Puskesmas Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. (Foto: Istimewa/Antara) |
“Kurang lebih sudah ada 10 orang pasien bersalin yang kami tangani di sini, karena sejak September kami sudah buka pelayanan rawat gabung dengan bayi,” kata Kepala Puskemas Wamena Kota dokter Deri Maria Sihombing, di Wamena, Senin (1/1/2018).
Saat melahirkan di puskesmas, 10 pasien itu tidak membutuhkan peralatan canggih sehingga mereka tidak dirujuk ke RSUD Wamena.
“Jadi nanti kita pantau, kalau tidak ada pendarahaan maka dapat melakukan persalinan di puskesmas,” kata dokter Deri Maria Sihombing, dikutip dari Antara.
Manajemen puskesmas juga menjalankan program baru yaitu menempatkan petugas jaga malam, guna mengantisipasi adanya pasien gawat darurat pada malam hari.
“Termasuk penyediaan ambulan, sehingga jika ada hal-hal yang memang perlu dirujuk maka dapat segera dilakukan,” kata Deri.
Pelayanan di Puskesmas
Berdasarkan data puskesmas setempat, kunjungan pasien dalam sehari bisa mencapai 100 orang. Mereka tiba dengan diagnosis berbeda-beda misalnya batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala, diare, kencing manis, dan darah tinggi.“Pengobatan di puskesmas memang tidak bayar. Kami memang mengikuti kebijakan pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan wakil bupati yang menggratiskan pelayanan kepada warga,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa masih ada sebagian pasien belum memiliki kartu pelayanan sosial yang diberikan oleh pemerintah seperti BPJS atau Kartu Papua Sehat.
(Penulis: Yohanes Indra-infonawacita.com -)
0 komentar:
Post a Comment