Ada yang datang dan ada pula yang
pergi. Itu biasa dalam sebuah klub sepakbola profesional. Satu demi satu
pemain akhirnya hengkang.Pemain mungil gelandang serang Persipura Zah
Rahan pertama kali menyatakan niat kepergiannya, mencari suasana baru di
negeri jiran Malaysia.
“Saya pergi dan akan kembali,”kata Zah
Rahan Krangar, usai Persipura mengalahkan tim All Star di Lapangan
Mandala, Sabtu (21/9). Zah Rahan juga yang memberikan assist kepada
Boaz dan Ian Luiz Kabes saat tim bertajuk Mutiara Hitam menang tipis 2-1
atas tim Samba Brasil, Santos FC U 23 di Jogyakarta, Kamis(3/10).
Bahkan kelincahaannya itu pemain asal
Liberia ini mendapat pujian dari pelatih Santos , Ballio dalam
konferensi pers seusai pertandingan. Pelatih Santos pun melontarkan
pujian kepiawaian talenta Persipura karena bermain sangat kompak,
terorganisir, dan mereka punya taktik permainan serta para pemain yang
bagus.
Pemain kelahiran Monrovia, Liberia, 7
Maret 1985 itu, sangat lincah dan merupakan “otak” dari permainan
Mutiara Hitam, terutama dari sektor tengah. Gaya main yang elegant dan
didukung oleh skill di atas rata-rata, Zah Rahan menjadi salah satu
gelandang asing terbaik di Indonesia.
“Permainannya agak beda dengan pemain
lainnya dan memiliki visi dalam bermain,”kata Jance Rumbino mantan
Kapten Cenderawasih FC klub IPL dari Jayapura, Papua. Dia tampil bagus
dan sulit mencari pemain mirip Zah Rahan. Memang ada pemain lain seperti
Erick Wicks, Mbida Messy, David Laly, Gustavo Lopez tetapi Zah Rahan
masih unggul di antara mereka.
Kondisi ini pula diakui oleh asisten
pelatih Persipura Cristian Leo Jarangga, karena Zah Rahan selalu tampil
prima. “Persipura tampak kewalahan melawan Persib Bandung, beruntung
Persipura bisa menang tanpa kehadiran Boaz dan Zah Rahan,”kata Jarangga
seraya menambahkan peran Bochi dan Zah Rahan sangat besar dalam tim.
Walau demikan Jarangga menegaskan kalau Persipura selalu mengutamakan
kolektivitas ketimbang permainan individu.
Pemain timnas Liberia ini juga termasuk
pemain multi fungsi yang bisa ditempatkan di segala sektor. Selain Zah,
pemain bernomor punggung 13 Ian Luis Kabes, juga pemain yang mampu
bermain diberbagai sektor. Namun pemain nomor 10 Zah mampu memberikan
umpan-umpan matang sehingga selalu memanjakan para striker Persipura.
Pemain yang akan bermain di Liga
Malaysia ini tinggal di Monrovia , Liberia dalam permukiman berbentuk
apartemen atau rumah susun. Tak heran kalau setiap naik turun tangga dia
selalu berjuggling dengan bola. Para penghuni rusun di Monrovia merasa
terganggu dan menegur si kecil Zah. Bukan takut malahan dia keasyikan
berjogling tanpa menghiraukan mereka. Hasilnya memang tak sia-sia
kemampuan skill terus terasah, bahkan memperkuat timnas Liberia. Tempat
asal Zah Rahan pernah pula melahirkan salah seorang bintang AC Milan,
George Weah.
Kini Zah pergi dan siapa pewaris nomor
punggung 10. Pemain Persipura sebelumnya yang menggunakan nomor
punggung 10 adalah mantan kapten Persipura Eduard Ivakdalam. Agaknya
pemain bernomor punggung 10 termasuk penting dan langka.
(Sumber : Tabloidjubi)
0 komentar:
Post a Comment