Maaf yang Tim Lain Di Papua. Disini Saya Lebih Membicarakan Mengenai Pemain-pemain Persipura Jayapura Karena, Kakak Tetap Kakak Dan Tim yang Adik Tetap Adik.
Walaupun Dilihat Pemainnya Persipura Sederajat Dengan Tim Lain di Papua, Jika
saya menulis Lagu mambesak, Tidak Salah Karena Lagu Mambesak Adalah
Paling Tertua Di Bumi Papua, Begitu Juga Denfan Tim Persipura Jayapura
yang Tertua di Papua Itu.
Pemain-pemain Papua Sepak
Bola di Papua baik itu orang Papua maupun non Papua, selalu ada pemain
andalan dan luar biasa yang keluar dari Papua untuk menatap di
Indonesia dan Dunia, Namun selalua juga menurun gairahnya. Hal ini
memnentukan dari alam Papua sendiri karena jika kita bicara mengenai
Persipura berarti “Pasti Kita Bicara Mengenai Harkat dan Martabat Bangsa Papua”.
Pemain
luar biasa dan ternama yang keluar dari Alam Papua akan tak ternama dan
akan menurun gairah pemain bermain. Jelasnya Alam iya akan sudah
menentukan sebelum pemain-pemain Papua lahir dan belajar Sepak Bola di
Bumi Papua terutam tim Persipura.
Kata Alam Papua Mengatakan Demikian, “Sementara
Pemain Siapa yang Tahu Dan Belajar Teknik-teknik Permainan Sepak Bola
Dari Diatas Dadaku, Iya Akan Pintar Dan Ternama di Indonesia dan Dunia
Karena, Iya Memperjuangkan Harkat dan Martabat Bangsa Papua, Tetapi Jika
Iya Keluar Dari Papua dan Bergabung Grup Lain di Indonesia Pasti Iya
Akan Menurun Gairan dan Muncul Tak Ternama, Tutur Alam Papua”.
Disini
beberapa contoh yang Bumi Papua memaparkan yaitu: pertama kali juara
ISL pada tahun 2005 Perspura Jayapura/Mutiara Hitam Papua. Pemain yang
ternama waktu itu adalah Christian Worobay dan Boas Salossa mereka dua
menjadi pemai ternama di Papua, kemudian Christian Worobay yang ternama
dari Papua pada waktu itu. Namun Christian keluar dari persipura dan
pindah ke Sriwijaya yang Ternama Menjadi Tak Ternama, tinggal Boas Salossa Menjadi Tetap Ternama Karena Cintanya Terhadap Kulit Hitam, Keratin Rambut, Alam Bumi Papua dan Tim persipuranya.
Pada
tahun 2010 Persipura Jayapura kembali mengelar piala ISL karena ada
beberapa orang yang pemain ternama yaitu Zah Rahan, Titus Bonai, Lukas
Wilem Mandowen, Viktor In Bonefo dan pemain ternama, pemain andalan di
Indonesia Boas Salossa yang ditahan Tim terbaiknya Persipura Jayapura
sampai saat ini.
Hanya
cideranya yang tak di atasi Boas Salossa karena Boas Salossa pernah
bergabung dengan Timnas Indonesia, jika Boas Salossa juga tidak
bergabung dalam Timnas, pasti Boas tak ciderah pada saat ini. Pemain
asal Papua bergabung dalam timnas dan tim lain di Indonesia Inilah yang
masalahnya dan cari mati sendiri.?
Bumi Papua pernah katakana melalui mitos, “Jika
Pemain Andalan di Papua di Gabung Tim Lain Pasti Korban dan Ternama
Menjadi Tak Ternama, Seperti Boas Salossa yang Betis Patah Ketika Iya
Bergabubg di Timnas Indonesia”. Hal ini pemain dari Papua harus pahami benar-benar untuk memutuskan bahawa jika Papua
Katakan Papua, Jika Indonesia Katakan Indonesia, Jika Suku Bangsa
Melayu Katakan Suku Bangsa Melayu, Jika Suku Bangsa Malanesia Katakana
Suku Malanesia, Diluar Dari itu Milik Si Iblis.
Sekarang
terjadi pemain-pemain andalan diatas ini, Titus Bonai yang pemain
andalan, ketika gabung timnas Indonesia gairah pemain sebagai Pemain Andalan Hilang Total dan Kini Tak Ternama Lagi, Viktor In Bonefo iya pindah tim lain, Gairah Pemain Ternama Back Menurun Menjadi Tak Ternama dan Sekarang Tak Terhitung Lagi, tinggal Lukas Wilem Mandowen, zha Rahan dan Boas Salossa yang menahan Papua dan memperjuangkan Harkat dan Martabat Bangsa Papua Barat.
Tulisan
ini saya buat supaya pemain asal Papua tahu dan pahami benar-benar hal
ini, dan mengatakan bahawa, jika pemain asal Papua dan benar-benar
Papua, katakana saya Papua. Jika pemain tim diluar Papua dan benar-benar
luar Papua, katakana pemain tim luar Papua.
Namun
tetapi hati-hati bahwa jika pemain Indonesia jangan mengada-ada dan
mengatakan saya pemain Papua karena kamu menipu alam Papua Alam akan
memakannya dan jika pemain Papua dan asal pemain Papua jangan
sekali-kali katakana saya diluar pemain Papua karena Alam akan
memakannya, artinya, jika menipu Papua menipu diri-sendiri dan kapan pun
dimana pun akan tak ternama selamanya.
Oleh: Yerino G Madai, Mahasiswa Yogyakarta Asli Papua.
Sumber: http://yerino-germanis.blogspot.com/2012/06/pemain-papua-ternama-keluar-dari-papua.html
0 komentar:
Post a Comment