Surakarta: Puluhan mahasiswa asal Papua Barat yang
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) berunjuk rasa di kawasan
Gladag, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (10/6).
Mereka menyuarakan kemerdekaan bagi Papua Barat dan mendukung agar provinsi tersebut menjadi anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG).
MSG yang merupakan forum bilateral negara-negara rumpun Melanesia itu beranggotakan Fiji, Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS) New Kaledonia, Papua Nugini, Solomon Island, dan Vanuatu.
Pada pertengahan Juni ini MSG akan melangsungkan pertemuan di Kota Noumea, New Caledonia. Salah satu topik yang akan dibahas adalah proposal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), wadah diplomasi gerakan kemerdekaan Papua di wilayah pasifik.
Dalam unjuk rasa itu mereka juga membawa beberapa poster, gitar, dan penutup kepala bergambar bendera bintang kejora. Bahkan sejumlah peserta menggambar lambang tersebut di pipi mereka.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta pemerintah menghentikan eksplotitasi kekayaan alam Papua, membubarkan birokrasi, dan menarik militer dari provinsi tersebut. Pengunjuk rasa mendesak pemerintah Indonesia membuka ruang demokrasi dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua.
"Kami sebagai bagian dari rakyat Papua dan manusia mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri. Kami menuntut merdeka," tegas juru bicara AMP Frans Hisage di sela-sela unjuk rasa. (Ferdinand)
Editor: Patna Budi Utami
Metrotvnews.com
Mereka menyuarakan kemerdekaan bagi Papua Barat dan mendukung agar provinsi tersebut menjadi anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG).
MSG yang merupakan forum bilateral negara-negara rumpun Melanesia itu beranggotakan Fiji, Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS) New Kaledonia, Papua Nugini, Solomon Island, dan Vanuatu.
Pada pertengahan Juni ini MSG akan melangsungkan pertemuan di Kota Noumea, New Caledonia. Salah satu topik yang akan dibahas adalah proposal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), wadah diplomasi gerakan kemerdekaan Papua di wilayah pasifik.
Dalam unjuk rasa itu mereka juga membawa beberapa poster, gitar, dan penutup kepala bergambar bendera bintang kejora. Bahkan sejumlah peserta menggambar lambang tersebut di pipi mereka.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta pemerintah menghentikan eksplotitasi kekayaan alam Papua, membubarkan birokrasi, dan menarik militer dari provinsi tersebut. Pengunjuk rasa mendesak pemerintah Indonesia membuka ruang demokrasi dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua.
"Kami sebagai bagian dari rakyat Papua dan manusia mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri. Kami menuntut merdeka," tegas juru bicara AMP Frans Hisage di sela-sela unjuk rasa. (Ferdinand)
Editor: Patna Budi Utami
Metrotvnews.com
0 komentar:
Post a Comment