Ketua Terpilih Moury Kogoya, M.Th. (ft Jubi) |
Meski sudah sempat menyatakan akan mundur dan tidak mencalonkan dirinya lagi, namun atas desakan jemaat, Moury Kogoya, M. Th akhirnya maju mencalonkan diri memimpin PGGP wilayah Jayapura untuk kedua kalinya.
“Saya sudah menyatakan diri untuk mundur, mengingat banyak tugas luar yang harus dikerjakan, namun jemaat tetap ingin dan memilih saya sebagai ketua,” ujar Ketua PGGB Wilayah Jayapura, Moury Kogoya, M. Th, kepada Tabloidjubi.com, di Komba Sentani, Kabupaten Jayapura, tempat berlansungnya kegiatan selama dua hari, Minggu (15/9).
Moury Kogoya, yang juga Sekertaris Umum Badan Pelayanan Pusat (BPP) PGGB Papua ini menjelaskan, bahwa karena jemaat yang memilih dan ini adalah sebuah pelayanan, sehingga ia mengambil tanggungjawab tersebut. “Selain itu, saya juga Pembantu I Sekolah Baptis Papua di Kotaraja dan pengurus gereja-gereja Jayapura yang masih baru, sehingga hampir tujuh kali saya harus menolak, tetapi jemaat memilih saya,” ucap Moury Kogoya, yang dibenarkan Pimpinan Sidang Konferensi II PGGB Wilayah Jayapura, Pares L. Wenda.
Dikatakan, bahwa dirinya terpilih untuk menggembalakan umat Tuhan selama periode tahun 2012 – 2016, yang mana dalam kegiatan yang dilakukan awal adalah mengaktifkan secara kontinyu ibadah-ibadah gabungan, baik di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura. “Kegiatan ini sudah berjalan empat bulan sebelumnya, dimana kedepan juga akan dilakukan ibadah gabungan di wilayah Arso (Kabupaten Keerom), Juk dan Lereh (Kabupaten Jayapura). Walaupun wilayah yang jauh, namun ini adalah pelayanan dan tugas gereja untuk menjangkau umat Tuhan,” paparnya.
Lebih lanjut, ditambahkan bahwa pelayanan ke depan tetap optimis untuk melayani umat Tuhan sesuai prinsip-prinsip ajaran Baptis, yang mana Alkitab dan Salib Kristus sebagai landasan, sehingga dalampelayanan kami tidak dibatasi oleh wilayah teritorial.
“Gereja Baptis sangat mandiri dan otonom serta fleksibel, sehingga kami dalam menerima bantuan pemerintah sangat bersyukur. Tetapi jika proposal kami tidak dijawab, kami tetap bersyukur dan tetap mendukung jalannya roda pembangunan dan pemerintahan, karena gereja adalah mitra pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BPP Persekutuan Gereja – Gereja Baptis (PGGB) Papua, Nduma Socratez Sofyan Yoman, MA., menilai bahwa hasil yang dicapai oleh konferensi jemaat Baptis Jayapura merupakan suatu proses dinamika umat Baptis. “Saya kira sudah sesuai mekanisme dan prinsip- prinsip umat Baptis, bahkan prinsip Baptis yang otonom, independen dan mandiri yang berlaku secara universal diseluruh umat
Baptis dunia,” katanya.
Dirinya berharap, kepada pengurus untuk mempertahankan umat dan ajaran-ajaran Baptis yang bersumber dari Allah, dari Alkitab dan dari Salib Yesus. “Pengurus tidak bicara di mimbar, tetapi mendemonstrasikan di dunia luar di luar tembok gereja, karena kekerasan kemanusiaan ada di mana-mana,,” pesan Socratez, yang baru saja meluncurkan buku "Pemusnahan Etnis Melanesia : Memecah Kebisuan Sejarah Kekerasan di Papua Barat", tanggal 14 September 2012 di Jakarta.
Kegiatan konferensi diakhiri dengan ibadah bersama dan pelatikan badan pengurus PGGB Wilayah Jayapura
oleh Ketua BPP PGGB Papua, Socratez Sofyan Yoman dan acara makan bersama dengan jemaat-jemaat
Tuhan yang hadir di Gereja Baptis Manehi Komba, Sentani.
0 komentar:
Post a Comment