Pandangan tersebut disampaikan Peggi Patrisia Pattipi, anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, di Ruang kerjanya, Gedung Nusantara I DPR /MPR RI, Senayan, Jakarta, (02/07) menanggapi semakin maraknya aksi kekerasan dan penembakan di tanah Papua akhir-akhir ini.
Menurut aktivis Muslimat NU ini, dialog yang melibatkan seluruh komponen masyarakat tidak bisa ditunda-tunda lagi.
“Dialog untuk mengungkap akar masalah di Papua harus segera dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban lagi”, tandasnya.
Peggi menambahkan, sudah ada korban berjatuhan, baik dari aparat kepolisian, aparat pemerintah dan masyarakat sipil. Ia mengimbau semua pihak untuk duduk bersama serta membangun komunikasi dengan baik sehingga kejadian kekerasan seperti ini tidak berlanjut lagi.
Peggi berharap aparat kepolisian cepat mengambil alih dan mengendalikan kondisi keamanan di Papua terutama di daerah-daerah yang rawan konflik.
“Aparat keamanan jangan sampai kecolongan lagi oleh kelompok OPM. Kepolisian kan mempunyai strategi yang lebih jitu untuk mengantisipasi gerakan masyarakat, terutama OPM”, tandasnya.
Terkait dengan pendekatan budaya sebagai solusi penyelesaian berbagai masalah Papua, Peggi berharap agar keberadaan aparat kepolisian menjadi sahabat masyarakat, bukan menjadi musuh masyarakat.
Dengan cara seperti ini, lanjut Peggi, pemerintah, aparat penegak hukum, aparat kepolisian dan tokoh agama serta tokoh adat dapat bersama-sama membarikan pemahaman tentang hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah NKRI.
| kholilul rohman ahmad | muh arwani |
KETERANGAN FOTO: Anggota Fraksi PKB DPR Peggi Patrisia Pattipi sedang berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Papua korban HIV/AIDS saat kunjungan kerja di Papua, 24 April 2012. | foto: istimewa |
0 komentar:
Post a Comment