
mewakili semua kelompok perjuangan Papua yang ada.
Setelah
Presiden Pemerintahan Transisi yang ditangkap bersama ke-empat rekannya, keluar
sebuah statemen dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menolak dengan
tegas hasil dari Kongres tersebut.
Hingga
saat ini menurut pandangan dan pendapat saya seperti yang saya lihat dan ikuti
serta pelajari, ada beberapa pandangan tentang Papua Merdeka yang belum
se-arah. Artinya tujuan akhir perjuangan Papua, semuanya sama tetapi jalan
untuk menuju tujuan kemerdekaan itu yang berbeda.
Perbedaan tujuan
ini boleh-boleh saja asalkan kita saling menghargai sesama kelompok perjuangan
yan ada. Saling mendukung untuk tujuan akhir yang sama. Untuk lebih cepatnya
kita menggapai kemerdekaan itu.
Rakyat
sudah muak, rakyat sudah bosan, rakyat sudah lama menantikan. Jangan karena
perbedaan pandangan dan organ menjadi penghambat perjuangan Papua merdeka.
Yang paling
nyata yang dapat dilihat saat ini adalah beberapa kelompok yang terbagi didalam
perjuangan ini; adalah sebagai berikut :
- Kelompok Pro Referendum
- Kelompok Pro NRFPB
- Kelompok Netral
Terkait dengan
tiga kelompok yang sudah saya sebutkan diatas, dibawah ini ada sedikit
penjelasan mengenai kelompok-kelompok tersebut.
- Kelompok Pro Referendum
Untuk kelompok yang Pro Referendum, sangat nyata dalam
beberapa aksi yang dilakukan maupun kampanye-kampanye politik yang telah
dilakukan, lebih mendesak agar pemerintah Indonesia dan PBB untuk meninjau
kembali masalah status politik Papua dan agar segera mengadakan Referendum di
Papua. Referendum ini segera digelar dan yang berhak untuk mengambil bagian
dalam referendum ini adalah pribumi Papua. Kelompok pro referendum ini dengan
jelas sekali menolak hasil Kongres dan pemerintahan Transisi yang telah
dibentuk dalam Kongres Rakyat Papua III.
- Kelompok Pro NRFPB
Negara Republik Federal Papua Barat adalah hasil dari
Kongres Rakyat Papua III, yang sudah lengkap dengan struktur pemerintahan yakni
Presiden dan Perdana Menteri, dengan wilayah federal meliputi tujuh (7) suku
besar yang ada di wilayah Papua. Banyak rakyat Papua yang juga mendukung jalannya
pemerintahan ini, namun hingga saat ini belum nampak hasil positif yang lebih
baik hal ini dikarenakan Presiden dan Perdana Menteri serta ketiga (3) rekannya
yang lain masih menjalani penahanan di kepolisian dengan dugaan kasus makar.
- Kelompok Netral
Untuk
kelompok netral ini dapat dilihat dengan sangat nyata dimana semua organ
pergerakan yang ada, hasil-hasil dari semua kelompok perjuangan tetap didukung,
intinya mereka yang berada dalam posisi ini lebih melihat ke hasil akhir, lebih
melihat ke Papua Merdeka tujuan
akhir tersebut. Mereka tidak termasuk dalam kelompok yang menentang ketika ada
kelompok lain yang melakukan suatu tindakan justru mereka ini juga akan ambil
bagian dalam gerakan-gerakan aksi-aksi massa
yang ada. Aksi masa yang berlangsung dan yang akan terus berlanjut. Tujuan utama Papua merdeka menjadi spirit
utama utama untuk ambil bagian didalam perjuangan, ego kelompok tidak dipakai
dalam kelompok ini. Kesadaran dan rsa menghargai akan organ perjuangan yang ada
dan sedang melakukan aksi sangat tinggi
Dari
uraian diatas tentunya kita masing-masing sebagai anak Bangsa Papua wajib untuk
mendukung segala bentuk perjuangan yang ada. Kita jangan terprovokasi oleh
campur tangan pihak lain dalam memanfaatkan situasi kita. Kita jangan terlena
oleh bujukan dan rayuan yang pada akhirnya akan membuat rakyat kita yang semakin
berada dalam penantian yang tiada pasti. Kemudian opini kita tentu berbeda
dalam memandang sebuah persoalan, opini kita tentu tidak akan dapat menyatu
dengan baik jika kita tidak saling menghargai dan mendukung.
Harusnya
kita segera menyatu dalam satu ruang, satu kode komando bersama, jalan terbaik
mana yang kita ambil. Jalan mana yang lebih cepat, kita jangan lagi terbawa
oleh ego perorangan dan ego kelompok yang pada akhirnya membingunkan rakyat
untuk mengikut arah yang mana. Apa yang dilakukan oleh kelompok PRO REFERENDUM
memiliki dasar sejarah yang kuat, kemudian kelompok yang PRO Negara Federal
Papua Barat pun memiliki kaitan dan erat dengan sejarah. Jika keduanya bisa satukan
komitmen untuk mengikuti konsep mana yang lebih dahulu, pasti ada kekuatan baru
untuk perjuangan Papua Merdeka. Jika kita terus bergerak dalam perpecahan maka
lambat laun kita semkain terpecah dan akan semakin membuat simpati rakyat untuk
perjuangan Papua berkurang.
Saran
dari saya adalah, semua organ dan gerakan yang telah ada agar segera tetap
berada pada posisi masing – masing tetapi mengikuti satu komando, silahkan
disesuaikan dan semoga ada satu ruang yang dibuka untuk menggelar dan mencari
solusi bersama. Keputusan dapat diambil dalam pertemuan bersama antara yang pro
Referendum dan yang pro NRFPB. Jangan kita terus membuat rakyat bertanya-tanya,
rakyat jadi semakin bingung mana yang harus diikuti.
Oleh
karena itu melalui tulisan saya yang tidak begitu lengkap dan belum sempurna
ini, mohon maaf jika ada kesalahan kata dan lain sebagainya. Mari kita
sama-sama membangun kesadaran kita, semangat papuaisme, semangat papua
merdeka yang lebih kuat lagi.
Ingat kekuatan kita ada pada persatuan kita.
Bukan
orang lain yang akan memerdekakan kita tetapi kita sendirilah yan harus bangkit
untuk memerdekakan bangsa kita.
0 komentar:
Post a Comment