Home » » Hujan salju di Khatulistiwa

Hujan salju di Khatulistiwa

Pegunungan Jayawijaya adalah pegunungan yang terletak di tengah provinsi Papua Barat & Papua (Indonesia) ke Papua Nugini di pulau New Guinea.
Ada enam puncak di pegunungan Jayawijaya: Puncak Jaya (sebelumnya Puncak Carstenz Pyramide), Meren Puncak, Puncak Northwall, Ngga Pulu Puncak, Puncak Sudirman, & Puncak Trikora. Puncak dengan salju abadi hanya ada di puncak pertama. Tapi sayangnya ini salju abadi mulai mencair akibat perubahan iklim global. Namun, salju abadi akan diperkirakan menyusut, bahkan mengering. Dalam beberapa penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun ke tahun mengalami kontraksi serius. Pemanasan global di Pegunungan Sudirman mengakibatkan kontraksi salju. Jadi, itu dalam waktu yang tidak mungkin bagi gunung-gunung untuk menurunkan salju seperti yang terjadi pada Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Jadi, sebelum perkiraan itu benar-benar menjadi nyata, tidak ada salahnya Anda mencoba menaklukkan puncak tertinggi di Indonesia.
Kebenaran laporan Carstensz terungkap setelah hampir tiga ratus tahun kemudian, ketika tahun 1899 sebuah ekspedisi Belanda membuat peta pulau Papua dan menemukan puncak gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk kehormatan Carstensz, maka puncak gunung ini kemudian diberi nama sesuai dengan namanya. Sedangkan jangka Jayawijaya Peak sedang pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil menangkap kedaulatan Papua Barat dari Belanda. Nama ini mengandung arti "Win dari Puncak", sebagai ungkapan syukurnya pada penyatuan Papua Barat dengan Republik Negara Kesatuan Indonesia.
Para pendaki pertama yang tercatat telah menaklukkan Puncak Jaya adalah tim ekspedisi yang dipimpin oleh Heinrich Harrer selama 1962. Heinrich Harrer adalah seorang pendaki yang terampil dan penulis veteran. Bukunya yang terkenal, Seven Years in Tibet, merupakan kisah nyata roaming dan persahabatannya di Pegunungan Himalaya, Tibet. Sebelum Harrer, sebetulnya telah banyak para pendaki lain yang mencoba melakukan pendakian, tetapi tidak pernah ada yang berhasil. Setelah Heinrich Harrer, menyusul ekspedisi dari Indonesia berhasil mencapai puncak. Ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel Azwar Hamid Letnal dari Direktorat Topografi Angkatan Darat ini berhasil mencapai Puncak Jaya selama 1964.
Ternyata 60 juta tahun yang lalu Nugini masih di dasar laut yang terbentuk oleh batuan sedimen. Singkat cerita dalam jutaan tahun waktu melihat berbagai aktivitas tektonik & sedimentasi yang mengarah ke daratan Papua masih menyatu dengan Australia. Secara bertahap lahan dibagi & menghasilkan pulau & pegunungan di Papua karena mereka kenal sekarang.
Dari enam puncak di pegunungan, Puncak Jaya adalah puncak tertinggi 4884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bahkan gunung Jayawijaya puncak dinamakan sebagai dari tujuh puncak benua. Tapi apakah Anda tahu apakah bagian atas yang disebut benua satu waktu dasar laut? Bukti dari fosil kerang laut berbagai hadir di puncak gunung. Sehingga mimpi ke puncak pegungungan Jayawijaya tidak hanya pejalan kaki tetapi juga penelitian geologi di dunia.
Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum dimanfaatkan banyak & masih dari yang telah jarang naik puncak tertinggi di Indonesia. Jadi Anda pilih yang mana? Jadi pemanjat tebing ulung atau peneliti terkenal? Keduanya dapat dilakukan di Pegunungan Jayawijaya.


http://expertscolumn.com/
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger