Home » » Garda P : Situasi Papua Diciptakan untuk Konflik SARA

Garda P : Situasi Papua Diciptakan untuk Konflik SARA

Jayapura (16/6)---Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Garda-P) meniai, situasi Papua saat ini sengaja didesain dan diciptakan untuk konflik antar suku, agama, dan ras (SARA). Penembakan dan kekerasan yang selama ini terjadi sengaja didesain untuk melahirkan konflik antara orang Papua dan non Papua. Hal ini dikemukakan juru bicara Garda P, Sem Awom saat dikonfirmasi tabloidjubi.com via ponsel, Sabtu (16/6).


Menurutnya, rententan penembakan yang selama ini terjadi di Papua, khususnya di Jayapura sengaja didesain untuk menimbulkan konflik sarah antara orang asli Papua dan non Papua. Desain itu sudah dilakukan sejak pemberlakukan UU Otonomi Khusus (Otsus) di Papua pada 2001. “Bagi saya, situasi di Papua saat ini diarahkan ke konflik SARA. Konflik horisontal yakni antara orang Papua dengan non Papua,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Sem, situasi keamanan di Papua saat ini sengaja diskenariokan untuk menakut-nakuti semua komponen yang ada diwilayah paling timur ini. Komponen yang dimaksudkan, diantaranya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), gerakan organisasi lokal dan wartawan yang selama ini gencar meneriakan demokrasi.

Konflik yang sangat saat ini diciptakan mengarah ke SARA. Selain itu, konflik itu merupakan tindakan pra kondisi yang sengaja dibuat untuk menakut-nakuti media, LSM serta komponen yang lain. “Situasi di Papua saat ini sengaja dibuat untuk menakut-nakuti orang Papua, NGO, LSM dan wartawan yang selama ini berteriak tentang berlakunya demokrasi di Papua. Situasi saat ini sengaja diciptakan untuk itu,” tuturnya lagi.
Ia berharap, komponen gerakan yang ada di Papua baik organisasi lokal, LSM, Gereja serta elemen gerakan lainnya yang selama ini menyuarakan tentang demokrasi tak usah takut dengan situasi yang ada. “Saya harap teman-teman gerakan yang ada jangan takut. Tetap terus menyuarakan keadilan dan demokrasi di Papua,” tuturnya. Lanjut dia, peristiwa Papua saat ini didesain untuk menakut-nakuti semua komponen ini berujung pada penembakan terhadap Ketua I KNPB, Mako Tabuni pada Kamis, 14 Juni 2012 lalu.
Sem menilai, penembakan terhadap Mako merupakan tumbal dari kejahatan negara terhadap orang Papua. Bagi dia, kesimpulan aparat keamanan terhadap sejumlah rentetan penembakan di Papua selama ini dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) sangat lucu. “Selama ini aparat keamanan katakan penembakan di Jayapura selama ini dilakukan oleh OTK itu kan lucu. Karena, semua peristiwa itu terjadi di tengah kota,” ungkapnya.

Terkait penembakan Mako dan kekerasan serta penembakan di Papua, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Nasional Mahasiswa Papua (FNMP) se-Jawa-Bali di Semarang, Frans Tomako  mengatakan, sangat menyesal dengan pernyataan Kapolri tentang situasi Papua, pekan ini. Bagi dia, pernyataan Kapolri saat itu merupakan salah satu skenario.

Selain pernyataan Kapolri,  Frans menduga seluruh rententan kekerasan dan penembakan yang terjadi ada kaitannya dengan kehadiran Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang di ketuai oleh Bambang Darmono. Karena, kekerasan Papua saat ini tidak jauh berbeda dengan Aceh saat Bambang Darmono menjadi pimpinan militer di Aceh.

Sebelumnya dikabarkan kompas.com, Jumat (15/6), Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan tindakan kepolisian Papua yang melakukan penangkapan terhadap Mako Tabuni adalah bagian dari proses penegakan hukum. (Jubi/Musa)


 tabloidjubi




Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger