Home » , , » Buruh Demo Gedung Sate, Aliansi Mahasiswa Papua Gelar Aksi Teatrika

Buruh Demo Gedung Sate, Aliansi Mahasiswa Papua Gelar Aksi Teatrika

Massa buruh yang tergabung dalam GOBSI mulai berorasi di depan Gedung Sate, Jumat (1/5/2015).
Bandung - Di tengah buruh yang beraksi memperingati Hari Buruh, puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Kota Bandung melakukan long march dari Jln. Cisangkuy menuju Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/5/2015).

Para mahasiswa tersebut menyuarakan aspirasi dengan melakukan aksi teartrical di Depan Gedung Sate. Para mahasiswa ini mengecam kekerasan yang terjadi di Papua.

Kordinator massa AMP, Nas Karoba menyebut, kejahatan negara Indonesia melalui kaki tangannya militer (TNI-Polri) masih berlanjut di tanah Papua hingga saat ini.

Dia mengungkapkan, kebrutalan pada (6/1/2015) di Timika, aparat gabungan militer dan polisi menyisir kampung Utikini dan mengamankan setidaknya 200 orang, dan pada tanggal (21/3/2015) polisi membubarkan paksa kegiatan penggalangan dana kemanusiaan KNPB Yahukimo untuk bencana badai POM Vanuatu, yang menewaskan Obagma Sanegil dan empat orang luka-luka akibat tertembak dalam insiden tersebut.

"Untuk itu, hari ini kami meminta kepada perintah Indonesia dan PBB untuk segera menarik Militer (TNI-Polri) organik dan non organik dari seluruh tanah Papua, hentikan eksploitasi dan tutup seluruh perusahaan milik kaum imperealis dan berikan kebebasan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua sebagai solusi demokratis," harapnya

Mukhlis Dinillah/ galamedianews.com

------------------------------------------------------------------------------------

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Laisa Khoerun Nissa

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Selain buruh, Aliansi Masyarakat Papua (AMP) turut berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Jumat (1/5).

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa asal pulau paling timur di Indonesia ini menuntut hak menentukan nasib sendiri siolusi demokratis bagi rakyat Papua Barat.

Selain itu, AMP juga menyoroti banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di tanah Papua. "Kejahatan kemanusian di tanah Papua terus menerus terjadi, bahkan sejak tahun 1963," ujar orator aksi, Pian.
Untuk itu dalam peringatan 53 tahun hari Aneksesi Papua, AMP menuntut beberapa hal kepada pemerintah dan PBB.

Adapun tuntutan mereka adalah bubarkan dan menarik militer organik dan non organik di Tanah Papua, hentikan eksploitasi dan tutup seluruh perusahaan milik kaum imperialis serta berikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendri bagi rakyat Papua sebagai solusi demokratis. (*)



 
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger