Home » » Tugas BWS Papua dan Papua Barat dalam pengelolaan SDA

Tugas BWS Papua dan Papua Barat dalam pengelolaan SDA

Keunikan BWS Papua yang agak berbeda dengan BWS lainnya karena memiliki kepentingan lintas negara antara RI dengan Papua Nugini, seperti wilayah sungai (WS) Membramo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul-Bikuma.


 Jakarta - Tugas pengelolaan sumber daya air (SDA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua dan Papua Barat cukup berat, dengan luas wilayah 420.540 km2 untuk Provinsi Papua dan 115.363,50 km2 untuk Provinsi Papua Barat

Keunikan BWS Papua yang agak berbeda dengan BWS lainnya karena memiliki kepentingan lintas negara antara RI dengan Papua Nugini, seperti wilayah sungai (WS) Membramo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul-Bikuma.

Kedua wilayah sungai tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat dengan penambahan WS Omba yang merupakan kepentingan lintas provinsi.


Pengelolaan daerah irigasi

Luas daerah irigasi (DI) di Pulau Papua sampai dengan tahun 2007 mencapai 39,52 ribu hektar atau sekitar 1 persen dari total DI di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum total luas DI yang tersebar di Provinsi Papua seluas 19.161 hektar atau sekitar 48 persen dari total DI di Pulau Papua.

Pembagian kewenangan pengelolaannya banyak yang merupakan kewenangan pemerintah pusat yaitu seluas 10.200 hektar. Sementara kewenangan provinsi mendapat porsi seluas 3.150 hektar, dan kewenangan kabupaten/kota seluas 5.811 hektar.

Kemudian untuk total luas DI Provinsi Papua Barat seluas 20.356 hektar dengan pembagian kewenangan terbesar berada di provinsi 12.285 hektar. Sementara kewenangan pemerintah pusat seluas 3.450 hektar dan kewenangan kabupaten/kota seluas 4.621 hektar.

Dari total DI di Pulau Papua keseluruhannya masih mengandalkan aliran sungai, baik melalui bendung maupun free intake. Sedangkan luas daerah rawa lebak mencapai 23,71 hektar merupakan potensi untuk penyediaan air baku untuk pertanian dan tambak.


Potensi Rawa

Luas rawa di Provinsi Papua dan Papua Barat sekitar 30.500 km2, sebagian terletak di Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat, Mimika, dan Sorong.

Seluas 17.500 km2 direncanakan dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, terutama di daerah transmigrasi.

Luas rawa lebak di Provinsi Papua yang sudah dikembangkan totalnya seluas 1.568 hektar dengan pemanfaatan untuk tanaman pangan seluas 1.448 hektar, sedangkan untuk fasilitas umum seluas 120 hektar

Sedangkan luas rawa lebak yang belum dikembangkan dan belum memiliki desain pengembangan totalnya seluas 490.138 hektar.

Kemudian untuk luas rawa lebak di Provinsi Papua Barat yang sudah dikembangkan totalnya 1.796 hektar yang keseluruhannya untuk tanaman pangan.

Sedangkan rawa lebak yang belum dikembangkan dan belum di desain adalah seluas 2.732.121 hektar.

Hal tersebut tentunya merupakan pekerjaan rumah  dari Balai Wilayah Sungai bersama dengan Dinas Pertanian atau Perikanan di Papua dan Papua Barat untuk mengembangkannya.


Penyediaan Air Baku

Peningkatan kapasitas penyediaan air baku untuk mengurangi tekanan krisis air di Pulau Papua merupakan target pembangunan 2012 di wilayah ini.

Penyediaan air baku di Sungai Heling, Kabupaten Yalimo dan di daerah Wasior Kabupaten Teluk Wondana merupakan wilayah yang akan dibangun seiring dengan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). 



(ANTARA News)
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger