JAYAPURA - Victor Yeimo juru
bicara internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB), mengatakan
dalam waktu dekat ini anggota KNPB akan berbondong-bondong (ramai-ramai)
menyerahkan diri ke Polda Papua. Sebab mereka yakin, adanya rentetan
kasus kekerasan dan penembakan yang akhir-akhir ini terjadi di Kota
Jayapura bukan dilakukan oleh KNPB. Bahkan ia menuding aksi penembakan
dan kekerasan yang meresahkan masyarakat itu adalah suatu skenario
besar yang tidak diketahui siapa dalangnya.
Karena itu kata Yeimo, KNPB mendorong aparat kepolisian menyelidiki rentetan kasus penembakan, baik dilakukan penembak misterius maupun OTK. “Jadi polisi perlu selidiki siapa Petrus dan OTK itu,” kata Yeimo kepada wartawan Senin (25/6/2012)di Abepura.
DIkatakan,dari rentetan penembakan itu, secara hukum polisi tidak bisa membuktikan siapa pelaku penembakan,sebab yang terjadi sekarang hanya tembak menembak, tangkap dan lain lain. Karena belum menemukan siapa pelaku penembakan sesungguhnya, hal ini semakin membuat kecurigaan pada pihak KNPB bahwa semua ini merupakan skenario negara yang sengaja dipupuk dan diperkuat institusi Polisi dan militer selama ini.
Ia mengungkapkan, sehubungan dengan penembakan Mako Tabuni, ini sebenarnya sudah melanggar dari aturan aturan hukum yang berada di negara ini. “ Kalau negara menghargai kemanusiaan, ya, proseslah Mako melalui proses hukum, bukan menghilangkan nyawanya,” ujarnya.
Diungkapkan, penembakan terhadap Mako Tabuni menunjukkan, hukum itu tidak berpihak lagi pada orang Papua Barat. Ia mengatakan, penembakan penembakan yang terjadi yang ditujukan kepada KNPB sebagai pelaku penembakan sebenarnya tuduhan ini sendiri tidak mendasar, sebab perjuangan KNPB sejak awal, tidaklah demikian, penembakan yang terjadi sudah diluar perjuangan KNPB yang sejak awal sudah berikrar akan bersama rakyat berjuang dengan cara bermartabat. Ia menegaskan, KNPB dalam perjuangannya tidak menggunakan metode violens atau kekerasan, bila ternyata KNPB menggunakan metode kekerasan, hal itu merupakan kemunduran dalam perjuangan KNPB. Karena itu dalam waktu dekat KNPB dan semua anggotanya akan berbondong bondong (beramai-ramai) menyerahkan diri kepada Polda Papua,
Dikatakan, kalau memang ada anggota anggota KNPB yang terlibat maka itu pribadi orang itu, bukan KNPB secara umum, lantas menstigma KNPB organisasi teroris sebab bukan KNPB saja yang berjuang untuk kemerdekaan atau referendum, melainkan semua rakyat Papua. “Untuk itulah kami akan datang serahkan diri dalam waktu dekat ini,” katanya tanpa menyebutkan tanggal dan hari kapan akan datang menyerahkan diri ke Polda Papua. ( Ven/don /l03)
Sumber: BINPA
Karena itu kata Yeimo, KNPB mendorong aparat kepolisian menyelidiki rentetan kasus penembakan, baik dilakukan penembak misterius maupun OTK. “Jadi polisi perlu selidiki siapa Petrus dan OTK itu,” kata Yeimo kepada wartawan Senin (25/6/2012)di Abepura.
DIkatakan,dari rentetan penembakan itu, secara hukum polisi tidak bisa membuktikan siapa pelaku penembakan,sebab yang terjadi sekarang hanya tembak menembak, tangkap dan lain lain. Karena belum menemukan siapa pelaku penembakan sesungguhnya, hal ini semakin membuat kecurigaan pada pihak KNPB bahwa semua ini merupakan skenario negara yang sengaja dipupuk dan diperkuat institusi Polisi dan militer selama ini.
Ia mengungkapkan, sehubungan dengan penembakan Mako Tabuni, ini sebenarnya sudah melanggar dari aturan aturan hukum yang berada di negara ini. “ Kalau negara menghargai kemanusiaan, ya, proseslah Mako melalui proses hukum, bukan menghilangkan nyawanya,” ujarnya.
Diungkapkan, penembakan terhadap Mako Tabuni menunjukkan, hukum itu tidak berpihak lagi pada orang Papua Barat. Ia mengatakan, penembakan penembakan yang terjadi yang ditujukan kepada KNPB sebagai pelaku penembakan sebenarnya tuduhan ini sendiri tidak mendasar, sebab perjuangan KNPB sejak awal, tidaklah demikian, penembakan yang terjadi sudah diluar perjuangan KNPB yang sejak awal sudah berikrar akan bersama rakyat berjuang dengan cara bermartabat. Ia menegaskan, KNPB dalam perjuangannya tidak menggunakan metode violens atau kekerasan, bila ternyata KNPB menggunakan metode kekerasan, hal itu merupakan kemunduran dalam perjuangan KNPB. Karena itu dalam waktu dekat KNPB dan semua anggotanya akan berbondong bondong (beramai-ramai) menyerahkan diri kepada Polda Papua,
Dikatakan, kalau memang ada anggota anggota KNPB yang terlibat maka itu pribadi orang itu, bukan KNPB secara umum, lantas menstigma KNPB organisasi teroris sebab bukan KNPB saja yang berjuang untuk kemerdekaan atau referendum, melainkan semua rakyat Papua. “Untuk itulah kami akan datang serahkan diri dalam waktu dekat ini,” katanya tanpa menyebutkan tanggal dan hari kapan akan datang menyerahkan diri ke Polda Papua. ( Ven/don /l03)
Sumber: BINPA
0 komentar:
Post a Comment