Metrotvnews.com, Jayapura: Pemerintah diminta tak
risau, apalagi takut terhadap ulah pendukung Organisasi Papua Merdeka
(OPM). "Papua adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI," kata tokoh
masyarakat Papua, Frans Alberth Yocku, di Jayapura, Sabtu (7/4).
Menurut Frans, orang atau LSM di luar negeri yang gencar mendukung Papua Merdeka cuma segelintir. "Saya juga pernah menjadi bagian dari kelompok itu. Jadi tak ada alasan buat pemerintah takut," tegas dia.
Frans menambahkan, saat ini situasi dan kondisi di Papua sudah berubah. Sejak reformasi, rakyat bebas mengemukakan pendapat tanpa diliputi rasa takut. Di lain pihak, kesejahteraan pun meningkat.
Menurut dia, semua kelebihan itu tak pernah dikecap Sebelum era reformasi. Dulu, kata dia, masyarakat memang tak bisa mengemukakan pendapat karena takut ditangkap. Soalnya pengalaman itu pernah menimpa 'menteri luar negeri' saat almarhum Theys Eluay menjadi ketua di Presidium Dewan Papua (PDP) dan ia masih warganegara Papua Nugini (PNG).
Bahkan ia mengaku sebagai salah satu arsitek atau penggagas dibentuknya kelompok atau LSM di luar negeri yang selama ini bergerak di bidang Papua Merdeka, seperti IPWP.
Menurut dia, ia bersama beberapa tokoh Papua yang selama ini menyuarakan 'Papua Merdeka' di luar negeri saat ini kembali dan bermukim serta menjadi WN RI dan bermukim di Papua karena telah melihat langsung perubahan yang terjadi sehingga dirinya berharap kelompok yang saat ini seringkali menyuarakan kemerdekaan bagi Papua tidak lagi menggelar aksi yang akhirnya malah membuat masyarakat resah.
Saat pertemuan antara tokoh masyarakat dan adat dengan Kapolda Papua, Irjen Pol BL Tobing , Kamis lalu (5/4) di Mapolda Papua di Jayapura, ia sudah menyampaikan agar pihak kepolisian menindak tegas aksi demo yang dilakukan KNPB karena dalam melakukan aksinya, membuat masyarakat resah.
"Masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas karena diliputi rasa takut dan kelompok tersebut (KNPB) juga memaksa setiap warga untuk ikut mendukung aksi yang mereka lakukan, hingga sangat meresahkan masyarakat," jelas Frans Yocku seraya mengharapkan pihak kepolisian menindak tegas kelompok tersebut.(Ant/ICH)
metrotvnews.com
Menurut Frans, orang atau LSM di luar negeri yang gencar mendukung Papua Merdeka cuma segelintir. "Saya juga pernah menjadi bagian dari kelompok itu. Jadi tak ada alasan buat pemerintah takut," tegas dia.
Frans menambahkan, saat ini situasi dan kondisi di Papua sudah berubah. Sejak reformasi, rakyat bebas mengemukakan pendapat tanpa diliputi rasa takut. Di lain pihak, kesejahteraan pun meningkat.
Menurut dia, semua kelebihan itu tak pernah dikecap Sebelum era reformasi. Dulu, kata dia, masyarakat memang tak bisa mengemukakan pendapat karena takut ditangkap. Soalnya pengalaman itu pernah menimpa 'menteri luar negeri' saat almarhum Theys Eluay menjadi ketua di Presidium Dewan Papua (PDP) dan ia masih warganegara Papua Nugini (PNG).
Bahkan ia mengaku sebagai salah satu arsitek atau penggagas dibentuknya kelompok atau LSM di luar negeri yang selama ini bergerak di bidang Papua Merdeka, seperti IPWP.
Menurut dia, ia bersama beberapa tokoh Papua yang selama ini menyuarakan 'Papua Merdeka' di luar negeri saat ini kembali dan bermukim serta menjadi WN RI dan bermukim di Papua karena telah melihat langsung perubahan yang terjadi sehingga dirinya berharap kelompok yang saat ini seringkali menyuarakan kemerdekaan bagi Papua tidak lagi menggelar aksi yang akhirnya malah membuat masyarakat resah.
Saat pertemuan antara tokoh masyarakat dan adat dengan Kapolda Papua, Irjen Pol BL Tobing , Kamis lalu (5/4) di Mapolda Papua di Jayapura, ia sudah menyampaikan agar pihak kepolisian menindak tegas aksi demo yang dilakukan KNPB karena dalam melakukan aksinya, membuat masyarakat resah.
"Masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas karena diliputi rasa takut dan kelompok tersebut (KNPB) juga memaksa setiap warga untuk ikut mendukung aksi yang mereka lakukan, hingga sangat meresahkan masyarakat," jelas Frans Yocku seraya mengharapkan pihak kepolisian menindak tegas kelompok tersebut.(Ant/ICH)
metrotvnews.com
0 komentar:
Post a Comment