KETUA Forum Gerakan Pemuda Baptis Papua (FGPBP), Turius Wenda mewakili
organisasi kepemudaan Kristen di Tanah Papua menyesalkan pernyataan
provokatif yang menyesatkan dari Forum Umat Islam (FUI) pada 23 Desember
2011 yang menyatakan akan berjihad untuk 'mempertahankan' Papua.
Menurut Turius, penanganan konflik di Papua sebenarnya dapat di
selesaikan oleh pemerintah Indonesia, sehingga tidak ada organisasi atau
lembaga manapun secara sepihak dapat intervensi pemerintah khususnya
untuk penyelesaian masalah Papua. “Harusnya mereka [FUI] mengerti dan
memahami akar persoalan Papua. kalau tidak tahu persoalan papua jangan
omong sembarangan. karena pernyataan begini bisa berakibat fatal atau
mengarah pada konflik SARA atau konflik agama.” ujarnya di Jayapura,
pada Senin (26/11/2011). Selain itu menurutnya, masalah Papua
sesungguhnya bukan masalah makan – minum yang sering mereka [FUI] alami
di daerah mereka, namun ini adalah masalah ideologi dan sejarah
integrasi yang penuh kontrovesi dan muslihat. Sehingga wajar jika
masalah Papua tidak bisa menyelesaikan dengan cara – cara kekerasan atau
melalu jihad yang sering kali di dengungkan oleh kelompok-kelompok
radikal yang bernafsu melakukannya demi cita-citanya membuat negara ini
menjadi negara islam. Lanjutnya, pernyataan 'berjihad di Papua' yang di
lontarkan Ketua Dewan Penasehat FUI Habib Rizieq Shihab, Muhammad Al
Khathath dan Mantan Ketua YLBHI Munarman adalah satu pukulan berat dan
pernyataan yang sangat diskriminatif bagi kaum beragama minoritas di
Indonesia terutama umat Kristen di Papua "Kerukunan umat beragama di
Papua sudah terjalin dan terpelihara dari dulu, sehingga siapun yang
membongkar dan merongrong kerukunan ini, maka semua orang yang hidup di
Papua harus melawan dan menolak isu berjihad seperti statement FUI
beberapa waktu lalu." tegasnya. Disayangkan karena pernyataan ini
hanyalah komentar tanpa dasar yang dapat memicu sentimen agama. Sentimen
ini dapat dilihat dari aksi mereka selama ini di Ambon, Maluku. Isu
yang mereka angkat di Maluku adalah aksi yang mereka cap sebagai aksi
'melawan RMS' yang mereka asosiasikan dengan umat Kristen di Maluku.
Apalagi melihat pernyataan mereka yang secara membabi buta menuduh
gereja di Papua serta Vatikan sebagai pendukung pelaksanaan referendum
Papua. Sebab baginya, para tokoh Papua dan tokoh Gereja bersama elemen
pencinta perdamaian sedang berupaya untuk menyelesaikan konflik Papua
dengan cara damai dan bermartabat, sehingga umat Kristen di Papua tidak
akan memberi satu celah untuk menghidupkan lagi cara-cara kekerasan yang
hanya merugikan warga Papua. termasuk diantaranya pendekatan jihad
islam dan kekerasan militerisme. Pemuda Papua siap 'berjihad' Dengan
tegas Turius Wenda mengatakan, "jika seruan jihad dan kekerasan
direalisasikan di Papua maka para pemuda dari semua elemen umat beragama
di Papua akan tegas menolak dan melawan". Kami juga menghimbau kepada
semua umat beragama di Papua jangan mudah terporvokasi isu SARA dan
jihad di Papua, dan diharapkan untuk menciptakan rasa damai dan keamanan
setiap dimanapun kita berada, karena Tanah Papua adalah tanah damai.
Senada dengan Turius, Buctar Tabuni, Ketua Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) menyatakan siap berjihad melawan para intoleran yang ingin
merongrong kedamaian di Papua. "Kami di Papua siap berjihad, apabila
Forum Umat Islam mau berjihad di Papua." ujarnya via seluler kepada
Suara Babtis Papua, pada Selasa, (27/11/2011). Tabuni menambahkan,
pernyataan gila Forum Umat Islam itu akan dilawan agar tidak terjadi
Papua. Sebab, kalau terjadi di Papua, maka akan berakibat konflik agama.
[PERISAI.net]
Home »
Activists
,
Mahasiswa
,
merdeka
» Pemuda Papua Siap Menolak dan Melawan Jihad/Terror FUI (Forum Umat Islam) kepada Orang papua untuk mempertahankan Papua di NKRI..???
Pemuda Papua Siap Menolak dan Melawan Jihad/Terror FUI (Forum Umat Islam) kepada Orang papua untuk mempertahankan Papua di NKRI..???
Posted by Admin RASUDO FM
Posted on 20:10:00
with No comments
0 komentar:
Post a Comment