Menurut mereka, BLT tidak menjamin kehidupan rakyat menjadi lebih sejahtera. Sebaliknya kebijakan itu justru dinilai tidak mampu membuat rakyat mandiri.
Dalam aksi itu mereka meneriakkan yel-yel "BBM naik, SBY turun!" Menurut seorang mahasiswa, Herman Sufi, selama ini masyarakat Papua, terutama di pedalaman harus membayar jauh lebih mahal untuk memperoleh bahan kebutuhan pokok daripada masyarakat di wilayah lain di Indonesia.
Sebagai gambaran, saat ini harga Bensin di Dogiyai dan Deiyai, misalnya, mencapai Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per liter.
KOMPAS.com
0 komentar:
Post a Comment