Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Asal Mollo, NTT (Sumber: Dok. Mahitala Unpar) |
Pada
Sabtu (11/3) silam, diselenggarakan peluncuran Mama Aleta Fund, yaitu
sebuah lembaga pendanaan yang mendukung perjuangan masyarakat, khususnya
perempuan di daerah Indonesia Timur, dalam menyelamatkan ruang hidup
dan memulihkan alam.
Mama Aleta Baun adalah seorang wanita asal Mollo, NTT yang menjadi tokoh lingkungan, dan telah memperoleh penghargaan dari The Goldman Environmental Prize 2013 sebesar US$ 150 ribu. Dana inilah yang kemudian dialokasikan menjadi dana abadi untuk pejuang wanita lainnya.
“Dana
ini adalah dana besar yang membutuhkan keberlanjutan untuk orang lain,
tidak hanya untuk saya”, ujar Mama dalam sambutannya pada peluncuran
Mama Aleta Fund.
Mama
Aleta mendapat penghargaan ini atas upayanya melawan tambang marmer di
Gunung Mutis dengan cara mengajak para perempuan Mollo menenun di kaki
gunungnya. Tidak hanya satu dua hari, tapi Mama Aleta bersama warga
Mollo melakukan upaya ini selama dua belas bulan.
Alasan
Mama Aleta mengkhususkan dukungannya untuk kaum perempuan adalah karena
menurut beliau perempuanlah yang memiliki akses lebih dekat dengan
alam, terutama untuk urusan pangan. Perempuanlah yang mencari
bahan-bahan di alam untuk kebutuhan sehari-hari, dari kayu, api,
sayur-sayuran, hingga obat tradisional.
Dengan adanya lembaga ini, Mama Aleta berharap adanya peningkatan kepedulian orang-orang terhadap lingkungan.
“Berbicara tentang lingkungan, maka kita berbicara juga tentang sejarah, citra diri, dan tubuh manusia”, ungkap Mama Aleta.
Begitu eratnya hubungan manusia dengan alam, sehingga penting bagi kita untuk menjaga alam, bukan mengeksploitasinya.
Selanjutnya
akan diadakan pula peluncuran Mama Aleta Fund di Mollo. Pada kesempatan
ini, Mahitala Unpar diberi kesempatan untuk melakukan pemanjatan tebing
Naitapan sebagai bentuk dukungannya. Felicia Tjandra, perwakilan dari
Mahitala, menyatakan bahwa tindakan Mama Aleta bisa dijadikan evaluasi
bagi mahasiswa saat ini atas kurangnya aksi nyata yang dilakukan dalam
menjaga lingkungan. Ia berharap kontribusi ini dapat menjadi langkah
awal untuk turun langsung membantu masyarakat dalam menyelamatkan ruang
hidup dan memulihkan alam.
(dari kiri - kanan) Noer Fauzi Rachman dari Staff Kepresidenan, Felicia Tjandra dari Mahitala Unpar, Nonette Royo dari The Samdhana Institue, Siti Maemunah, Aleta Baun (Sumber: Dok. Mahitala Unpar) |
0 komentar:
Post a Comment