JAYAPURA--MICOM: Gara-gara konflik Pemilu Kada Kabupaten Puncak, Papua Barat, siswa SMP dan SMU/SMK terpaksa ujian nasional di luar daerahnya.
"Pelajar SMP dan SMU/SMK di Puncak ikut UN di Mimika dan Nabire," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua James Modouw di Jayapura, Papua, Minggu (15/4).
Menurut dia, para pelajar SMP dan SMU/SMK serta guru sekolah telah meninggalkan Kabupaten Puncak pasca terjadi bentrok pemilihan kepala daerah tahun lalu dan mereka rata-rata mengungsi ke daerah sekitarnya.
Pelajar-pelajar tersebut tidak bisa mengikuti Ujian Nasional di daerahnya tetapi dititipkan di daerah terdekat, yaitu Mimika dan Nabire.
"Peserta UN seperti di Puncak sudah kita evakuasi, sebagian siswa SMA dan SMP ada di Timika dan Nabire. Untuk SMK di Nabire. Jadi Puncak tidak malaksanakan UN lokal di daerah tersebut tetapi di daerah terdekatnya karena konflik pemilu kada," katanya tanpa merinci berapa jumlah peserta UN tersebut.
Ia juga menyatakan, pihaknya telah menyalurkan soal UN SMA dan sekolah sederajat sejak awal April 2012 dan telah tuntas pada pekan kemarin.
"Bisa dikatakan 100 persen materi UN sudah didistribusikan dan siap," katanya.
Modouw yang juga Ketua Pelaksana Harian Raimuna Pramuka Nasional di wilayah tersebut mengatakan, pihaknya menemui sejumlah kendala ketika menyalurkan materi UN ke sejumlah kabupaten pemekaran terutama ke Kabupaten Puncak Jaya dan Puncak, tetapi hal itu telah selesai dilakukan.
"untuk distribusi ke daerah pemekaran seperti Puncak Jaya kami carter pesawat lewat Nabire dan diturunkan di daerah Ilu, lalu dibawa lewat perjalanan darat," katanya.
UN SMA dan sekolah sederajat akan dilaksanakan 16-19 April 2012. Di Papua peserta UN untuk jenjang pendidikan itu sebanyak 42.000 lebih siswa.(Ant/X-13)
mediaindonesia
"Pelajar SMP dan SMU/SMK di Puncak ikut UN di Mimika dan Nabire," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua James Modouw di Jayapura, Papua, Minggu (15/4).
Menurut dia, para pelajar SMP dan SMU/SMK serta guru sekolah telah meninggalkan Kabupaten Puncak pasca terjadi bentrok pemilihan kepala daerah tahun lalu dan mereka rata-rata mengungsi ke daerah sekitarnya.
Pelajar-pelajar tersebut tidak bisa mengikuti Ujian Nasional di daerahnya tetapi dititipkan di daerah terdekat, yaitu Mimika dan Nabire.
"Peserta UN seperti di Puncak sudah kita evakuasi, sebagian siswa SMA dan SMP ada di Timika dan Nabire. Untuk SMK di Nabire. Jadi Puncak tidak malaksanakan UN lokal di daerah tersebut tetapi di daerah terdekatnya karena konflik pemilu kada," katanya tanpa merinci berapa jumlah peserta UN tersebut.
Ia juga menyatakan, pihaknya telah menyalurkan soal UN SMA dan sekolah sederajat sejak awal April 2012 dan telah tuntas pada pekan kemarin.
"Bisa dikatakan 100 persen materi UN sudah didistribusikan dan siap," katanya.
Modouw yang juga Ketua Pelaksana Harian Raimuna Pramuka Nasional di wilayah tersebut mengatakan, pihaknya menemui sejumlah kendala ketika menyalurkan materi UN ke sejumlah kabupaten pemekaran terutama ke Kabupaten Puncak Jaya dan Puncak, tetapi hal itu telah selesai dilakukan.
"untuk distribusi ke daerah pemekaran seperti Puncak Jaya kami carter pesawat lewat Nabire dan diturunkan di daerah Ilu, lalu dibawa lewat perjalanan darat," katanya.
UN SMA dan sekolah sederajat akan dilaksanakan 16-19 April 2012. Di Papua peserta UN untuk jenjang pendidikan itu sebanyak 42.000 lebih siswa.(Ant/X-13)
mediaindonesia
0 komentar:
Post a Comment