![]() |
Mahasiswa Akpers Nabire yang
sedang PKL di Lembang, Bandung (Foto: Mateus Tekege/SP)
|
“Sebelum kami diberangkatkan dari Nabire ke tanah Jawa, kami juga diwajibkan untuk membayarkan uang denda sebesar Rp 20 juta per/orang untuk melengkapi kekurangan-kekurangan sekunder, termasuk uang ongkos pulang-pergi,” jelas Frederika Badii, salah satu mahasiswi jurusan kebidanan, kepada suarapapua.com, Jumat (24/5/2013).
Badii menceritakan, setelah ia dan teman-temannya tiba di Jakarta, mereka langsung dibagi dalam dua regu sesuai dengan masing-masing bidang jurusan.
“Kami yang jurusan kebidanan prakteknya di Jawa Barat dengan jumlah peserta praktek 42 peserta, sedangkan jurusan keperawatan mereka proktek di Jakarta pusat,” kata Badii
“Kami sangat bangga dengan adanya PKL ini, karena kami menimbah ilmu secara mendalam melalui metode pelayanan sesunggunya, agar supaya nantinya kami akan kembali mengabdi bersama masyarakat Papua,” tambahnya.
Badii melanjutkan, setelah menimbah ilmu di Bandung, ia bersama teman-temannya akan kembali mengabdi untuk masyarakat Papua, baik yang berada di pesisir Papua, maupun di daerah pegunungan.
Kerja sama antara kampus Akper Nabire dengna rumah sakit di Bandung, maupun di Jakarta berjalan selama 1 bulan, setelah itu mahasiswa akan kembali ke daerah asal mereka di Nabire.
MATEUS TEKEGE/SuaraPapua.com
0 komentar:
Post a Comment