JUBI --- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Provinsi Papua, Rifai Darus, menyatakan kekhawatirannya Papua
kembali menjadi "Daerah Operasi Militer" (DOM).
Kekhawatiran ini akibat saat ini para petinggi dilingkungan militer di Papua dijabat oleh institusi tertentu misalnya Pangdam Cenderawasih dijabat dari Kopassus, sedangkan Kapolda Papua dari Densus 88.
Kekhawatiran ini akibat saat ini para petinggi dilingkungan militer di Papua dijabat oleh institusi tertentu misalnya Pangdam Cenderawasih dijabat dari Kopassus, sedangkan Kapolda Papua dari Densus 88.
"Fenomena ini harus dipertanyakan, ada apa karena dikhawatirkan ada desain tertentu tentang Papua sehingga Papua dinyatakan ada separatis dan nantinya dijadikan DOM," ungkap Rifai kepada wartawan di Jayapura, Jumat malam seusai dialog pemuda dalam rangka hari pemuda.
Dialog yang bertema "Carut Marut Kasus Freeport" itu antara lain menghadirkan narasumber Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI A.Y Nasution dan Komandan Densus 88 Polda Papua, Kombes Didi Yasmin.
Ketua KNPI Papua juga menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran pimpinan PT Freeport dalam kegiatan yang diselenggarakan KNPI Papua.
"Saya sangat kecewa atas ketidakhadiran pimpinan PT.Freeport dalam dialog yang diprakarsai pemuda, padahal dialog itu mengambil tema carut marut kasus Freeport," tegas Rifai.
Dikatakan, selain menyesalkan ketidakhadiran pimpinan Freeport, dirinya juga ragu kasus penembakan yang berlangsung sekitar empat bulan dapat terungkap.
"Saya tidak yakin kasus tersebut dapat terungkap, seperti beberapa kasus yang belum terungkap, misalnya kasus pelanggaran HAM dan korupsi," aku Rifai Darus.
Hingga saat ini penembakan masih terjadi di ruas jalan Timika-Tembagapura yang merupakan areal Freeport. (Marcel)
0 komentar:
Post a Comment