Pemerintah
diminta serius menghadapi situasi di Papua yang kian membara
pascaterbunuhnya Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, AKP Dominggus Otto Awe, di
Bandar Udara Mulia.
"Pemerintah tidak terlampau sungguh
menangani masalah ini, karena masih asik dengan urusan politik. Padahal
problem ada di depan mata," ketus anggota DPR RI dari Fraksi Partai
Gerindra Ahmad Muzani, saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (25/10/2011).
Situasi keamanan di Papua, menurut Muzani sudah dalam tahap sangat
mencemaskan. Karena delapan orang tewas dibunuh tanpa sebab, oleh
kelompok bersenjata api yang belum terungkap hingga saat ini.
"Yang sekarang terjadi di Papua sekarang sebuah keadaan yang sangat
mencemaskan, artinya ada gerakan bersenjata yang kerjanya membuat
kekacauan, mengintimidasi rakyat," kata Muzani.
Sebagaimana
diketahui, dalam kurun waktu sebulan ini, di Papua telah terjadi empat
peristiwa yang menewaskan delapan orang. peristiwa pertama terjadi area
unjuk rasa di PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, menewaskan seorang
warga sipil.
Kemudian peristiwa pembubaran Kongres Rakyat Papua
Ke-3 di Abepura, menewaskan tiga orang warga sipil. Kemudian peristiwa
penembakan seorang sopir PT Freeport Indonesia dan dua orang penambang
di Kilo Meter 38 dan 39 Mimika.
Dan kemarin terjadi penembakan
tragis terhadap Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, AKP Dominggus Otto Awe, di
Bandar Udara Mulia. Dominggus didikeroyok oleh dua orang tak dikenal,
kemudian ditembak dua kali dengan senjata Dominggus yang dirampas oleh
pelaku. Akibat luka tembak di hidung dan leher kiri, Dominggus tewas di
tempat, dan pelaku melarikan diri.
0 komentar:
Post a Comment