Pastor Yohanes Djonga |
“Mayoritas masyarakat sipil di Kota Mulia adalah umat Kristen yang ketika peristiwa itu terjadi sedang mengikuti Perayaan Paskah. Saya menduga, ada upaya provokasi demi mengganggu stabilitas keamanan di Papua,” katanya kepada ucanews.com kemarin.
Pastor John menilai, menuduh masyarakat sipil bersenjata merupakan kebiasaan lama polisi. ”Ketika ada kasus, polisi selalu menuduh pelakunya masyarakat sipil. Yang memiliki senjata hanya militer dan polisi. Kalau ada masyarakat yang memiliki senjata, maka itu pasti diberi oleh militer dan polisi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setiap hari raya besar keagamaan seperti Natal dan Paskah, masyarakat Papua merayakan pesta meriah. ”Mereka pesta, bukan saja di Gereja tetapi juga di kampung-kampung. Jadi, tidak mungkin mereka menembak pesawat itu, padahal mereka sedang berpesta,” ungkapnya.
Sebelumnya pihak kepolisian RI melalui juru bicaranya Kombes Pol Boy Rafli Amar menginformasikan, ada dugaan pelaku penembakan tersebut adalah masyarakat sipil bersenjata, namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang identitas pelaku.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, pihak kepolisian hingga saat ini kesulitan untuk segera mengungkap pelaku karena minimnya saksi. Kesulitan lainnya, kondisi geografis Papua yang terdiri wilayah pegunungan dan juga hutan sehingga memudahkan pelaku cepat melarikan diri.
Presiden Susilo Bambang Yudhono melalui Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan sudah meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto untuk mengusut kasus ini.
”Mereka yang bertanggung jawab harus diproses secara hukum. Ini tidak bisa dibenarkan,” kata Julian kemarin.
Oleh Ryan Dagur
0 komentar:
Post a Comment