Penulis Oleh: Puswady Adijaya - Kampanye
Papua Merdeka pada tanggal 11 Maret 2012 di Australia, aksi Mahasiswa
Universitas Papua Manokwari tanggal 13 April 2012 di Papua Barat, pengibaran bendera separatis Bintang Kejora pada Kamis, 1 Desember 2011 di Papua Barat, http://centraldemokrasi.com, dan aksi Aliansi Mahasiswa Papua pada hari Kamis, tanggal 22 Maret 2012 di Bundaran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, http://nasional.kompas.com, Kongres Papua I, II dan II merupakan bentuk nyata bahwa Papu ingin lepas dari NKRI.
Namun, masalah itu tidak ada perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia,
tidak dijadikan persoalan prioritas bangsa Indonesia. Orang-orang yang
ada dalam pemerintahan, malah sibuk dengan kepentingan kelompoknya
masing-masing, sibuk dengan persiapan 2014. Memang tidak salam
memperiapkan diri, tapi persoalan Papua penting. Ini persoalan Negara,
persoalan orang banyak yang harus diutamakan.
Kalau
pemerintah Indonesia tidak segera menyelesaikan persoalan Papua,
konflik di Papua akan semakin bertambah, bertambahnya konflik tersebut
akan dimanfaatkan oleh pihak asing. Saat ini dua negera bagian di
Australia sudah mendukung Papua Merdeka. Amerika akan mendukung juga
karena Masyarakat Papua sudah mengirim surat ke Kedutaan Amerika di
Jakarta dan surta tersebut disambut baik oleh Craig L Hill, Deplomat AS. http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111117_papuabarat.shtml
Dukungan Papua Merdeka dari pihak asing ini menambah keberanian
Masyarakat Papua untuk mengibarkan Bendera Bitang Kejora lagi sebagai
Lambang Negara Papua. Walaupun Organisasi Papua Merdeka (OPM) sudah
berjanji untuk tidak
mengibarkan bendera Bintang Kejora , namun Masyarakat Papau pada tiap
tanggal 1 Desember pasti mengibarkan, karena menurut Wanma (orang yang
berpengaruh di Papua), Papua sudah mendeklarasikan kemerdekaan Papua
sejak Kongres III.
Memang sudah ada usaha yang dikakukan oleh pemerintah untuk meredam konflik di Papua, yaitu dialog dan
pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B),
namun dialog dan UP4B tersebut belum mampu meredam. Diselesaikan
menggunakan Meliter malah tambah parah, karena Meliter Amerika Serikat
di Australia sudah siap dikirim ke Papua, tinggal nunggu intruksi dari
Pemerintah AS.
Bangsa Indonesia saat ini
benar-benar terkepung, pemerintah Indonesia tidak berkutik dan akan baru
sadar bahwa pemerataan kesejahtraan rakyat Indonesia dari dulu tidak
merata sampai Papua. Kalau pemerintah tetap tidak adil dalam
menyejahrakan rakyatnya, akan ada Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan
Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang lain nantinya dan satu persatu
wilayah Indonesia dikuasai Negara lain.
0 komentar:
Post a Comment