Home » , » Dari Bali, Suku Komoro Angkat Budaya Papua

Dari Bali, Suku Komoro Angkat Budaya Papua

DENPASAR - Masih banyak yang tidak mengetahui atau tidak paham kalau di Papua terdapat 257 suku-bangsa.

Banyak orang yang pandangannya salah terhadap budaya  Papua dengan berbagai permasalahan.   Mereka hanya baru mengenal suku Dani dan Asmat.  

“Kami mencoba menggagas program pengenalan budaya Papua sebagai suatu misi Pace (Papua Center) menjadi  jembatan budaya bagi Papua. Caranya dengan mengangkat salah satu suku yakni Komoro,” ujar Direktur Papua Center (Pace) FISIP UI, Bambang Shergi Laksmono kepada wartawan di Denpasar, Jumat (22/6).  

Dalam penjelasan kepada wartawan, Bambang didampingi Vice  Presiden Hubungan Masyarakat PT Freeport Indonesia, Demianus Dimara, pemerhati budaya Komoro  Dr Kalman ‘Kal’  Muller, dan pelaku yang sekaligus tokoh budaya Komoro, Timo Samin.  

Mereka mengatakan, kalau pengenalan budaya Papua di Bali ini adalah dalam rangka mendekatkan budaya Papua pada masyarakat nasional maupun internasional.  

Bambang mengatakan, Pace menghadirkan budaya Orang Kamoro yang hidup di pesisir Selatan Papua. Acara yang bertajuk “Kamoro, Tinggalan Budaya Maramowe” ini akan berbeda dengan pameran budaya umumnya.  

Sebab,  pameran budaya yang ditampilkan oleh Pace ini berbentuk pameran etnografi, sebagai salah satu ciri khas keilmuan Antropologi yang bernaung di FISIP UI.  

Dipilihnya Bali sebagai pengenalan budaya Komoro, lanjut Bambang, karena daerah ini sudah dikenal budanya di seluruh nusantara bahkan sampai ke mancanegara.  

Diharapkan dengan mengakat suku Komoro ini, nantinya sebagai upaya memperkenalkan serta menjembatani pemahaman kultural masyarakat terhadap warisan budaya Papua.  

“Dalam kegiatan ini kami menggelar Pekan Ragam Budaya Papua digelar di tiga tempat yakni Bentara Budaya Bali (22 Juni – 1 Juli 2012), Bentara Budaya Jakarta (31 Juli-5 Agustus 2012), dan Kampus FISIP Universitas Indonesia Depok (10-15 September 2012),” katanya.  

Pekan pameran yang dibuka Bupati Gianyar Tjokorde Ardana Sukawati ini dilengkapi dengan berbagai aktivitas budaya, antara lain  pertunjukan seni (mengukir, tarian), upacara tradisi, dialog budaya, pemutaran film etnografi, dan kuliner Kamoro.

Dengan pameran seperti ini, pengunjung akan mendapatkan gambaran utuh tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat Kamoro. [137]



 suarapembaruan


Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger