Home » » Hutan Papua Rusak Mencapai 300 Ribu Hektare Pertahun

Hutan Papua Rusak Mencapai 300 Ribu Hektare Pertahun

Illustrasi
"Setiap tahunnya mencapai 300 ribu hektare, kerusakan yang terparah berada dibagian selatan Papua, wilayah tersebut adalah memiliki perkebunan sawit raksasa,"

Koodinator Greenpeace Papua, Charles Tawaru mengatakan, Organisasi lingkungan global Papua teleh menemukan kerusakan hutan di Bumi Cendrawasih setiap tahunnya.

"Setiap tahunnya mencapai 300 ribu hektare, kerusakan yang terparah berada dibagian selatan Papua, wilayah tersebut adalah memiliki perkebunan sawit raksasa," ujar dia di Papua, Jumat (10/8).

Dikatakan dia, data pada penelitian tahun 2009 dan 2010 silam ini telah mendapatkan kerusakan hutan terparah, apabila ini terus dibiarkan kemungkinan yang akan terjadi Papua tidak lagi memiliki keindahan alam, kata dia saat ini mega proyek Merauke Integrated Food dan Energy Estate (MIFEE) di Kabupaten Merauke serta aktivitas penebangan oleh perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan, berperan besar meningkatkan deforestasi di Papua.

MIFEE bahkan, dia melanjutkan telah mengambil bagian besar dengan membuka seluas 228.022 hektare hutan. Sementara di Sidey, Manokwari, seluas 45.000 hektare hutan telah dibabat. Perkebunan sawit PT Hendrison Iriana di Kabupaten Sorong (Klamono) turut berkontribusi terhadap hilangnya 21.500 hektare hutan.

"Begitu pula PT Raja Wali Group atau PT Tandan Sawita Papua di Kabupaten Keroom, Kampung Yetti, yang ikut membabat hutan seluas 18.337 hektare. Ini membuat eksploitasi hutan semakin tidak terkontrol, dan diperparah dengan perilaku oknum pemerintah yang tidak bijak,” kata Tawaru.

Untuk itu, sambunganya Greenpeace prihatin atas laju deforestasi di tanah Papua, dan pada bulan November tahun ini akan menggelar Cenderawasih Tour, menjalankan aksi bertujuan menyerukan agar hutan Papua dijaga dan dilestarikan.

"Kerusakan hutan ini sebenarnya sudah ditemukan Greenpeace sejak tahun 2008 silam. Ketika itu didapati adanya pembukaan hutan sagu dan nipah di selatan Jayapura serta pembalakan ilegal di wilayah konsesi PT Kaltim Hutama dan PT Centricodi daerah Kaimana, Papua Barat," terang dia

Menurut Tawaru, pada tahun 2005 hingga 2009 silam, luas hutan Papua 42 juta hektare. Dalam kurun tiga tahun menyusut hingga 30,07 juta hektare. Data pemerintah sendiri telah menemukan setiap tahunnya rata-rata deforestasi di Papua 143.680 hektare. Sedangkan laju deforestasi untuk Papua Barat per-tahun mencapai 25 persen atau 293 ribu hektare.

"Kewajiban kita bersama untuk menyelamatkan hutan Papua, namun tanpa dukungan masyarakat, tugas-tugas ini hampir mustahil tercapai," tutup dia.[Wisnu Yusep] 

 Skalanews


 
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger