Jakarta -
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menduga pelaku
penembak misterius di Papua adalah orang terlatih. Hal itu menurut
Koordinator Kontras, Haris Azhar, bisa terlihat dari cara si pelaku yang
mahir menembak dan tepat sasaran serta menggunakan senjata canggih.
Kata dia, kepolisian bisa dengan mudah menangkap si pelaku dengan
menyelidiki jenis peluru yang digunakan. Pasalnya tiap peluru memiliki
jenis dan nomor yang berbeda.
“Di sekitar Papua, yang di dekat
Freeport itu, ada peredaan senjata yang bisa menempuh jarak jauh itu,
dan itu bisa tepat sasaran. (Artinya terlatih orangnya ya?) Orangnya
terlatih, senjatanya canggih, dan dieksekusi pada korban-korban tertentu
yang kemudian ditembakan pada yang mematikannya. Kita saja orang sipil
saja bisa identifikasi bahwa inilah ciri-cirinya, sekarang tinggal
dicari siapa orang di Papua yang punya kemampuan seperti itu,” kata
Haris.
Akhir pekan lalu satu anggota Brimob bernama Mujahidin tewas tertembak di bagian kaki. Ia ditembak orang tak dikenal di Mile 43 di wilayah operasional PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
Akhir pekan lalu satu anggota Brimob bernama Mujahidin tewas tertembak di bagian kaki. Ia ditembak orang tak dikenal di Mile 43 di wilayah operasional PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
Sementara itu satu karyawan PT Freeport
asal Filipina juga tewas secara misterius di wilayah area pertambangan.
Aksi penembakan misterius di Papua terus terjadi dalam dua bulan
terakhir. Padahal kunjungan Menkopolhukham Djoko Suyanto dan Kapolri
Timur Pradopo ke Papua pekan lalu ingin menyelidiki penyebab terjadinya
penembakan di Bumi Cendrawasih itu.( KBR68H)
0 komentar:
Post a Comment