Logo Kabupaten Fakfak (Foto: Ist) |
Tak terlepas dari kunjungan itu, Pemerintah
Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Fakfak Tengah mempersiapkan diri
untuk menyambut kedatangan orang nomor satu RI itu.
Dalam kunjungan kali ini, direncanakan Presiden SBY
akan meninjau program pengembangan peternakan sapi potong di Bomberay,
Kabupaten Fakfak.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan (Kadisnak) Provinsi Papua Barat, Harry Uhi mengatakan, kunjungan Presiden kali ini untuk meninjau program pengembangan ternak sapi potong di Bomberay.
Hal ini dilakukan untuk menunjukan keseriusan pemerintah untuk
menjadikan daerah Papua khusus Kabupaten Fakfak sebagai daerah lumbung
sapi. Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan (Kadisnak) Provinsi Papua Barat, Harry Uhi mengatakan, kunjungan Presiden kali ini untuk meninjau program pengembangan ternak sapi potong di Bomberay.
Pemerintah Daerah sendiri telah mempersiapkan dengan perluasan padang pengembalaan serta mendatangkan ternak sapi dari luar Papua.
“Untuk mempersiapkan kunjungan Presiden di Bomberay kita sudah lakukan pengembangan ranch. Tahun ini (2012) dana yang dianggarkan untuk pembangunan ranch sekitar 100 hektar, dana ini dari APBN dan seratus hektar dari APBD,” jelasnya seperti yang dirilis Radar Timika.
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah sedang memperjuangkan dan mempersiapkan program pengembangan ranch di Bomberay luasnya sekitar 250-300 hektar.
Sehingga dapat diharapkan, luasan padang
pengembalaan di Bomberay bisa mencapai 350-400 hektar. “kenapa rencana
ini diperluas karena kita akan memasukan sapi produktif,” katanya.
Pemerintah Daerah juga berencana akan mendatangkan sekitar 900 ekor sapi potong dari Nusa Tenggara Barat. Pengadaan dilakukan secara bertahap, yang diawali dengan 300 ekor sapi dan kemudian disusul 600 ekor sapi.
“Kita sudah identifikasi ternak yang akan didatangkan, baik dilihat dari segi kesehatan, bebas penyakit. Kemudian kita juga perhatikan genetiknya, harus baik. Bersama dengan Bupati (Fakfak), kita sudah langsung melihat pengumpulan ternak di Nusa Tenggara Barat,” imbuhnya.
Lanjutnya, dalam Tahun 2012 bersumber dari dana APBN, direncanakan Pemda akan membuka 400 hektar ranch, dengan rincian, 200 hektar di Bomberay, 100 hektar di Kebar dan 100 hektar di Salawati Kabupaten Sorong. Hanya untuk Bomberay ada tambahan 100 hektar lagi yang didanai oleh APBD.
Pemerintah Daerah juga berencana akan mendatangkan sekitar 900 ekor sapi potong dari Nusa Tenggara Barat. Pengadaan dilakukan secara bertahap, yang diawali dengan 300 ekor sapi dan kemudian disusul 600 ekor sapi.
“Kita sudah identifikasi ternak yang akan didatangkan, baik dilihat dari segi kesehatan, bebas penyakit. Kemudian kita juga perhatikan genetiknya, harus baik. Bersama dengan Bupati (Fakfak), kita sudah langsung melihat pengumpulan ternak di Nusa Tenggara Barat,” imbuhnya.
Lanjutnya, dalam Tahun 2012 bersumber dari dana APBN, direncanakan Pemda akan membuka 400 hektar ranch, dengan rincian, 200 hektar di Bomberay, 100 hektar di Kebar dan 100 hektar di Salawati Kabupaten Sorong. Hanya untuk Bomberay ada tambahan 100 hektar lagi yang didanai oleh APBD.
[ SP ]
0 komentar:
Post a Comment