Jayapura, Bintang Papua –
Kalau sebelumnya Dewan Adat Daerah atas nama Tim Reformasi Birokrasi
Pemerintahan Kabupaten Boven Digoel mendesak Penjabat Gubernur Papua
untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang Pelaksana Tugas
Sekda Kabupaten Boven Digoel, kini giliran Mahasiswa menyoroti masalah
jabatan Sekda serta keterpurukan pembangunan di Boven Digoel.
Mahasiswa yang tergabung dalam Forum
Rakyat Papua Boven Digoel (FORPA-BD) saat menggelar jumpa pers di Kafe
Muze Kompleks Museum Waena, Jumat (27/07) mendesak Pemerintah setempat,
juga Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat untuk segera
mereformasi birokrasi dan mengusut dugaan korupsi di Boven Digoel.
“Persoalan Boven Digoel merupakan sebuah
persoalan kronis dan kompleks karena melibatkan Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel, Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Pusat, semua
pemangku kepentingan dan masyarakat Boven Digoel,” ungkap Koordinator
FORPA-BD Agustinus Binjap, didampingi Sekretarisnya Everistus Kayep dan
sejumlah rekannya.
Dikatakan, persoalannya berawal dari
konflik politik setelah Pemilukada Boven Digoel tahun 2010, yang mana
Bupati terpilih Yusak Yaluwo harus mendekam di LP Cipinang atas kasus
korupsi. Berlanjut hingga kini, yakni macetnya pelayanan publik,
penyalahgunaan wewenang dan berujung pada korupsi massal.
“Atas masalah kronis tersebut, terjadi
pembiaran oleh Pemkab Boven Digoel, Pemprov Papua dan Pemerintah Pusat,”
ungkapnya. Pihaknya pun menduga adanya mafia birokrasi yang terstruktur
rapih mulai dari jajaran Pemkab Boven Digoel, Pemprov Papua hingga
Pemerintah Pusat yang menyumbat aspirasi masyarakat dan setiap upaya
untuk memperbaiki tata pemerintahan di Boven Digoel.
Tentang keterpurukan pembangunan,
menurutnya terjadi di berbagai sektor, baik di sektor pendidikan,
kesehatan, ekonomi rakyat, infrastrusktur, keuangan daerah dan
birokrasi.
Dalam pernyataan sikapnya, diungkapkan
bahwa FORPA-BD mendesak Pemerintah Provinsi Papua untuk segera ambil
tindakan konkrit untuk memperbaiki situasi Boven Digoel dengan
mengeksekusi SK Plt Sekda Boven Digoel yang prosesnya masih tersumbat di
Badan Kepagawaian Daerah Provinsi Papua.
Selain itu juga mendesak Pemkab Boven
Digoel untuk segera mengatasi keterpurukan yang terjadi di berbagai
sektor yang ada. Juga menghimbau kepada segenap komponen masyarakat
Boven Digoel untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terprovokasi
dengan berbagai upaya adu domba yang sedang dilakukan oleh oknum-oknum
tidak bertanggungjawab untuk menciptakan konflik antar suku di Boven
Digoel. (Sumber : Koran Bintang Papua Edisi Cetak, Sabtu, 28 Juli 2012 Hal. 11)
0 komentar:
Post a Comment