Home » , , » Di Paniai, Tambang Emas Jadi Sumber Petaka

Di Paniai, Tambang Emas Jadi Sumber Petaka

Dari penyebaran HIV sampai kekerasan sipil.
Penyisiran aparat di Paniai (Banjir Ambarita)
Papua - Gubernur Papua Lukas Enembe berencana akan menutup tambang emas Degewo di Kabupaten Paniai, karena dianggap sebagai sumber dari berbagai masalah sehingga merugikan masyarakat di sekitarnya. Rencana itu mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Papua yang menyatakan  tambang itu ilegal namun bisa beroperasi karena dibeking oknum aparat keamanan.

"DPRP sangat mendukung kebijakan gubernur yang berencana menutup aktivitas tambang Degewo Paniai untuk sementara, dan ini sesuai dengan keinginan masyarakat Paniai yang merasa sangat dirugikan serta hanya menimbulkan sejumlah persoalan,’’ujar Anggota Komisi A DPRP Harun Agimbau kepada Bintang Papua, Kamis 18 April 2013.

Selanjutnya, kata Harun, setelah ditutup, pemerintah Paniai dan Provinsi harus menata ulang agar kemudian tambang itu bisa beraktivitas kembali. "Pemerintah harus turun untuk mengetahui keinginan masyarakat setempat untuk pembenahan. Kalau masyarakat ingin dibangun sarana prasarana, ya harus dilaksanakan baru kemudian dibuka kembali," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus membuat perangkat hukum berupa peraturan yang menjadi pijakan bagi perusahaan yang akan kembali ingin beroperasi di Degewo. "Kalau mereka tak mampu mentaatinya, jangan beraktivitas," katanya.

Saat ini, sambung Harun, masyarakat tidak berdaya menolak karena ada sinyalemen dibekingi aparat keamanan. "Aparat yang ada di sana tidak sesuai prosedur, karena didatangkan oleh pengusaha tambang untuk membekingi mereka, sehingga masyarakat merasa terintimidasi."

Dari HIV Sampai Kekerasan

Berbagai masalah sudah timbul akibat tambang Degewo ini. Aktivitas prostitusi  sangat marak sehingga potensial untuk penyebaran HIV/ AIDS. "Prostitusi sangat menjamur, disediakan di sejumlah tempat karaoke dan biliar. Ini jelas akan memudahkan penyebaran HIV/ AIDS yang secara perlahan bisa memusnahkan masyarakat Papua di sana," kata Harun.

Masalah lain yang muncul akibat aktivitas tambang Degewo secara ilegal adalah kerusakan lingkungan, di mana, wilayah operasi tidak jelas batasnya, sehingga bisa menyentuh hutan-hutan konservasi  yang ke depannya bisa menimbulkan bencana. "Ada beberapa dampak berbahaya yang bisa timbul, yakni erosi, tidak ingin peristiwa banjir bandang di Wasior terjadi di Paniai bahkan hingga Nabire," kata dia.

Sementara Bupati Paniai Hengky Kayame menyatakan akan menertibkan tambang emas Degewo. “Tidak akan ditutup, tapi akan ditertibkan, karena memang banyak menimbulkan sejumlah masalah,’’ kata bupati.

Pemda tidak akan menutup aktivitas tambang Degewo, karena masyarakat juga membutuhkan areal tambang tersebut. "Kalau ditutup masyarakat mau makan apa," kata Bupati.

Penertiban yang akan dilakukan, lanjut Bupati, lebih kepada aktivitas perdagangan seks komersial yang sangat marak. "Ini yang kami mau tertibkan, karena prostitusi sangat menyuburkan penyakit di sana, terutama penyebaran HIV/ AIDS,  yang bisa memusnahkan warga Paniai secara perlahan-lahan,’’ katanya.

Dan DPRP setuju tambang Degewo ditutup dulu untuk ditata ulang dan selanjutnya baru dibuka kembali. “Pemerintah harus menata ulang tentang operasi tambang dengan membenahi sistem yakni memberdayakan masyarakat setempat," kata Harun. (umi)

© VIVA.co.id  

Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger