Peluncuran Parlemen Nasional Rakyat Papua Barat di Lapangan Makam Theys (Foto: Arnold Belau/SP) |
Hal ini dikatakan oleh ketua I KNPB, Mako Tabuni kepada wartawan disela-sela kegiatan peluncuran Dewan Parlemen Nasional Papua Barat, pada Senin (09/4) siang tadi, di Lapangan Makam Theys, Sentani, Papua.
Mako mengatakan, pada tahun 1961 KNPB sudah lahir dengan nama Komite Nasional Papua (KNP), yang mana tujuannya adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat menjadi sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat.
“Kami hanya menggani nama KNP menjadi KNPB, namun cita-cita perjuangannya sama, yakni perjuangkan kemerdekaan Papua Barat,” ujarnya kepada wartawan.
Namun, lanjut Mako, karena dunia internasional dan Indonesia punya kepentingan yang besar atas tanah Papua, sehingga perjuangan KNP tidak tercapai seperti yang dicita-citakan.
“Kami tidak pernah lupa akan sejarah bangsa Papua Barat, sehingga KNPB dibentuk sebagai media untuk memediasi dan menyuarakan aspirasi rakyat Papua Barat, dan menghidupkan kembali sejarah yang dulu pernah ada,” ujar lelaki asal Wamena ini.
Mako juga melanjutkan, bahwa pada saat itu sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa daerah-daerah jajahan di seluruh dunia harus dibebaskan, dan dibiarkan membentukan Negara dan pemerintahaan sendiri.
“Wujud nyata dari perjuangan tersebut, KNP melahirkan New Guinea Raad atau perwakilan Papua untuk perjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat,” ujarnya menjelaskan.
Untuk itu, kata Mako, saat ini KNPB hanya menghidupkan kembali lembaga yang dulu pernah ada tetapi mati karena adanya perjanjian New York Agreement, dan proses pelaksanaan PEPERA yang tidak demokratis.
Karena itu, Mako menegaskan, peluncuran Dewan Parlemen Nasional Papua Barat yang baru diluncurkan ini akan berjuang untuk mencabut resolusi PBB tersbut dan menghidupkan kembali New Guinea Raad yang pernah ada.
“Ini supaya peluang hak penentuan nasib sendiri melalui referendum bias terlaksana, dan KNPB akan terus berdiri untuk memediasi rakyat Papua Barat,” tegasnya kepada wartawan.
Pantauan suarapapua.com, di Lapangan Makam Theys siang tadi dipadati ribuan massa rakyat Papua Barat beserta utusan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) di seluruh tanah Papua.
Salah satu panitia penyelenggara yang ditemui media ini mengungkapkan, ada sekitar 23 PRD Wilayah yang hadir dan ikut ambil bagian dalam peluncuran tersebut.
ARNOLD BELAU
suarapapua
0 komentar:
Post a Comment