Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) Devisi II Makodam Pemkab IV Paniai. TEMPO/Jerry Omona |
Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat Wim R. Medlama mengatakan, unjuk rasa tersebut sebenarnya dalam rangka hari AIDS sedunia, peringatan jelang Natal bagi umat Kristen dan perayaan 1 Desember sebagai hari pembebasan dan kemerdekaan bangsa Papua. "Tapi pada saat itu, polisi membubarkan massa dan menangkap tiga rekan kami, termasuk Viktor Yeimo, ketua umum KNPB," katanya, Sabtu.
Ia mengatakan, polisi masih menahan Viktor dan dua anggota KNPB. "Saya kira ada juga kekerasan di sana, ini kita masih mencari hubungan agar ketua kami dibebaskan," ujarnya.
Menurut dia, unjuk rasa siang tadi murni penyampaian aspirasi dari warga Papua. Bukan demo anarkis hingga kepolisian harus menahan pendemo. "Kita harap polisi dapat membebaskan kembali mereka. Tidak ada yang salah di sana," ucapnya.
Unjuk rasa tersebut diikuti puluhan anggota Komite Nasional. Massa melakukan aksi jalan kaki dari Perumnas III menuju Abepura. Sesampainya di dekat Rumah Sakit Dian Harapan, massa kemudian dihentikan polisi yang langsung menangkap tiga orang.
"Iya benar, tapi terlepas dari Viktor adalah orang KNPB atau ketua KNPB, kita melihat bahwa ada gerakan massa yang membuat masyarakat resah, itulah mengapa kita amankan, bukan kita tangkap, kita hanya amankan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Ajun Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya.
Ia mengatakan, Viktor bersama dua lainnya ditahan Kepolisian Resor Kota Jayapura. Viktor diperiksa sebagai orang yang bertanggungjawab atas demonstrasi tersebut. "Apakah nanti dia diproses atau tidak, nantilah kita lihat, saya belum bisa sampaikan hasilnya seperti apa, karena sekarang masih dalam proses," katanya.
Sementara itu, di Manokwari Papua Barat, kepolisian setempat menurunkan 60 personil polisi, dan 1 mobil penghalau massa untuk mengantisipasi aksi anarkis dalam kota. Di Amban, Manokwari, sekitar 30 polisi juga berjaga-jaga di depan Kantor Polsek Amban, lokasi pecah bentrok polisi dan massa KNPB 23 Oktober 2012.
Dalam aksi massa di Papua Barat, Polisi menahan seorang warga negara Ukraina bernama Tony Bonsapia. Tony, peranakan Papua-Ukraina yang sedang berada di Manokwari. "Situasi Papua sementara ini aman, saya belum dapat laporan terjadi aksi di daerah, kita harapkan tidak terjadi apa-apa," kata Sumerta Jaya.
JERRY OMONA/TEMPO.CO
0 komentar:
Post a Comment