Menyadari akan potensi keindahan alam di kawasan Indonesia timur, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Biak Numfor tidak ingin ketinggalan untuk masuk dalam salah satu daftar destinasi wisata di Indonesia Timur. Apalagi mengingat Biak juga memiliki potensi wisata yang tidak kalah indahnya.
Sebut saja gugusan kepulauan Padaido yang memiliki puluhan titik selam dan menawarkan keindahan terumbu karang dengan berbagai spesies ikan di dalamnya, lalu Gua Binsari yang menjadi tempat persembunyian tentara Jepang pada masa Perang Dunia II, serta pangkalan militer tentara sekutu di Pulau Owi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Biak Numfor, Turbey O Dangeubun, mengatakan bahwa membangun pariwisata di Biak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan perubahan di segala sisi untuk memperkuat pariwisata di Biak.
"Kami (Pemda) memiliki target dalam bidang wisata, yaitu menjadikan pariwisata di Biak sebagai industri dan membuat masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan, memperoleh penghasilan tambahan, dan tentu saja menarik investor untuk masuk ke Biak. Namun, untuk bisa mencapai target tersebut dibutuhkan perbaikan di segala sektor, mulai dari kesiapan masyarakat, sarana prasarana hingga pusat informasi," kata Turbey, Jumat (6/7/2012).
Selain itu, tambah Turbey, sangat penting untuk menumbuhkan kesediaan untuk membayar (willingness to pay) para wisatawan. Pasalnya, biaya transportasi untuk sampai Biak tidaklah kecil, karena dengan menggunakan pesawat saja harus transit di Makassar.
Kemudian, walaupun Biak memiliki banyak tempat wisata, namun paket yang ditawarkan hampir tidak ada, sehingga wisatawan yang datang ke Biak kesulitan untuk menikmati obyek wisata di Biak.
"Bagaimana wisatawan mau kembali dan mengeluarkan biaya untuk berwisata di Biak, jika kami sendiri tidak menyajikan paket wisata yang menarik dan membuat turis mau kembali lagi. Karena itu Pemda secara bertahap akan membangun sarana dan prasarana serta paket wisata untuk ditawarkan. Mulai sekarang sudah kita mulai dan diharapkan akan siap pada 2014," kata Turbey.
Menyelamatkan dan menonjolkan potensi bawah laut
Obyek wisata di Biak bisa dikatakan beragam, mulai dari wisata alam seperti air terjun Wafsarak di Biak Utara, Taman Burung dan Taman Anggrek di Bosnik, Biak Timur. Selain itu, ada wisata sejarah hingga wisata bahari.
Namun wisata bahari bisa dikatakan merupakan obyek wisata yang lebih menonjol. Kepulauan Padaido misalnya merupakan salah satu kawasan yang memiliki keindahan terumbu karang dan aneka spesies ikan. Lalu ada lokasi jatuhnya pesawat pembom Catalina milik sekutu.
Menyadari potensi tersebut Pemda Kabupaten Biak Numfor berusaha mengembangkan pariwisata bawah laut Biak. Namun, mereka berhadapan dengan nelayan yang masih kerap mengambil terumbu karang dan berburu ikan dengan menggunakan bom.
"Kami sadar akan kekayaan bawah laut kami, dan kami berusaha menjadikan itu sebagai salah satu daya tarik wisata utama kami. Untuk membuat itu menarik, kami harus mengedukasi nelayan agar tidak mengambil terumbu karang atau mencari ikan dengan menggunakan bahan peledak, karena jika itu terus menerus dilakukan maka lama kelamaan kami akan kehilangan daya tarik utama wisata kami," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Andris Kafiar.
Untuk itu, Pemda Kabupaten Biak Numfor dibantu TNI AL Biak Numfor membina penduduk sekitar kepulauan Padaido untuk tidak lagi menggunakan bom saat mencari ikan.
"Kepulauan di Padaido itu masuk dalam pengawasan kita, dan kami sudah mulai membina warga sekitar kepulauan Padaido dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Sudah ada perubahan yang signifikan," kata Maria, Perwira Staf Potensi Maritim Angkatan Laut Kabupaten Biak Numfor.
Selain membina warga sekitar kepulauan Padaido, Pemda juga mulai menyiapkan sarana dan prasarana bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata bawah laut, mulai dari transportasi, instruktur, resort untuk menginap hingga perlengkapan.
"Untuk saat ini, jika ada turis yang ingin menikmati keindahan bawah laut bisa menghubungi pihak hotel. Biasanya sejumlah hotel memiliki koneksi dengan penyedia jasa. Atau bisa juga langsung menghubungi Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor," kata Turbey.
Pada akhirnya pertumbuhan pariwisata di Biak tidak cukup dengan fasilitas transportasi ataupun hotel yang memadai, tapi juga dibutuhkan konektivitas antara Pemda dan warga untuk menjadikan Biak kota tujuan wisata.
"Saya rasa penting bagi seluruh warga di Biak untuk memiliki kesadaran akan pentingnya sektor pariwisata, tentu saja kesadaran tersebut harus didukung oleh Pemda yang memiliki kemampuan untuk memberikan pembinaan pada warga dan menyiapkan sarana serta prasarana bagi wisatawan," jelasnya.
Editor : Aloysius Gonsaga Angi Ebo ( KOMPAS.com )
0 komentar:
Post a Comment