Mimika
– Konflik yang sering terjadi hampir tiap tahunnya menjadikan wilayah
Distrik Kwamki Narama atau lebih akrab disebut Kwamki Lama menjadi
wilayah yang dicap daerah merah. Buntut dari konflik tersebut banyak
perumahan warga dan fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan seperti
sekolah dan puskesmas.
Masih
terlihat sisa bangunan SMA YPPGI dan perumahan warga yang bekas dibakar
dan belum dibangun kembali. Bangunan bekas SMA milik Yayasan YPPGI yang
terletak di perkampungan dibiarkan begitu saja. Beberapa bangunan
lainnya yang masih ada di penuhi dengan tumbuhan liar yang sudah
meninggi.
Beberapa
perumahan warga yang bekas terbakar juga masih dibiarkan dan tidak
diperbaiki lagi. Menurut informasi dari warga setempat bahwa masyarakat
yang memiliki bangunan dan terbakar akibat konflik antar suku tidak
membangun kembali rumahnya sebab tidak ada biaya.
Nampak
juga disepanjang jalan menuju kwamki Lama dan jalan-jalan di dalam
perkampungan Kwamki Lama sudah rusak parah. Kondisi ini sangat
disayangkan oleh beberapa warga yang melintas.
Kepala
Kampung Landun Mekar distrik Kwamki Lama Yamko Kulla menjelaskan bahwa
pemerintah enggan membangun Kwamki Lama karena pemerintah sudah
menstigma daerah Kwamki Lama adalah daerah merah.
“Sudah
lebih dari setahun kami Distrik Kwamki Narama atau Kwamki Lama tidak
punya kepala Distrik,” terang kepala Kampung saat ditemui di rumahnya.
Menurutnya bahwa penempatan kepala distrik bernuansa politik dan
diskriminasi dalam pembangunan. “Ditempat lain saja cepat tunjuk kepala
distrik untuk layani masyarakat kenapa di Kwamki Lama sampai detik ini
belum ada”, lanjutnya.(15/04/2012).
Buntut
dari tidak ada perhatian pembangunan di Kwamki Lama beberapa Kepala
kampung di Distrik Kwamki Lama berencana mengajukan pernyataan kepada
Bupati Mimika. Dalam pernyataan, meminta pemerintah kabupaten untuk
mempercepat penempatan dan pelantikan kepala Distik di Kwamki Lama
sehingga pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan
dengan baik.(Tim/AIDP).
0 komentar:
Post a Comment