 |
| Wim Medlama Dan Tinus Yohame (Jubi / Everett) |
Jayapura (7/8) --- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) meminta agar pasukan keamanan untuk tidak menjadi sombong ketika terus mengejar, menangkap dan menginterogasi orang yang tidak tahu apa-apa tanpa prosedur yang berlaku di negeri ini.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara KNPB, Wim R. Metlama. KNPB juga mengutuk keras penangkapan mantan Ketua KNPB, Buchtar Tabuni. Buchtar, sekarang sebagai Ketua Parlemen Nasional Papua Barat (PNWP) dituntut tanpa bukti dan fakta hukum yang tidak jelas.
Metlama menjelaskan bahwa permintaan ini juga terkait dengan adanya penculikan sewenang-wenang dari Doga Tabuni (29 tahun) dan Alex Dagay (25 tahun) oleh aparat keamanan berpakaian preman, Senin (6/8) pukul 15.00 CLT di Perumnas III Waena, Jayapura, Papua , di daerah Asrama Cenderawasih Universitas.
"Kemudian, membawa mereka untuk proses interogasi di bawah jembatan di Jalan Baru keamanan juga meminta mereka untuk berbicara tentang beberapa orang. Yang dalam daftar pencarian polisi.
Mereka bahkan menawarkan kepada korban beberapa fasilitas jika korban mampu menginformasikan di mana orang-orang yang mereka cari, seperti kandang babi dan kios mini, "kata Metlama, didampingi aktivis KNPB, Tinus Yohame, dalam konferensi pers di Abepura , Selasa (7/8).
Metlama juga mendesak pengungkapan penembakan Mako Tabuni, termasuk upaya untuk menangkap Ketua baru dari KNPB, Victor F. Yeimo oleh polisi sebelum sidang Buchtar Tabuni di Pengadilan.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara KNPB, Wim R. Metlama. KNPB juga mengutuk keras penangkapan mantan Ketua KNPB, Buchtar Tabuni. Buchtar, sekarang sebagai Ketua Parlemen Nasional Papua Barat (PNWP) dituntut tanpa bukti dan fakta hukum yang tidak jelas.
Metlama menjelaskan bahwa permintaan ini juga terkait dengan adanya penculikan sewenang-wenang dari Doga Tabuni (29 tahun) dan Alex Dagay (25 tahun) oleh aparat keamanan berpakaian preman, Senin (6/8) pukul 15.00 CLT di Perumnas III Waena, Jayapura, Papua , di daerah Asrama Cenderawasih Universitas.
"Kemudian, membawa mereka untuk proses interogasi di bawah jembatan di Jalan Baru keamanan juga meminta mereka untuk berbicara tentang beberapa orang. Yang dalam daftar pencarian polisi.
Mereka bahkan menawarkan kepada korban beberapa fasilitas jika korban mampu menginformasikan di mana orang-orang yang mereka cari, seperti kandang babi dan kios mini, "kata Metlama, didampingi aktivis KNPB, Tinus Yohame, dalam konferensi pers di Abepura , Selasa (7/8).
Metlama juga mendesak pengungkapan penembakan Mako Tabuni, termasuk upaya untuk menangkap Ketua baru dari KNPB, Victor F. Yeimo oleh polisi sebelum sidang Buchtar Tabuni di Pengadilan.
"Jadi KNPB mendesak polisi untuk menghentikan kebrutalan di luar prosedur hukum terhadap Papua, khususnya aktivis KNPB," katanya. (Jubi / Eveerth)
Sumber: tabloidjubi.com
0 komentar:
Post a Comment