![]() |
ANTARA/Ari Bowo Sucipto/zn |
"Ini peringatan dari kami kepada Panitia Pelaksana Arema dan aparat keamanan di sana. Musim lalu pemain kita menghadapi tekanan psikologis karena panitia membiarkan penonton masuk ke area lapangan, dan di musim ini, tekanan yang sama waktu pertandingan di Palembang, babak pertama semua berjalan lancar, tetapi babak kedua berjalan, para penonton merangsek samapi ke pinggir lapangan, ini maksudnya apa," ungkap BTM di Jayapura, Kamis (9/5) malam.
BTM yang juga Wali Kota Jayapura dengan tegas meminta aturan yang berlaku sesuai manual liga harus dipatuhi semua peserta liga tanpa kecuali. "Dalam Manual liga yang jadi panduan seluruh klub profesional di Indonesia sudah jelas tata pelaksanaan dan aturan-aturan, siapa saja yang boleh berada di banch (bangku cadangan), siapa saja yang boleh ada di area lapangan, dan di seluruh dunia kan sama, bahwa penonton sepak bola tempatnya di tribun, bukan di tempat lain. Jujur saja pemain tim tamu pasti alami tekanan dan gangguan apabila penonton masuk hingga ke area lapangan," paparnya.
"Saya sampaikan ini sekarang supaya nantinya tidak ada komplain atau alasan macam-macam dari panitia pelaksana dan aparat keamanan, pengawas juga harus bisa tegas soal ini, jangan salahkan kami kalau akhirnya keputusan kami untuk tidak bermain, karena sebelum pertandingan sudah kami sampaikan, kalau setelah penyampaian ini tetapi masih ada penonton di area lapangan berarti ada unsur kesengajaan, untuk apa? Silahkan terjemahkan sendiri," sambungnya. (Marcel Kelen)
Editor: Agus Tri Wibowo/Metrotvnews.com
0 komentar:
Post a Comment